NEGARA,radarbali.id – Tiga desa di tiga kecamatan di Jembrana menjadi target vaksinasi rabies dalam pekan ini. Sasarannya sebanyak 2000 ekor anjing untuk menekan penularan rabies di Jembrana. Tiga desa yang menjadi sasaran vaksinasi ini karena masuk zona merah dan terjadi kasus positif yang berulang.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner I Wayan Widarsa mengatakan, kasus positif rabies di Jembrana dalam setahun terakhir, dari Januari hingga awal Desember mencapai 201 kasus. Penyebaran di seluruh kecamatan sehingga Jembrana masuk dalam zona merah rabies.
Tingginya kasus rabies ini, menuntut agar vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran. Selain vaksinasi emergency ketika terjadi kasus gigitan positif rabies, vaksinasi secara massal juga gencar dilakukan. “Dalam Minggu ini kita sedang menggempur vaksinasi di tiga desa,” jelasnya, Kamis (15/12).
Tiga desa yang menjadi sasaran Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana dan Desa Tuwed, Kecamatan Melaya. Target vaksinasi dari tiga desa tersebut sebanyak 2000 ekor anjing. ” Sementara baru Desa Pekutatan yang selesai, sebanyak 700 ekor anjing divaksin, desa lain masih proses vaksinasi,” ujarnya.
Tiga desa ini menjadi target vaksinasi rabies, karena merupakan desa yang masuk zona merah dan terjadi kasus positif yang berulang. Karena itu, menjadi target sasaran vaksinasi secara massal dengan cakupan 2000 ekor anjing yang ada. “Vaksin cukup. Kami sediakan 2000 dosis vaksin, jadi target di tiga desa ini 2000 ekor,” terangnya.
Widarsa menambahkan, selama ini ketika tim vaksinasi rabies turun masih ada warga yang menolak menyerahkan anjingnya untuk divaksin. Diduga, karena kekeliruan menerima informasi mengenai vaksin, misalnya takut anjingnya mati jika divaksin.
Dari segi jumlah warga yang menolak anjingnya divaksin minim. Lebih banyak warga yang sadar dan merelakan anjingnya divaksin. Ketika ada penolakan dari warga, pihaknya menekankan memberikan edukasi dan informasi. “Masyarakat itu biasanya ketika tidak ada kasus positif mengabaikan, tetapi ketika ada kasus positif di sekitarnya akhirnya minta vaksinasi,” ungkapnya.
Pada tahun 2023 mendatang, pihaknya akan melanjutkan lagi vaksinasi dengan target sasaran lebih banyak. Karena sudah didukung APBD Jembrana untuk pengadaan vaksin, ditambah bantuan vaksin dari provinsi dan pusat. [m.basir/radar bali]