NEGARA,radarbali.id– Kondisi cuaca terutama perairan Selat Bali  saat ini tidak menentu. Hujan disertai angin dan gelombang tinggi sering terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini perlu diwaspadai masyarakat terutama nelayan.
Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi BMKG Bali Made Dwi Wiratmaja mengatakan, secara umum untuk kondisi cuaca di wilayah Jembrana cerah berawan, masih ada potensi hujan. “Kondisi hujan diprakirakan sudah mulai berkurang pada awal hingga pertengahan bulan Maret, sedikit meningkat diakhir bulan maret,” jelasnya, Minggu (5/3/2023).
Mengenai kondisi angin, secara umum memang normalnya agak lebih kencang. Angin kencang dampaknya pada peningkatan tinggi gelombang laut. “Diprakirakan kondisi angin kencang dan gelombang tinggi masih terjadi hingga hari ini (kemarin) dan sudah mulai berkurang beberapa hari ke depan,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi cuaca yang berubah-ubah seiring dengan wilayah Bali yang mulai memasuki musim transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Biasanya, ditandai dengan hujan deras tiba-tiba yang disertai angin kencang dan petir. “Kemungkinan angin kencang hingga sore ini saja, beberapa hari ke depan cenderung aman dari prakiraan kami. Namun tetap perlu diwaspadai,” terangnya.
Dalam dua hari terakhir memang laut selatan Jembrana, menjadi sumber potensi penguapan untuk tumbuhnya awan-awan konvektif. Dengan kondisi biasanya langsung tumbuh menjadi awan-awan hujan yang disertai petir dan angin kencang secara tiba-tiba.
Mengenai informasi cuaca di Jembrana, pihaknya sudah menyampaikan kepada instansi terkait dan masyarakat agar lebih diwaspadai karena cuaca bisa berubah sewaktu – waktu. “Terutama bagi nelayan, harus diwaspadai potensi gelombang tinggi,” tegasnya. (bas/rid)