27.6 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Makin Parah, Giliran Minyak Goreng Curah Kosong di Jembrana

NEGARA – Masyarakat seperti diberikan pilihan sulit. Bak buah simalakama. Pemerintah membuat kebijakan minyak goreng curah Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram, tapi masalahnya minyak goreng curah malah kosong. Tak ayal, masyarakat terpaksa harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya sekitar Rp25 ribu per kg. Kondisi minyak goreng curah kosong ini terjadi di Jembrana, Bali.

 

Diketahui, sejak harga minyak goreng kemasan naik drastis, masyarakat beralih menggunakan minyak goreng curah. Sehingga sejumlah agen minyak goreng curah kebanjiran permintaan.

 

Namun sejak beberapa hari terakhir, minyak goreng curah mulai kosong di agen. Antrean warga pembeli yang biasanya ramai, di beberapa agen sudah tidak ada lagi.

 

Salah satunya agen minyak goreng curah yang berada di Pasar Umum Negara, Jalan Ngurah Rai, Kota Negara, Jembrana, Bali. Minyak goreng curah sudah mulai kosong sejak tiga hari terkahir atau hari Jumat lalu. Hingga kemarin, belum ada lagi kiriman minyak goreng curah dari distributor.

 

“Belum tahu kapan datang lagi stoknya,” pegawai agen minyak goreng curah.

Baca Juga:  Erupsi Gunung Agung, Masyarakat di Lereng Gunung Dilatih Siaga

 

Menurutnya, sejak minyak goreng curah banyak dibeli warga karena minyak goreng kemasan mahal, setiap Minggu sekali biasanya mendapat stok minyak goreng curah sebanyak 12,6 ton.

 

“Pengiriman tergantung dari distributor. Ada juga distributor lain yang mengirim sekitar 27 ton, habisnya dua Minggu,” terangnya.

 

Permintaan minyak curah dinilai tinggi dalam sebulan terakhir, terutama dari pedagang eceran dan penjual makanan olahan. Sebelum ada kenaikan harga minyak goreng kemasan, jatah sebanyak 12,6 ton dari distributor biasanya habis dalam waktu hampir sebulan.

 

“Kalau saat ini semingu sudah habis, tapi untuk hari ini belum ada stok,” ungkapnya.

 

Selama permintaan minyak goreng curah tinggi, minyak goreng curah yang dijual Rp 15.500 per kilogram, setiap orang dibatasi pembelian hanya 10 kilogram. Pembeli sebagian besar pedagang eceran di warung dan pedagang makanan olahan.

 

Karena sudah tidak ada stok, tidak sedikit warga yang kecewa. Meski sudah ada pengumuman minyak goreng habis, warga berdatangan untuk mencari minyak goreng curah.

Baca Juga:  Beli di Jalan, Diadili, Sudana Mengaku Tidak Tahu Kijang Dilindungi

 

“Sekarang masih nunggu kiriman dari distributor, mungkin besok,” tandasnya.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, saat ini minyak goreng curah memang sudah kosong di beberapa agen karena belum ada pasokan dari distributor.

 

“Minyak goreng di tingkat agen memang kosong, tapi di pengecer yang jual dalam jumlah kecil masih ada,” jelansya.

 

Menurutnya, karena minyak goreng curah saat ini sudah tidak ada di agen, dikhawatirkan jika waktunya berlarut memicu kepanikan warga. Mengingat minyak goreng curah ini banyak dibutuhkan sektor usaha, pedagang makanan olahan dan pedagang eceran yang dijual lagi kepada masyarakat yang tidak mampu membeli minyak goreng kemasan.

 

“Dalam waktu tiga hari kalau masih belum ada pasokan minyak goreng curah, bisa memicu kepanikan,” terangnya.

 

Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas perdagagan provinsi Bali dan pihak distributor agar mencari solusi mengatasi masalah minyak curah yang sudah mulai habis di para agen. Sedangkan minyak goreng kemasan harganya masih tinggi.



NEGARA – Masyarakat seperti diberikan pilihan sulit. Bak buah simalakama. Pemerintah membuat kebijakan minyak goreng curah Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kilogram, tapi masalahnya minyak goreng curah malah kosong. Tak ayal, masyarakat terpaksa harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya sekitar Rp25 ribu per kg. Kondisi minyak goreng curah kosong ini terjadi di Jembrana, Bali.

 

Diketahui, sejak harga minyak goreng kemasan naik drastis, masyarakat beralih menggunakan minyak goreng curah. Sehingga sejumlah agen minyak goreng curah kebanjiran permintaan.

 

Namun sejak beberapa hari terakhir, minyak goreng curah mulai kosong di agen. Antrean warga pembeli yang biasanya ramai, di beberapa agen sudah tidak ada lagi.

 

Salah satunya agen minyak goreng curah yang berada di Pasar Umum Negara, Jalan Ngurah Rai, Kota Negara, Jembrana, Bali. Minyak goreng curah sudah mulai kosong sejak tiga hari terkahir atau hari Jumat lalu. Hingga kemarin, belum ada lagi kiriman minyak goreng curah dari distributor.

 

“Belum tahu kapan datang lagi stoknya,” pegawai agen minyak goreng curah.

Baca Juga:  Peternak Sapi di Bali Minta Dibolehkan Kirim Lewat Darat

 

Menurutnya, sejak minyak goreng curah banyak dibeli warga karena minyak goreng kemasan mahal, setiap Minggu sekali biasanya mendapat stok minyak goreng curah sebanyak 12,6 ton.

 

“Pengiriman tergantung dari distributor. Ada juga distributor lain yang mengirim sekitar 27 ton, habisnya dua Minggu,” terangnya.

 

Permintaan minyak curah dinilai tinggi dalam sebulan terakhir, terutama dari pedagang eceran dan penjual makanan olahan. Sebelum ada kenaikan harga minyak goreng kemasan, jatah sebanyak 12,6 ton dari distributor biasanya habis dalam waktu hampir sebulan.

 

“Kalau saat ini semingu sudah habis, tapi untuk hari ini belum ada stok,” ungkapnya.

 

Selama permintaan minyak goreng curah tinggi, minyak goreng curah yang dijual Rp 15.500 per kilogram, setiap orang dibatasi pembelian hanya 10 kilogram. Pembeli sebagian besar pedagang eceran di warung dan pedagang makanan olahan.

 

Karena sudah tidak ada stok, tidak sedikit warga yang kecewa. Meski sudah ada pengumuman minyak goreng habis, warga berdatangan untuk mencari minyak goreng curah.

Baca Juga:  Hore! Jembrana Zero Kasus Covid -19 Aktif, Prokes Harus Tetap Jalan

 

“Sekarang masih nunggu kiriman dari distributor, mungkin besok,” tandasnya.

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, saat ini minyak goreng curah memang sudah kosong di beberapa agen karena belum ada pasokan dari distributor.

 

“Minyak goreng di tingkat agen memang kosong, tapi di pengecer yang jual dalam jumlah kecil masih ada,” jelansya.

 

Menurutnya, karena minyak goreng curah saat ini sudah tidak ada di agen, dikhawatirkan jika waktunya berlarut memicu kepanikan warga. Mengingat minyak goreng curah ini banyak dibutuhkan sektor usaha, pedagang makanan olahan dan pedagang eceran yang dijual lagi kepada masyarakat yang tidak mampu membeli minyak goreng kemasan.

 

“Dalam waktu tiga hari kalau masih belum ada pasokan minyak goreng curah, bisa memicu kepanikan,” terangnya.

 

Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas perdagagan provinsi Bali dan pihak distributor agar mencari solusi mengatasi masalah minyak curah yang sudah mulai habis di para agen. Sedangkan minyak goreng kemasan harganya masih tinggi.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru