TABANAN, radarbali.id – Puluhan warga Tabanan digigit anjing setiap harisnya. Di sisi lain, stok vaksi anti-rabies (VAR) untuk warga yang tergigit anjing mulai menipis.
Dinas Kesehatan Tabanan mencacat makin meningkat kasus gigitan anjing. Ini setelah adanya warga Tabanan yang diberikan tindakan berupa vaksin Anti rabies (VAR) pada sejumlah fasilitas kesehatan di Tabanan.
Dari data yang ada kasus gigitan anjing di Tabanan pada tahun 2022 ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Setidaknya ada sekitar 18-20 gigitan anjing pada manusia setiap harinya. Bahkan ada yang digigit anjing positif rabies. Sedangkan, stok vaksin anti rabies (VAR) di Tabanan kian menipis.
Apalagi ada temuan anjing positif rabies yang menggigit warga di Pupuan yang sebelumnya juga kasus yang sama menggigit warga Dauh Peken, Tabanan.
Dengan semakin meningkatnya kasus gigitan anjing, dipastikan kebutuhan VAR bakal meningkat. Terakhir, stok vaksin di awal Bulan Mei masih tersedia 800 vial.
“Kasus gigitan anjing pada manusia memang meningkat, namun stok vaksin di semua fasilitas kesehatan (faskes) sudah siap,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. Nyoman Susila, Kamis (26/5).
Dia menegaskan, selama ini masih belum ditemukan kasus positif rabies pada manusia. Namun, masyarakat harus tetap waspada dan melakukan langkah penanganan yang tepat saat digigit anjing.
“Kalau anjing positif rabies. Warga yang digigit anjing harus memastikan apakah hewan tersebut liar atau tidak. Kemudian. Setelah digigit sebaiknya dibersihkan dengan cara cuci dengan sabun di air mengalir selama 15 menit,” terangnya.
Di samping itu dapat diobati dengan obat merah yang mengandung antiseptik. Warga juga dapat melihat seberapa parah lukanya dan letak lukanya. Karena itu juga berkaitan dengan risiko terjangkit rabies. Termasuk juga, jika ada warga yang menderita penyakit lainnya harus waspada.
“Kita harus jujur kalau digigit anjing, meskipun itu pun anjing sendiri. Pencegahan dengan pengobatan juga harus dilakukan dan seharusnya langsung ke faskes terdekat agar mendapat VAR terutama saat digigit anjing liar bahkan serum anti rabies (SAR) kalau beresiko tinggi,” bebernya.
Dr. Susila menambahkan soal titik lokasi gigitan anjing yang rawan dan berisiko itu berada dekat dengan otak. Misalnya pada bagian badan ke atas, jika bagian bawah seperti kaki resikonya semakin kecil karena virus itu sendiri berjalan lewat saraf.
“Tapi ingat, luka gigitan harus tetap diwaspadai karena semakin besar luka gigitan juga semakin berisiko,” ucapnya.
Mengenai stok vaksin awal Mei 2022 stok VAR di Tabanan mencapai 800 vial. Namun, saat ini sudah terus menurun mengingat ditemukan kasus dan kasus anjing rabies meningkat dari tahun sebelumnya. Saat ini sudah ada 5 kasus anjing rabies di Tabanan.
“Ketersedian VAR di Tabanan diprediksi cukup sampai Juli mendatang ,” sebutnya.
Dia menyebutkan, meskipun stok semakin menipis, pihak Pemerintah Provinsi telah memberikan sinyal akan memberikan tambahan stok. Hanya saja ia mengaku tidak hafal dengan jumlah penambahannya.
“Kami sudah lapor. Dan sudah ada signal dari provinsi, tapi saya lupa jumlahnya,” tandasnya. (uli)