26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Dua Tahun PAD Jembrana Melebihi Target, Tahun 2026 Bupati Tamba Optimistis Tembus Rp 1 Triliun

NEGARA, Radar Bali – Selama dua tahun berjalan kepemimpinan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan, dalam kurun waktu tersebut melampaui dari target PAD Jembrana.

Di samping itu, berdasarkan hasil survey tingkat kebahagiaan dari BPS, kabupaten Jembrana meraih angka 72,3 persen.

Angka tersebut bahkan hanya sekian persen saja dari target indeks kebahagiaan di RPJMD 2026 sebesar 72,5 persen.

Atas capaian tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba optimistis di tahun emas Jembrana 2026 nanti PAD Jembrana mencapai target Rp 1 triliun.

Target tersebut bukan target biasa, menurut bupati, pemerintah kabupaten Jembrana telah menyiapkan berbagai upaya untuk mendukung hal tersebut.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan peningkatan PAD Jembrana khususnya bidang pariwisata adalah Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dan pembangunan Taman Kerti Bali Semesta (TKBS) di Pekutatan.

Setelah selesainya Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi pada tahun 2025 nanti akan ada sebanyak 7 juta wisatawan datang ke Jembrana, baik wisatawan domestik dan internasional. “Di sinilah kita siapkan semuanya sedari awal,” ujarnya.

Baca Juga:  Tahap Awal, Sembako Pedagang Kecil Terdampak PPKM Darurat Diserahkan

Bupati menjelaskan lebih detail mengenai kesiapan dalam Jembrana Emas 2026, terutama untuk peningkatkan PAD.

Bupati memaparkan sejumlah target setiap tahunnya. Di tahun 2023 ini melalui pencanangan desa mandiri bahagia, penguatan jaringan infrastruktur yang terkoneksi dan penerapan perijinan terintegrasi online ditarget PAD Rp 150 miliar.

Kemudian di tahun 2024 melalui peningkatan investasi berbasis Satu Data dan Smart City dengan target PAD Rp 250 miliar.

Kemudian tahun 2025 melalui cluster investasi one cluster one product diharapkan Jembrana bebas dari kemiskinan serta lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan dengan target PAD Rp 500 miliar.

Puncaknya, di tahun emas Jembrana 2026, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai target ranking 3 se-Bali, indeks kebahagian mencapai 75 persen dan semua desa dinas dan adat saat itu sudah mandiri.

Baca Juga:  PJU Jadi Aset Desa, Tagihan Membengkak, Kebingungan Bayar

“Sehingga target PAD Rp 1 triliun di tahun 2026 nanti bisa terwujud,” paparnya.

Untuk mendukung target tersebut, bupati menyampaikan ada faktor penting selain infrastruktur, yakni data. Saat ini Jembrana telah memiliki Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD).

Dengan adanya JSDDD pemerintah Kabupaten Jembrana dapat menentukan arah kebijakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Dengan data kita dapat memiliki perencanaan dari awal, apa yang akan kita kerjakan. Baik itu dalam penanggulangan kemiskinan, infrastruktur hingga ke potensi yang dimiliki masing-masing desa, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi yang berujung pada peningkatan PAD,” ucapnya.

Tentunya, untuk mencapai target tersebut, bupati menyebut diperlukan kerjasama serta dukungan dari semua pihak, khususnya masyarkat Jembrana.

“Target ke depan, pendapatan asli daerah (PAD) Jembrana diharapkan terus meningkat signifikan. Jika semua yang direncanakan berjalan lancar, target tersebut bisa tercapai. Jadi mohon doa masyarakat Jembrana semuanya,” pungkasnya. (rba/bas/han) 



NEGARA, Radar Bali – Selama dua tahun berjalan kepemimpinan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna, berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan, dalam kurun waktu tersebut melampaui dari target PAD Jembrana.

Di samping itu, berdasarkan hasil survey tingkat kebahagiaan dari BPS, kabupaten Jembrana meraih angka 72,3 persen.

Angka tersebut bahkan hanya sekian persen saja dari target indeks kebahagiaan di RPJMD 2026 sebesar 72,5 persen.

Atas capaian tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba optimistis di tahun emas Jembrana 2026 nanti PAD Jembrana mencapai target Rp 1 triliun.

Target tersebut bukan target biasa, menurut bupati, pemerintah kabupaten Jembrana telah menyiapkan berbagai upaya untuk mendukung hal tersebut.

Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan peningkatan PAD Jembrana khususnya bidang pariwisata adalah Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dan pembangunan Taman Kerti Bali Semesta (TKBS) di Pekutatan.

Setelah selesainya Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi pada tahun 2025 nanti akan ada sebanyak 7 juta wisatawan datang ke Jembrana, baik wisatawan domestik dan internasional. “Di sinilah kita siapkan semuanya sedari awal,” ujarnya.

Baca Juga:  2 Tahun Tamba - Ipat, Perkuat Ekosistem Songsong Jembrana Emas 2026

Bupati menjelaskan lebih detail mengenai kesiapan dalam Jembrana Emas 2026, terutama untuk peningkatkan PAD.

Bupati memaparkan sejumlah target setiap tahunnya. Di tahun 2023 ini melalui pencanangan desa mandiri bahagia, penguatan jaringan infrastruktur yang terkoneksi dan penerapan perijinan terintegrasi online ditarget PAD Rp 150 miliar.

Kemudian di tahun 2024 melalui peningkatan investasi berbasis Satu Data dan Smart City dengan target PAD Rp 250 miliar.

Kemudian tahun 2025 melalui cluster investasi one cluster one product diharapkan Jembrana bebas dari kemiskinan serta lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan dengan target PAD Rp 500 miliar.

Puncaknya, di tahun emas Jembrana 2026, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai target ranking 3 se-Bali, indeks kebahagian mencapai 75 persen dan semua desa dinas dan adat saat itu sudah mandiri.

Baca Juga:  Cuaca Tak Menentu, Pelabuhan Gilimanuk Buka Tutup

“Sehingga target PAD Rp 1 triliun di tahun 2026 nanti bisa terwujud,” paparnya.

Untuk mendukung target tersebut, bupati menyampaikan ada faktor penting selain infrastruktur, yakni data. Saat ini Jembrana telah memiliki Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD).

Dengan adanya JSDDD pemerintah Kabupaten Jembrana dapat menentukan arah kebijakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

“Dengan data kita dapat memiliki perencanaan dari awal, apa yang akan kita kerjakan. Baik itu dalam penanggulangan kemiskinan, infrastruktur hingga ke potensi yang dimiliki masing-masing desa, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi yang berujung pada peningkatan PAD,” ucapnya.

Tentunya, untuk mencapai target tersebut, bupati menyebut diperlukan kerjasama serta dukungan dari semua pihak, khususnya masyarkat Jembrana.

“Target ke depan, pendapatan asli daerah (PAD) Jembrana diharapkan terus meningkat signifikan. Jika semua yang direncanakan berjalan lancar, target tersebut bisa tercapai. Jadi mohon doa masyarakat Jembrana semuanya,” pungkasnya. (rba/bas/han) 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru