26.5 C
Denpasar
Thursday, June 1, 2023

Piodalan Pura Kanjeng Ratu, Bupati Jembrana Mulang Pakelem Kebo Suci

NEGARA, radarbali.id – Bertepatan dengan rahina werespati paing wuku dukut, purnama Kedasa, Kamis (17/3), Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengikuti seluruh rangkaian upacara yang dilaksanakan serangkaian karya piodalan dan pemelaspas pelinggih kanjeng ratu kidul di Pura Kanjeng Ratu Kidul, Kelurahan Gilimanuk.

Rangkaian piodalan dan pemelaspasan sendiri sudah dimulai sejak Minggu (13/3). Sementara pada puncaknya kemarin, bertepatan dengan Purnama Kedasa.

Adapun rangkaian puncak karya yang berlangsung dari pagi hari, diawali dengan pecaruan manca sanak, makuh, melaspas, nyuang ajengan jawa, ngebeji ngubeng, mendak kanca. Prosesi karya dipuput oleh Ida Nak Lingsir dari Griya Carik.

Rentetan upakara juga dilanjutkan dengan matur pakelem kebo suci (yus merana) ketengah laut, dengan banten ancak bingin dan ngaturang piodalan menggunakan banten bebangkit.

Baca Juga:  Selidiki Kemungkinan Sabotase, Labfor Polda Bali Bawa Sampel Arang dan Bekas Kabel Terbakar

Prosesi mulang pekelem sebagai persembahan atau pengorbanan umat Hindu atas rasa terima kasih kepada sang pencipta serta manifestasinya dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta.

Usai ngaturang piodalan Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta pejabat, krama desa adat Gilimanuk dan pemedek yang hadir mengikuti persembahyangan bersama. Upacara  diakhiri dengan topeng sidakarya dan upacara mekincang kincung.

Prosesi piodalan dan melaspas, turut dipentaskan berbagai kesenian berupa tari-tarian atau balih-balihan seperti Tari Penyambutan dengan Tari Pendet, Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Topeng dari Sanggar Putri Bali Gilimanuk yang dibina Ayu Angreni, serta wayang lemah sebagai rangkaian dari piodalan.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh pejabat termasuk seluruh krama desa adat yang ikut terlibat dalam melakukan upacara pemelaspasan dan pecaruan catur rebah serta matur pakelem kebo suci. “Maknanya adalah untuk memohon keselamatan agar masyarakat Jembrana terhindar dari segala marabahaya, terhindar dari mrana sehingga akhirnya semua masyarakat sehat dan bahagia,” tandasnya.

Baca Juga:  Setiap Hari 50 Warga Digigit Anjing, Stok Vaksin di Jembrana Hampir Habis

Usai piodalan, bupati juga meresmikan Istana Ibu Ratu Pantai Selatan anyar (baru) di dalam areal Pura Kanjeng Ratu yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. (arb)



NEGARA, radarbali.id – Bertepatan dengan rahina werespati paing wuku dukut, purnama Kedasa, Kamis (17/3), Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengikuti seluruh rangkaian upacara yang dilaksanakan serangkaian karya piodalan dan pemelaspas pelinggih kanjeng ratu kidul di Pura Kanjeng Ratu Kidul, Kelurahan Gilimanuk.

Rangkaian piodalan dan pemelaspasan sendiri sudah dimulai sejak Minggu (13/3). Sementara pada puncaknya kemarin, bertepatan dengan Purnama Kedasa.

Adapun rangkaian puncak karya yang berlangsung dari pagi hari, diawali dengan pecaruan manca sanak, makuh, melaspas, nyuang ajengan jawa, ngebeji ngubeng, mendak kanca. Prosesi karya dipuput oleh Ida Nak Lingsir dari Griya Carik.

Rentetan upakara juga dilanjutkan dengan matur pakelem kebo suci (yus merana) ketengah laut, dengan banten ancak bingin dan ngaturang piodalan menggunakan banten bebangkit.

Baca Juga:  Bupati Jembrana Bersama BP Jamsostek Serahkan Santunan

Prosesi mulang pekelem sebagai persembahan atau pengorbanan umat Hindu atas rasa terima kasih kepada sang pencipta serta manifestasinya dengan tujuan memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta.

Usai ngaturang piodalan Bupati Jembrana I Nengah Tamba beserta pejabat, krama desa adat Gilimanuk dan pemedek yang hadir mengikuti persembahyangan bersama. Upacara  diakhiri dengan topeng sidakarya dan upacara mekincang kincung.

Prosesi piodalan dan melaspas, turut dipentaskan berbagai kesenian berupa tari-tarian atau balih-balihan seperti Tari Penyambutan dengan Tari Pendet, Tari Rejang Dewa, Tari Baris Gede, Tari Topeng dari Sanggar Putri Bali Gilimanuk yang dibina Ayu Angreni, serta wayang lemah sebagai rangkaian dari piodalan.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh pejabat termasuk seluruh krama desa adat yang ikut terlibat dalam melakukan upacara pemelaspasan dan pecaruan catur rebah serta matur pakelem kebo suci. “Maknanya adalah untuk memohon keselamatan agar masyarakat Jembrana terhindar dari segala marabahaya, terhindar dari mrana sehingga akhirnya semua masyarakat sehat dan bahagia,” tandasnya.

Baca Juga:  Drainase Penanggulangan Banjir Belum Rampung, Puluhan Rumah di Pengambengan Tergenang Air

Usai piodalan, bupati juga meresmikan Istana Ibu Ratu Pantai Selatan anyar (baru) di dalam areal Pura Kanjeng Ratu yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. (arb)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru