26.5 C
Denpasar
Thursday, June 1, 2023

Meski Tak Ada Sanksi, Warga Tak Berani Melanggar Nyepi Segara

Bali menyimpan banyak tradisi. Kearifan lokal itu di antaranya adalah Hari Raya Nyepi. Namun, di Desa Kusamba, Klungkung, ada nyepi yang bersifat lokal. Yakni Nyepi Segara.

 

DEWA AYU PITRI ARISANTI, Semarapura

 

DESA Kusamba terkenal karena beberapa hal. Daerah pesisir Klungkung ini tentu saja, terkenal hasil lautnya. Banyak nelayan dari desa ini.

 

Kusamba juga terkenal karena garam dapur. Senyawa NaCl ini memang menjadi salah satu andalan warga di desa tersebut. Bahkan, garam Kusamba diekspor juga ke luar negeri.

 

Dan tentu saja, Kusamba juga terkenal karena di sini terdapat dermaga penyeberangan ke Nusa Penida. Gugusan pulau kecil di selatan Bali, masih masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

 

Dalam sejarahnya, di Kusamba juga dibangun istana kedua bagi Raja Klungkung. Berhadapan dengan laut, Desa Kusamba menjadi benteng maritim Kerajaan Klungkung.

Baca Juga:  HILANGKAN STRES: Wisatawan menikmati sensasi alam liar di Bali Zoo, Gianyar, Bali

 

Maka tak ayal, di desa tersebut juga terkenal sebagai penghasil alat persenjataan berbahan logam. Seperti keris. Terutamanya dari warga di Banjar Pande.

 

Namun tak banyak yang tahu bahwa Desa Kusamba juga memiliki kearifan lokal dalam tradisi. Salah satunya adalah Nyepi Segara. Nyepi ini bersifat lokal di Desa Kusamba, bahkan lebih sempit lagi hanya berlangsung di wilayah pantai.

 

Nyepi Segara ini digelar sepanjang Pantai Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Seperti Kamis (21/10) ini, Nyepi Segara berlangsung mulai pukul 06.00-18.00.

 

Nyepi Segara ini digelar berkaitan dengan rangkaian pelaksanaan Karya Ngusaba Segara dan Ngusaba Nini Desa Adat Kusamba itu. Maka, aktivitas sepanjang Pantai Kusamba dihentikan selama 12 jam.

 

“Nyepi Segara ini digelar setiap tahun,” kata Bendesa Adat Kusamba, Anak Agung Gede Raka Swastika, Rabu (20/10).

Baca Juga:  Bagi Pupuk Organik Gratis di Klungkung Terkendala Produksi di TOSS

 

“Selama Nyepi Segara berlangsung, tidak diperkenankan melakukan aktivitas apa pun sepanjang Pantai Desa Kusamba mulai pukul 06.00-18.00. Namun biasanya masyarakat baru akan beraktivitas di pantai keesokan harinya. Sehingga seperti berlangsung 24 jam,” beber dia.

 

Menurutnya tidak ada sanksi yang disiapkan desa adat bagi mereka yang melanggar dengan melakukan aktivitas di sepanjang Pantai Desa Kusamba. Meski begitu tidak ada yang berani melanggar karena keyakinan yang sudah sangat kental di sana.

 

“Walau sudah setiap tahun digelar dan tidak ada yang mencoba melanggar, kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, dan instansi terkait agar tidak ada aktivitas apapun di sepanjang pantai dan perairan Kusamba,” terangnya. (bersambung)



Bali menyimpan banyak tradisi. Kearifan lokal itu di antaranya adalah Hari Raya Nyepi. Namun, di Desa Kusamba, Klungkung, ada nyepi yang bersifat lokal. Yakni Nyepi Segara.

 

DEWA AYU PITRI ARISANTI, Semarapura

 

DESA Kusamba terkenal karena beberapa hal. Daerah pesisir Klungkung ini tentu saja, terkenal hasil lautnya. Banyak nelayan dari desa ini.

 

Kusamba juga terkenal karena garam dapur. Senyawa NaCl ini memang menjadi salah satu andalan warga di desa tersebut. Bahkan, garam Kusamba diekspor juga ke luar negeri.

 

Dan tentu saja, Kusamba juga terkenal karena di sini terdapat dermaga penyeberangan ke Nusa Penida. Gugusan pulau kecil di selatan Bali, masih masuk wilayah Kabupaten Klungkung.

 

Dalam sejarahnya, di Kusamba juga dibangun istana kedua bagi Raja Klungkung. Berhadapan dengan laut, Desa Kusamba menjadi benteng maritim Kerajaan Klungkung.

Baca Juga:  Badung Konfirmasi 2 Pasien Meninggal, Pasien Sembuh Tembus 1034 Orang

 

Maka tak ayal, di desa tersebut juga terkenal sebagai penghasil alat persenjataan berbahan logam. Seperti keris. Terutamanya dari warga di Banjar Pande.

 

Namun tak banyak yang tahu bahwa Desa Kusamba juga memiliki kearifan lokal dalam tradisi. Salah satunya adalah Nyepi Segara. Nyepi ini bersifat lokal di Desa Kusamba, bahkan lebih sempit lagi hanya berlangsung di wilayah pantai.

 

Nyepi Segara ini digelar sepanjang Pantai Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Seperti Kamis (21/10) ini, Nyepi Segara berlangsung mulai pukul 06.00-18.00.

 

Nyepi Segara ini digelar berkaitan dengan rangkaian pelaksanaan Karya Ngusaba Segara dan Ngusaba Nini Desa Adat Kusamba itu. Maka, aktivitas sepanjang Pantai Kusamba dihentikan selama 12 jam.

 

“Nyepi Segara ini digelar setiap tahun,” kata Bendesa Adat Kusamba, Anak Agung Gede Raka Swastika, Rabu (20/10).

Baca Juga:  Jelang Puasa Ramadan, Harga Daging Ayam di Bali Mulai Merangkak Naik

 

“Selama Nyepi Segara berlangsung, tidak diperkenankan melakukan aktivitas apa pun sepanjang Pantai Desa Kusamba mulai pukul 06.00-18.00. Namun biasanya masyarakat baru akan beraktivitas di pantai keesokan harinya. Sehingga seperti berlangsung 24 jam,” beber dia.

 

Menurutnya tidak ada sanksi yang disiapkan desa adat bagi mereka yang melanggar dengan melakukan aktivitas di sepanjang Pantai Desa Kusamba. Meski begitu tidak ada yang berani melanggar karena keyakinan yang sudah sangat kental di sana.

 

“Walau sudah setiap tahun digelar dan tidak ada yang mencoba melanggar, kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, dan instansi terkait agar tidak ada aktivitas apapun di sepanjang pantai dan perairan Kusamba,” terangnya. (bersambung)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru