NEGARA, Radar Bali.id – Polisi masih menyelidiki kebakaran Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, yang terjadi pad Sabtu (4/2/2023) malam lalu. Penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
Pantauan di lokasi Minggu (5/2) pagi, pasar yang terbakar Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WITA, masih belum padam total hingga Minggu pagi. Salah satu kios masih mengepulkan asap dan api yang membakar barang lain.
Petugas pemadaman kebakaran melakukan pemadaman api dan pendinginan untuk mencegah munculnya kebakaran susulan.
Kasatpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan, kebakaran pasar adat Lelateng bisa dipadamkan setelah 2 jam lebih petugas berjibaku memadamkan api. Namun pada Minggu pagi pihaknya mendapat laporan adanya api dari salah satu kios yang terbakar, sehingga satu unit mobil damkar dan staub tangki air dikerahkan untuk memadamkan api. “Kami lakukan upaya pendinginan, karena masih keluar asap sehingga harus dipadamkan lagi sebelum api merembet,” jelasnya.
Selain melakukan upaya pendinginan area yang kebakaran, petugas melakukan pendataan secara mendetail jumlah kios, los, jenis dagangan dan jumlah pedagang yang kios dan losnya terbakar. Kebakaran yang terjadi kedua kalinya dalam dua tahun terkhir ini, sebanyak 20 kios di dua blok terbakar dengan kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Sejumlah pedagang pemilik kios yang terbakar, masih mengais sisa barang yang terbakar. Barang yang masih bisa diselamatkan ke tempat lain yang lebih aman. Karena pedagang khawatir terjadi kebakaran susulan dan barang yang bisa diselamatkan kehujanan. “Mindahin barang yang masih bisa dijual,” kata Budiantara, 42, salah satu pedagang.
Seluruh areal pasar adat Lelateng yang terbakar sudah digaris polisi. Penyelidikan kebakaran masih mengumpulkan saksi -sakai dan oleh tempat kejadian perkara. “Masih diselidiki penyebab kebakaran,” kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana. [m.basir/radar bali]