25.4 C
Denpasar
Saturday, April 1, 2023

Cegah Risiko Keributan Meluas, Turnamen Sepak Bola Tarkam di Jembrana Total Dihentikan

NEGARA, Radar Bali.id – Keributan pertandingan sepak bola mini di lapangan Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Kamis (9/3/2023) lalu, berbuntut dengan penghentian total pertandingan. Asosiasi kabupaten persatuan sepakbola seluruh Indonesia (Askab PSSI) Jembrana, ke depan akan terlibat langsung dalam setiap kegiatan sepak bola di Jembrana agar lebih terkelola dengan baik.

Perbekel Desa Tegal Badeng Barat I Made Sudiana mengatakan, turnamen sepak bola mini Desa Tegal Badeng Barat, sudah dihentikan total. “Setelah terjadi keributan antar suporter, ada evaluasi dari pihak panitia dan aparat keamanan. Sehingga diputuskan izin dicabut oleh kepolisian karena mempertimbangkan keamanan,” jelasnya.

Karena sudah dihentikan total, mengenai sisa pertandingan sudah dirapatkan oleh pihak panitia melibatkan seluruh tim yang bertanding. Hasil sementara rapat tersebut, tim yang terlibat keributan yakni dari Desa Pengambengan dan Kelurahan Loloan Barat sudah membuat surat pernyataan untuk siap menerima konsekuensi, salah satunya siap untuk diskualifikasi.

Keputusan lain, menentukan juara berdasarkan musyawarah dengan dasar hasil pertandingan yang sudah digelar. Dalam keputusan sementara ditentukan juara pertama tim dari Kelurahan Loloan Timur, juara kedua tim dari Desa Air Kuning, juara tiga tim dari Desa Pengambengan dan juara empat tim dari Kelurahan Loloan Barat. “Tetapi keputusan ini masih bersifat sementara, belum keputusan final. Karena masih ada masukan agar hasil pertandingan Badeng Cup tahun ini menjadi juara bersama,” jelasnya.

Baca Juga:  Diduga karena Api Dupa, Warung Terbakar

Karena ada keributan dalam persidangan terakhir, pihaknya akan mengevaluasi dan menguatkan pengamanan jika akan digelar pertandingan sepak bola mini lagi. “Kejadian itu menjadi evaluasi kita, baik desa sebagai pihak yang  memfasilitasi lapangan dan pelaksana kegiatan agar lebih ketat lagi,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Askab PSSI Jembrana I Ketut Tulis mengatakan, pada saat pertandingan sepak bola antara kesebelasan Hijrah  dari Kelurahan Loloan Barat dengan kesebelasan Singo Edan dari Desa Pengambengan, memang sudah memantau langsung. “Saat melihat langsung, memang beberapa hal harus dievaluasi,” jelasnya, Senin (13/3).

Menurutnya, pertandingan sepak bola mini, Desa Tegal Badeng Barat, selama ini digelar tanpa ada keterlibatan langsung lebih intens dari Askab PSSI Jembrana. “Kami tahu dan memantau, tetapi belum terlibat langsung secara penuh mengenai pertandingan yang digelar. Karena itu, ke depan perlu ada keterlibatan langsung secara penuh dari Askab PSSI Jembrana,” jelasnya.

Keterlibatan Askab PSSI Jembrana dalam sepak bola mini, lebih pada tataran regulasi dan pengelolaan sepak bola mini. Misalnya mengenai regulasi sepak bola mini yang sudah ada ketentuan yang baku belum dijalankan, ke depan dengan keterlibatan Askab PSSI regulasi akan lebih ditekankan lagi agar dijalankan. “Contoh kecil soal pengguna sepatu, sepak bola mini harus pakai sepatu. Waktu itu tidak pakai sepatu ada yang pakai sepatu, boalnya juga bola platik,” jelasnya.

Baca Juga:  Diduga Bersumber dari Blok Sembako, Pasar Adat Lelateng Ludes Dilalap Api

Keterlibatan langsung Askab PSSI, lanjutnya, juga bisa menjadi bagian dari penjaringan atlet sepak bola Jembrana. Karena dengan terlihat di sepak bola mini antar desa bisa melihat potensi – potensi pesepak bola di Jembrana untuk dijadikan atlet tingkat kabupaten dan bisa dipromosikan menjadi atlet profesional.

Di samping itu, dengan kelihatan Askab PSSI dalam pengelolaan sepak bola mini, diharapkan nantinya koordinasi antar instansi seperti dengan aparat keamanan bisa lebih ditingkatkan. Sehingga, sepak bola mini dari segi keamanan bisa lebih terjaga agar tidak terjadi keributan seperti sebelumnya. “Sekecil apapun potensi keributan harus diantisipasi,” tegasnya.

Karena ketika terjadi keributan seperti sebelumnya, maka banyak yang dirugikan. Semua pihak yang terlibat dan masyarakat umum dirugikan karena turnamen dihentikan. Ke depan, setiap kegiatan sepak bola apapun penyelenggaran harus mengantongi rekomendasi  dari Askab PSSI Jembrana. “Animo masyarakat tinggi untuk sepak bola tradisional atau sepak bola mini, sehingga perlu ada penegakan aturan agar berjalan dengan aman,” tegasnya.

RALAT BERITA:

Terjadi kesalahan penulisan dalam berita edisi Sabtu (11/3) berjudul  “Turnamen Bola Tarkam Berakhir dengan Adu Jotos”. Dalam berita tertulis Kelurahan Loloan Timur.  Yang benar Kelurahan Loloan Barat. Mohon maaf atas kesalahan, Terima Kasih. Redaksi. [m.basir/radar bali]

 



NEGARA, Radar Bali.id – Keributan pertandingan sepak bola mini di lapangan Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Kamis (9/3/2023) lalu, berbuntut dengan penghentian total pertandingan. Asosiasi kabupaten persatuan sepakbola seluruh Indonesia (Askab PSSI) Jembrana, ke depan akan terlibat langsung dalam setiap kegiatan sepak bola di Jembrana agar lebih terkelola dengan baik.

Perbekel Desa Tegal Badeng Barat I Made Sudiana mengatakan, turnamen sepak bola mini Desa Tegal Badeng Barat, sudah dihentikan total. “Setelah terjadi keributan antar suporter, ada evaluasi dari pihak panitia dan aparat keamanan. Sehingga diputuskan izin dicabut oleh kepolisian karena mempertimbangkan keamanan,” jelasnya.

Karena sudah dihentikan total, mengenai sisa pertandingan sudah dirapatkan oleh pihak panitia melibatkan seluruh tim yang bertanding. Hasil sementara rapat tersebut, tim yang terlibat keributan yakni dari Desa Pengambengan dan Kelurahan Loloan Barat sudah membuat surat pernyataan untuk siap menerima konsekuensi, salah satunya siap untuk diskualifikasi.

Keputusan lain, menentukan juara berdasarkan musyawarah dengan dasar hasil pertandingan yang sudah digelar. Dalam keputusan sementara ditentukan juara pertama tim dari Kelurahan Loloan Timur, juara kedua tim dari Desa Air Kuning, juara tiga tim dari Desa Pengambengan dan juara empat tim dari Kelurahan Loloan Barat. “Tetapi keputusan ini masih bersifat sementara, belum keputusan final. Karena masih ada masukan agar hasil pertandingan Badeng Cup tahun ini menjadi juara bersama,” jelasnya.

Baca Juga:  Diduga Bersumber dari Blok Sembako, Pasar Adat Lelateng Ludes Dilalap Api

Karena ada keributan dalam persidangan terakhir, pihaknya akan mengevaluasi dan menguatkan pengamanan jika akan digelar pertandingan sepak bola mini lagi. “Kejadian itu menjadi evaluasi kita, baik desa sebagai pihak yang  memfasilitasi lapangan dan pelaksana kegiatan agar lebih ketat lagi,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Askab PSSI Jembrana I Ketut Tulis mengatakan, pada saat pertandingan sepak bola antara kesebelasan Hijrah  dari Kelurahan Loloan Barat dengan kesebelasan Singo Edan dari Desa Pengambengan, memang sudah memantau langsung. “Saat melihat langsung, memang beberapa hal harus dievaluasi,” jelasnya, Senin (13/3).

Menurutnya, pertandingan sepak bola mini, Desa Tegal Badeng Barat, selama ini digelar tanpa ada keterlibatan langsung lebih intens dari Askab PSSI Jembrana. “Kami tahu dan memantau, tetapi belum terlibat langsung secara penuh mengenai pertandingan yang digelar. Karena itu, ke depan perlu ada keterlibatan langsung secara penuh dari Askab PSSI Jembrana,” jelasnya.

Keterlibatan Askab PSSI Jembrana dalam sepak bola mini, lebih pada tataran regulasi dan pengelolaan sepak bola mini. Misalnya mengenai regulasi sepak bola mini yang sudah ada ketentuan yang baku belum dijalankan, ke depan dengan keterlibatan Askab PSSI regulasi akan lebih ditekankan lagi agar dijalankan. “Contoh kecil soal pengguna sepatu, sepak bola mini harus pakai sepatu. Waktu itu tidak pakai sepatu ada yang pakai sepatu, boalnya juga bola platik,” jelasnya.

Baca Juga:  Lagi-lagi, Truk Odol Dikeluhkan Pengguna Jalan

Keterlibatan langsung Askab PSSI, lanjutnya, juga bisa menjadi bagian dari penjaringan atlet sepak bola Jembrana. Karena dengan terlihat di sepak bola mini antar desa bisa melihat potensi – potensi pesepak bola di Jembrana untuk dijadikan atlet tingkat kabupaten dan bisa dipromosikan menjadi atlet profesional.

Di samping itu, dengan kelihatan Askab PSSI dalam pengelolaan sepak bola mini, diharapkan nantinya koordinasi antar instansi seperti dengan aparat keamanan bisa lebih ditingkatkan. Sehingga, sepak bola mini dari segi keamanan bisa lebih terjaga agar tidak terjadi keributan seperti sebelumnya. “Sekecil apapun potensi keributan harus diantisipasi,” tegasnya.

Karena ketika terjadi keributan seperti sebelumnya, maka banyak yang dirugikan. Semua pihak yang terlibat dan masyarakat umum dirugikan karena turnamen dihentikan. Ke depan, setiap kegiatan sepak bola apapun penyelenggaran harus mengantongi rekomendasi  dari Askab PSSI Jembrana. “Animo masyarakat tinggi untuk sepak bola tradisional atau sepak bola mini, sehingga perlu ada penegakan aturan agar berjalan dengan aman,” tegasnya.

RALAT BERITA:

Terjadi kesalahan penulisan dalam berita edisi Sabtu (11/3) berjudul  “Turnamen Bola Tarkam Berakhir dengan Adu Jotos”. Dalam berita tertulis Kelurahan Loloan Timur.  Yang benar Kelurahan Loloan Barat. Mohon maaf atas kesalahan, Terima Kasih. Redaksi. [m.basir/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru