25.4 C
Denpasar
Saturday, April 1, 2023

Keren! Ogoh-Ogoh Nyi Bunti di Peliatan, Ubud, Ini Memakai Bahan Sabut,Kulit Jagung,Akar Bawang

GIANYAR, Radar Bali.id- Sekaa Teruna Purwa Jati Kumara Gana dari Banjar Teges Kanginan, Desa Peliatan, Ubud Gianyar,  terbilang sangat kreatif. Mereka memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar tempat tinggal untuk membuat ogoh-ogoh.

Ketua Sekaa Teruna Purwa Jati Kumara Gana, I Putu Indra Kusuma menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan serabut kelapa dan kulit jagung. Selain itu juga akar bawang dipakai untuk bahan dasar pembuatan ogoh-ogoh.

Hal itu sendiri bagian dari upaya mereka menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga tak menggunakan bahan styrofoam. Untuk keperluan ini, dibutuhkan sekitar 120 kilogram akar bawang basah. “Setelah kami keringkan kira-kira terpakai 70 kilogram,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Ogoh-ogoh itu sendiri mengangkat kisah Nyi Bunti yang merupakan anak dari Ki Sembrungah. Dimana dikisahkan,  Nyi Bunti merupakan wanita yang memiliki rupa seperti raksasa.

Baca Juga:  Nekat Jualan di Trotoar dan Badan Jalan, Puluhan Pedagang Ditertibkan

Wanita berparas raksasa ini lalu diusir oleh kakaknya bernama Ki Buntra. Dia diusir karena sang kakak tak terima dengan rupa sang adik. Karena diusir, Nyi Bunti lalu pergi ke sebuah hutan yang bernama Wana Sahasra.

Di sana, dia beristirahat di bawah sebuah pohon besar. Saat itu dia mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk bersemedi. Dia mengikuti bisikan itu hingga akhirnya mendapat anugrah dari Bhatara Brahma yang bernama ajian Brahma kaya Murti (Garuda Putih, Macan Siu, Kala Mertyu, Mahadewa ring Wahyu, Sarwa Bhuta Ulungatus dan Cangkem Maya Siu).

Setelah itu, Nyi Bunti kembali ke desanya. Di sana dia lalu menyebarkan penyakit secara masal kepada warga. Lalu, adalah seorang pandita bermama Ida Matsya Purna. Dia lalu menyuruh seorang warga bernama Bandesa Sraya untuk mengambil pusaka Toya Ireng.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut! Hantam Truk Sampah, Masuk Kolong Mesin, Pengendara Jupiter Meregang Nyawa

Pusaka itu disebut bisa mengalahkan kesaktian Nyi Bunti. Toya Ireng ditemukan Beji di Wana Sahasra, panugrahan dari Bhatara Wisnu. Singkat cerita, menggunakan pusaka itu, Nyi Bunti akhirnya kalah. [marsellus pampur/radar bali]

 



GIANYAR, Radar Bali.id- Sekaa Teruna Purwa Jati Kumara Gana dari Banjar Teges Kanginan, Desa Peliatan, Ubud Gianyar,  terbilang sangat kreatif. Mereka memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar tempat tinggal untuk membuat ogoh-ogoh.

Ketua Sekaa Teruna Purwa Jati Kumara Gana, I Putu Indra Kusuma menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan serabut kelapa dan kulit jagung. Selain itu juga akar bawang dipakai untuk bahan dasar pembuatan ogoh-ogoh.

Hal itu sendiri bagian dari upaya mereka menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga tak menggunakan bahan styrofoam. Untuk keperluan ini, dibutuhkan sekitar 120 kilogram akar bawang basah. “Setelah kami keringkan kira-kira terpakai 70 kilogram,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Ogoh-ogoh itu sendiri mengangkat kisah Nyi Bunti yang merupakan anak dari Ki Sembrungah. Dimana dikisahkan,  Nyi Bunti merupakan wanita yang memiliki rupa seperti raksasa.

Baca Juga:  Duduk di Kursi dengan Wajah Seram, Isyaratkan Tak Sindir Siapapun

Wanita berparas raksasa ini lalu diusir oleh kakaknya bernama Ki Buntra. Dia diusir karena sang kakak tak terima dengan rupa sang adik. Karena diusir, Nyi Bunti lalu pergi ke sebuah hutan yang bernama Wana Sahasra.

Di sana, dia beristirahat di bawah sebuah pohon besar. Saat itu dia mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk bersemedi. Dia mengikuti bisikan itu hingga akhirnya mendapat anugrah dari Bhatara Brahma yang bernama ajian Brahma kaya Murti (Garuda Putih, Macan Siu, Kala Mertyu, Mahadewa ring Wahyu, Sarwa Bhuta Ulungatus dan Cangkem Maya Siu).

Setelah itu, Nyi Bunti kembali ke desanya. Di sana dia lalu menyebarkan penyakit secara masal kepada warga. Lalu, adalah seorang pandita bermama Ida Matsya Purna. Dia lalu menyuruh seorang warga bernama Bandesa Sraya untuk mengambil pusaka Toya Ireng.

Baca Juga:  Cegah Kejahatan, Polisi Patroli di Pasar hingga Lokasi ATM

Pusaka itu disebut bisa mengalahkan kesaktian Nyi Bunti. Toya Ireng ditemukan Beji di Wana Sahasra, panugrahan dari Bhatara Wisnu. Singkat cerita, menggunakan pusaka itu, Nyi Bunti akhirnya kalah. [marsellus pampur/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru