28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Temuan Batu Diduga Sarkofagus di Inventarisasi Oleh Disparbud Jembrana

NEGARA,radarbali.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana sudah melakukan pendataan temuan baru yang diduga sarkofagus di kawasan hutan dan pemukiman warga di Jembrana. Dari identifikasi sementara, terdapat 9 batu yang diduga sarkofagus yang tersebar di beberapa titik di kawasan hutan Desa Manistutu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti mendatangi lokasi bersama pelestari budaya dari Provinsi Bali. “Sudah didata staf yang membidangi dan pemerhati cagar budaya,” jelasnya.

Semangat saat ini masih dalam proses inventarisasi sebaran dan luasnya. Dalam waktu dekat akan bersurat ke Balai Arkeologi maupun Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Bali. “Mudah-mudahan segera. Kami juga menunggu waktu dan kesiapan timnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Puting Beliung Mengamuk di Jembrana, Rumah Ambruk Rata dengan Tanah

Pihaknya menunggu instansi terkait yang kompeten menjelaskan mengenai temuan dugan sarkofagus tersebut. Mulai dari tahun berapa dan zaman apa batu diduga sarkofagus tersebut. “Kalau sekarang kita hanya bisa menduga duga, mereka (BPCB) yang punya ahli di bidangnya,” ungkapnya.

Menurutnya, secara kasat mata survei awal, baru tersebar di sejumlah titik. Secara awan, kata Kadis, asumsinya ada situs di lokasi ditemukan baru diduga sarkofagus. Namun pastinya harus ahli yang menentukan temuan batu tersebut.

Sapta menambahkan, berdasarkan Infomasi warga dan desa, baru diduga sarkofagus tersebut sebenarnya sudah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir ini. Warga menilai hanya batu biasa, tetapi bagi ahlinya bisa beda atau temuan yang lebar biasa. “Meski warga tidak tahu, untungnya warga menjaga dan peduli,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tugas Tambahan, Personil Damkar Asah Kemampuan Jinakkan Ular Kobra Paling Berbahaya

Karena saat ini masih menunggu penelitian lebih lanjut dari instansi yang berwenang. Apabila sudah ada kepastian mengenai temuan batu sarkofagus ini, bisa menjadi kawasan yang dilindungi.

Sepeti diketahui, warga menemukan batu diduga sarkofagus di dalam hutan utara Bendungan Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Dari bentuknya, batu seperti peti mati yang digunakan untuk mengubur mayat pada zaman dulu. (bas/rid)



NEGARA,radarbali.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana sudah melakukan pendataan temuan baru yang diduga sarkofagus di kawasan hutan dan pemukiman warga di Jembrana. Dari identifikasi sementara, terdapat 9 batu yang diduga sarkofagus yang tersebar di beberapa titik di kawasan hutan Desa Manistutu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti mendatangi lokasi bersama pelestari budaya dari Provinsi Bali. “Sudah didata staf yang membidangi dan pemerhati cagar budaya,” jelasnya.

Semangat saat ini masih dalam proses inventarisasi sebaran dan luasnya. Dalam waktu dekat akan bersurat ke Balai Arkeologi maupun Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Bali. “Mudah-mudahan segera. Kami juga menunggu waktu dan kesiapan timnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Sosialisasi Pembebasan Lahan Pribadi untuk Tol Mengwi -Gilimanuk di Jembrana Belum Tuntas

Pihaknya menunggu instansi terkait yang kompeten menjelaskan mengenai temuan dugan sarkofagus tersebut. Mulai dari tahun berapa dan zaman apa batu diduga sarkofagus tersebut. “Kalau sekarang kita hanya bisa menduga duga, mereka (BPCB) yang punya ahli di bidangnya,” ungkapnya.

Menurutnya, secara kasat mata survei awal, baru tersebar di sejumlah titik. Secara awan, kata Kadis, asumsinya ada situs di lokasi ditemukan baru diduga sarkofagus. Namun pastinya harus ahli yang menentukan temuan batu tersebut.

Sapta menambahkan, berdasarkan Infomasi warga dan desa, baru diduga sarkofagus tersebut sebenarnya sudah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir ini. Warga menilai hanya batu biasa, tetapi bagi ahlinya bisa beda atau temuan yang lebar biasa. “Meski warga tidak tahu, untungnya warga menjaga dan peduli,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ditemukan 20 Tahun Lalu, Tapi Tak Pernah Dilaporkan ke Balai Arkeologi

Karena saat ini masih menunggu penelitian lebih lanjut dari instansi yang berwenang. Apabila sudah ada kepastian mengenai temuan batu sarkofagus ini, bisa menjadi kawasan yang dilindungi.

Sepeti diketahui, warga menemukan batu diduga sarkofagus di dalam hutan utara Bendungan Benel, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya. Dari bentuknya, batu seperti peti mati yang digunakan untuk mengubur mayat pada zaman dulu. (bas/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru