27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Gegara Rehab Pasar, Lapangan Dauhwaru Jadi Tempat Relokasi Pedagang

NEGARA, Radar Bali.id – Relokasi pedagang Pasar Umum Negara, sebelum dimulai revitalisasi berubah dari rencana sebelumnya. Relokasi ke Terminal Umum Negara batal, sebagian salah satu tempat relokasi menggunakan lapangan umum Dauhwaru, Kelurahan Dauhwaru untuk pedagang selain pedagang emas. Sedangkan pedagang emas relokasi ke Pasar Ijogading dan pedagang lain. Sisanya direlokasi ke Lapangan Umum Dauhwaru.

Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, saat sosialiasi kepada kelurahan dan perangkat kelurahan di kantor Camat Jembrana, Senin (13/3/2023). Dalam kesempatan itu, perangkat kelurahan dan tokoh menyampaikan, saran dan masukan dan kritik terhadap pemerintah.

Menurut Sumber, semua yang disampaikan tokoh dan kepala lingkungan di kelurahan merupakan hal wajar. Justru semua masukan dan kritik yang diperlukan. “Kita sebagai pemerintah, wajib menindaklanjuti. Karena sudah ada komitmen, seperti yang sering disampaikan Bupati kepada jajaran OPD agar jangan sampai merugikan dan mengorbankan masyarakat,” jelasnya, disampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata.

Baca Juga:  Sambut Tahun Baru 2023, Jembrana Memusatkan di Pesisir Pengambengan

Menurutnya, lapangan Dauhwaru memang tempat strategis untuk kegiatan masyarakat, termasuk untuk relokasi pedagang pasar umum negara.

Pihaknya sudah melakukan survei ke sejumlah lokasi, hanya lapangan umum negara untuk salah satu tempat relokasi. Karena jalan umum bisa menggunakan dua jalan berbeda dan mudah diatur, yakni Jalan Sudirman dan Jalan Ngurah Rai. “Yang jelas, lapangan umum Dauhwaru yang akan dijadikan relokasi akan dibuat seperti pasar asli. Fasilitas juga akan disediakan,” terangnya.

Pedagang pasar umum Negara yang akan direlokasi ke lapangan Dauhwaru, hanya untuk pedagang yang aktif saja, dimana jumlahnya sekitar 800 pedagang. Namun tidak semua direlokasi ke lapangan Dauhwaru, karena pedagang emas dan pedagang lain direlokasi ke Pasar Ijogading, sisanya ke lapangan.

Baca Juga:  Duh, Kolam Rekreasi Jadi Tempat Menggembala Sapi

“Sedapat mungkin direlokasi ke lapangan, agar semua pedagang aktif bisa terakomodir relokasi,” ujarnya.

Sebagai timbal balik kepada Desa Adat, disarankan untuk mengajukan proposal agar bisa diberikan hibah. Karena tidak bisa retribusi pasar langsung diberikan, tetapi masuk dulu ke kas pemerintah daerah. Nantinya pengeluaran bisa diberikan dalam bentuk hibah. “Mungkin pada APBD perubahan ini akan bisa diakomodir,” ujarnya.

Tidak semua lapangan Dauhwaru digunakan untuk relokasi. Lapangan basket yang ada di sebelah utara lapangan tetap sebagai lapangan, tidak akan digunakan untuk relokasi. Setelah relokasi pedagang selesai, maka lapangan umum Dauhwaru akan dikembalikan lagi seperti semula dan ditata lebih baik lagi. [m.basir/radar bali]

 

 



NEGARA, Radar Bali.id – Relokasi pedagang Pasar Umum Negara, sebelum dimulai revitalisasi berubah dari rencana sebelumnya. Relokasi ke Terminal Umum Negara batal, sebagian salah satu tempat relokasi menggunakan lapangan umum Dauhwaru, Kelurahan Dauhwaru untuk pedagang selain pedagang emas. Sedangkan pedagang emas relokasi ke Pasar Ijogading dan pedagang lain. Sisanya direlokasi ke Lapangan Umum Dauhwaru.

Hal tersebut disampaikan Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, saat sosialiasi kepada kelurahan dan perangkat kelurahan di kantor Camat Jembrana, Senin (13/3/2023). Dalam kesempatan itu, perangkat kelurahan dan tokoh menyampaikan, saran dan masukan dan kritik terhadap pemerintah.

Menurut Sumber, semua yang disampaikan tokoh dan kepala lingkungan di kelurahan merupakan hal wajar. Justru semua masukan dan kritik yang diperlukan. “Kita sebagai pemerintah, wajib menindaklanjuti. Karena sudah ada komitmen, seperti yang sering disampaikan Bupati kepada jajaran OPD agar jangan sampai merugikan dan mengorbankan masyarakat,” jelasnya, disampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata.

Baca Juga:  Sambut Tahun Baru 2023, Jembrana Memusatkan di Pesisir Pengambengan

Menurutnya, lapangan Dauhwaru memang tempat strategis untuk kegiatan masyarakat, termasuk untuk relokasi pedagang pasar umum negara.

Pihaknya sudah melakukan survei ke sejumlah lokasi, hanya lapangan umum negara untuk salah satu tempat relokasi. Karena jalan umum bisa menggunakan dua jalan berbeda dan mudah diatur, yakni Jalan Sudirman dan Jalan Ngurah Rai. “Yang jelas, lapangan umum Dauhwaru yang akan dijadikan relokasi akan dibuat seperti pasar asli. Fasilitas juga akan disediakan,” terangnya.

Pedagang pasar umum Negara yang akan direlokasi ke lapangan Dauhwaru, hanya untuk pedagang yang aktif saja, dimana jumlahnya sekitar 800 pedagang. Namun tidak semua direlokasi ke lapangan Dauhwaru, karena pedagang emas dan pedagang lain direlokasi ke Pasar Ijogading, sisanya ke lapangan.

Baca Juga:  Badah! Raba Pantat, Pelecehan Perempuan di Jalan Kembali Meresahkan Warga

“Sedapat mungkin direlokasi ke lapangan, agar semua pedagang aktif bisa terakomodir relokasi,” ujarnya.

Sebagai timbal balik kepada Desa Adat, disarankan untuk mengajukan proposal agar bisa diberikan hibah. Karena tidak bisa retribusi pasar langsung diberikan, tetapi masuk dulu ke kas pemerintah daerah. Nantinya pengeluaran bisa diberikan dalam bentuk hibah. “Mungkin pada APBD perubahan ini akan bisa diakomodir,” ujarnya.

Tidak semua lapangan Dauhwaru digunakan untuk relokasi. Lapangan basket yang ada di sebelah utara lapangan tetap sebagai lapangan, tidak akan digunakan untuk relokasi. Setelah relokasi pedagang selesai, maka lapangan umum Dauhwaru akan dikembalikan lagi seperti semula dan ditata lebih baik lagi. [m.basir/radar bali]

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru