28.7 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Dinas Pertanian Investigasi Pelajar Meninggal Diduga karena Rabies

NEGARA – Meninggalnya Gusti Ayu Kadek Suriyanti, 17, pelajar asal Lingkungan Manggis, kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, karena diduga terlibat infeksi rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melakukan investigasi, Selasa (15/3). Dari penelusuran, warga yang meninggal memang ada riwayat digigit anjing, namun tidak melaporkan kejadian pada instansi terkait dan korban tidak datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapat vaksin.

 

Investigasi yang dilakukan oleh dokter hewan dan tim dari Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet), untuk memastikan informasi mengenai kasus gigitan anjing sebelum korban meninggal. Gigitan anjing berumur 1 tahun milik korban sendiri pada ibu jari pada 5 Desember 2021.

 

“Korban tidak merespon luka gigitan pada hari itu dan tidak melaporkan ke fasilitas Kesehatan, Kaling atau Petugas Medikvet Kecamatan,” kata Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa.

 

Dari hasil investigasi tersebut juga terungkap bahwa anjing mati beberapa hari kemudian, setelah sempat menerkam ayam dan kucing. Karena tidak ada laporan mengenai kasus gigitan tersebut, tidak ada pengecekan atau atau test laboratorium. Sehingga tidak bisa dipastikan apakah memang terinfeksi rabies atau tidak.

 

“Tidak bisa dipastikan rabies atau tidak. Karena tidak ada pengecekan sampel ke laboratorium,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jalan Kabupaten Rusak, Warga Perbaiki Sendiri Pakai Campuran Semen

 

Widarsa menjelaskan, pada 11 Maret sebelum korban meninggal memang sempat mendatangi puskesmas dengan keluhan sesak nafas. Kemudian datang lagi ke rumah sakit swasta dengan keluhan sesak nafas. Saat datang ke rumah sakit swasta ketiga kalinya baru memberikan informasi pada petugas medis mengenai riwayat gigitan anjing.

 

Dalam kondisi kesehatan memburuk kemudian dirujuk ke RSU Negara dengan gejala korban kram di tangan, sesak nafas dan muntah  dan akhirnya meninggal dunia, Minggu (13/3).

 

Meskipun ada riwayat gigitan anjing sebagai hewan penular rabies, pihaknya tidak bisa memastikan korban meninggal karena terinfeksi rabies. Karena tidak ada pengecekan sampel ke laboratorium terhadap anjing yang menggigit.

 

“Kami tidak bisa memastikan, karena belum ada pengecekan sampel ke laboratorium,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada kejadian gigitan anjing rabies. Karena meskipun luka kecil, jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal bagi korban.

 

Selain investigasi, petugas juga melakukan vaksinasi darurat terhadap hewan penular rabies di sekitar wilayah yang terjadi kasus gigitan rabies. Vaksinasi tersebut untuk mencegah penularan virus sesama anjing.

 

Seperti diketahui, warga Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Bale Bale Agung, Kecamatan Negara, Gusti Ayu Kadek Suriyanti, 17, meninggal diduga karena terinfeksi rabies, Minggu (13/3) lalu. Karena sebelum meninggal, remaja yang masih sekolah ini digigit anjing peliharaannya dan tidak berobat. Sebelum meninggal, korban juga mengalami gejala yang mirip dengan infeksi rabies.

Baca Juga:  Antisipasi Kerumunan, Pengumuman Kelulusan Secara Daring

 

Gigitan pada ibu jari tidak menyebabkan luka besar, tetapi selang beberapa hari bagian kuku yang digigit menghitam. Karena korban merasa baik-baik saja dan tetap menolak dibawa untuk berobat. Korban sebulan terakhir beraktifitas seperti biasa tanpa ada gejala sakit.

 

Namun beberapa hari sebelum meninggal, kuku ibu jari bekas digigit anjing semakin hitam hingga bagian tangan terasa nyeri. Keluarga kemudian membawa korban ke rumah sakit, setelah dilakukan pemeriksaan menjalani rawat jalan.

 

Korban kemudian dibawa lagi ke rumah sakit dengan keluhan yang sama. Ketiga kalinya, korban dibawa lagi ke rumah sakit swasta dengan keluhan sesak nafas dan sempat tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian meninggal di rumah sakit.

 

Beberapa hari sebelum meninggal, korban berperilaku yang tidak biasa. Korban selalu berontak jika dipegang bagian kepala. Cara bicara yang sedikit ngawur dan tidak terkontrol. Perilaku aneh lainnya, korban tidak berani menyentuh air dan takut dengan sinar matahari. 



NEGARA – Meninggalnya Gusti Ayu Kadek Suriyanti, 17, pelajar asal Lingkungan Manggis, kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, karena diduga terlibat infeksi rabies, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melakukan investigasi, Selasa (15/3). Dari penelusuran, warga yang meninggal memang ada riwayat digigit anjing, namun tidak melaporkan kejadian pada instansi terkait dan korban tidak datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapat vaksin.

 

Investigasi yang dilakukan oleh dokter hewan dan tim dari Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet), untuk memastikan informasi mengenai kasus gigitan anjing sebelum korban meninggal. Gigitan anjing berumur 1 tahun milik korban sendiri pada ibu jari pada 5 Desember 2021.

 

“Korban tidak merespon luka gigitan pada hari itu dan tidak melaporkan ke fasilitas Kesehatan, Kaling atau Petugas Medikvet Kecamatan,” kata Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa.

 

Dari hasil investigasi tersebut juga terungkap bahwa anjing mati beberapa hari kemudian, setelah sempat menerkam ayam dan kucing. Karena tidak ada laporan mengenai kasus gigitan tersebut, tidak ada pengecekan atau atau test laboratorium. Sehingga tidak bisa dipastikan apakah memang terinfeksi rabies atau tidak.

 

“Tidak bisa dipastikan rabies atau tidak. Karena tidak ada pengecekan sampel ke laboratorium,” ungkapnya.

Baca Juga:  EDAN! Pinjam Online Rp500 Ribu, 6 Bulan Membengkak Jadi Rp70 Juta

 

Widarsa menjelaskan, pada 11 Maret sebelum korban meninggal memang sempat mendatangi puskesmas dengan keluhan sesak nafas. Kemudian datang lagi ke rumah sakit swasta dengan keluhan sesak nafas. Saat datang ke rumah sakit swasta ketiga kalinya baru memberikan informasi pada petugas medis mengenai riwayat gigitan anjing.

 

Dalam kondisi kesehatan memburuk kemudian dirujuk ke RSU Negara dengan gejala korban kram di tangan, sesak nafas dan muntah  dan akhirnya meninggal dunia, Minggu (13/3).

 

Meskipun ada riwayat gigitan anjing sebagai hewan penular rabies, pihaknya tidak bisa memastikan korban meninggal karena terinfeksi rabies. Karena tidak ada pengecekan sampel ke laboratorium terhadap anjing yang menggigit.

 

“Kami tidak bisa memastikan, karena belum ada pengecekan sampel ke laboratorium,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada kejadian gigitan anjing rabies. Karena meskipun luka kecil, jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal bagi korban.

 

Selain investigasi, petugas juga melakukan vaksinasi darurat terhadap hewan penular rabies di sekitar wilayah yang terjadi kasus gigitan rabies. Vaksinasi tersebut untuk mencegah penularan virus sesama anjing.

 

Seperti diketahui, warga Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Bale Bale Agung, Kecamatan Negara, Gusti Ayu Kadek Suriyanti, 17, meninggal diduga karena terinfeksi rabies, Minggu (13/3) lalu. Karena sebelum meninggal, remaja yang masih sekolah ini digigit anjing peliharaannya dan tidak berobat. Sebelum meninggal, korban juga mengalami gejala yang mirip dengan infeksi rabies.

Baca Juga:  Sebulan, Sembilan Orang Digigit Anjing Gila di Karangasem, Ini yang Diterkam

 

Gigitan pada ibu jari tidak menyebabkan luka besar, tetapi selang beberapa hari bagian kuku yang digigit menghitam. Karena korban merasa baik-baik saja dan tetap menolak dibawa untuk berobat. Korban sebulan terakhir beraktifitas seperti biasa tanpa ada gejala sakit.

 

Namun beberapa hari sebelum meninggal, kuku ibu jari bekas digigit anjing semakin hitam hingga bagian tangan terasa nyeri. Keluarga kemudian membawa korban ke rumah sakit, setelah dilakukan pemeriksaan menjalani rawat jalan.

 

Korban kemudian dibawa lagi ke rumah sakit dengan keluhan yang sama. Ketiga kalinya, korban dibawa lagi ke rumah sakit swasta dengan keluhan sesak nafas dan sempat tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian meninggal di rumah sakit.

 

Beberapa hari sebelum meninggal, korban berperilaku yang tidak biasa. Korban selalu berontak jika dipegang bagian kepala. Cara bicara yang sedikit ngawur dan tidak terkontrol. Perilaku aneh lainnya, korban tidak berani menyentuh air dan takut dengan sinar matahari. 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru