27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Air Pasang, Rumah Terdampak Abrasi Semakin Hancur

NEGARA – Pesisir Pantai Jembrana beberapa hari terakhir mengalami pasang dan menyebabkan beberapa lokasi yang mengalami abrasi semakin parah. Rumah warga dan fasilitas umum juga terdampak hingga mengalami kerusakan berat.

Dalam empat hari terakhir, jelang bulan purnama hingga setelah purnama, naiknya air laut membuat daratan yang tergerus abrasi hingga puluhan meter panjangnya dan lebarnya hingga 5 meter. “Dalam sebulan dua kali. Biasanya purnama dan tilem yang paling parah,” kata Hariyanto, warga Pebuahan yang tempat usaha kulinernya hancur tergerus abrasi.

Salah satu dampak yang parah jalan umum di pesisir pantai yang berada di sebelah barat rumahnya, belasan meter jalan rabat beton hancur. Sehingga warga menggunakan halaman rumah warga untuk aktivitas sehari hari. “Kalau rumah yang hancur sudah banyak, setiap bulan pasti ada rumah yang hancur,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jembatan Gantung Gelar Rampung, Warga Malah Minta Ditinggikan Lagi

Pantau di lokasi, jalan rabat beton dan rumah-rumah warga yang berada di pesisir pantai rusak berat. Sejumlah rumah hanya menyajikan tembok bagian depan, karena sebagian besar tanah tempat berdirinya rumah sudah berubah jadi panta.

Klian Banjar Pebuahan Kanzan menyampaikan, dampak abrasi di pantai Pebuahan memang banyak rumah rusak berat dan jalan rusak berat. mengenai penanganan abrasi di pantai sudah ada dari pihak kementerian PU datang melakukan pengecekan dan pengukuran. “Informasinya pada tahun 2023 ini dibangun senderan penanganan pantai,” jelasnya.(m.basir/radar bali)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



NEGARA – Pesisir Pantai Jembrana beberapa hari terakhir mengalami pasang dan menyebabkan beberapa lokasi yang mengalami abrasi semakin parah. Rumah warga dan fasilitas umum juga terdampak hingga mengalami kerusakan berat.

Dalam empat hari terakhir, jelang bulan purnama hingga setelah purnama, naiknya air laut membuat daratan yang tergerus abrasi hingga puluhan meter panjangnya dan lebarnya hingga 5 meter. “Dalam sebulan dua kali. Biasanya purnama dan tilem yang paling parah,” kata Hariyanto, warga Pebuahan yang tempat usaha kulinernya hancur tergerus abrasi.

Salah satu dampak yang parah jalan umum di pesisir pantai yang berada di sebelah barat rumahnya, belasan meter jalan rabat beton hancur. Sehingga warga menggunakan halaman rumah warga untuk aktivitas sehari hari. “Kalau rumah yang hancur sudah banyak, setiap bulan pasti ada rumah yang hancur,” ungkapnya.

Baca Juga:  Minimalisir Jatuh Korban, BPBD Gelar Simulasi Penanganan Bencana

Pantau di lokasi, jalan rabat beton dan rumah-rumah warga yang berada di pesisir pantai rusak berat. Sejumlah rumah hanya menyajikan tembok bagian depan, karena sebagian besar tanah tempat berdirinya rumah sudah berubah jadi panta.

Klian Banjar Pebuahan Kanzan menyampaikan, dampak abrasi di pantai Pebuahan memang banyak rumah rusak berat dan jalan rusak berat. mengenai penanganan abrasi di pantai sudah ada dari pihak kementerian PU datang melakukan pengecekan dan pengukuran. “Informasinya pada tahun 2023 ini dibangun senderan penanganan pantai,” jelasnya.(m.basir/radar bali)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru