29.8 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Amor Ring Acintya! Siswi SMP Ditemukam Bunuh Diri, Diduga karena Putus Cinta

NEGARA- Seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) berinisial NPR, 14, ditemukan tewas dengan cara gantung diri di Desa Berangbang, Rabu (15/3) sore. Pelajar kelas XI salah satu SMP Negeri ini ditemukan gantung diri masih mengenakan seragam olahraga sekolah.

Informasi yang dihimpun, korban ditemukan dalam kondisi sudah gantung diri di sebuah gubuk di kebun milik orang tuanya di Banjar Tangimeyeh, Desa Berangbang, Rabu sore sekitar pukul 17.00 WITA. Korban ditemukan pertamakali oleh I Nengah Sadia, 64, paman korban saat hendak memberi makan ternak sapi milik orang tua korban. “Paman korban melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di kayu lambang gubuk,” kata Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Androyuan Elim, Kamis (16/3).

Baca Juga:  Kasus Rabies di Jembrana Bertambah, Total Ada 16 Kasus

Korban ditemukan gantung diri dengan tali nilon warna biru. Saat ditemukan korban mengenakan baju seragam olah raga warna putih strip merah biru serta celana warna merah. “Korban ditemukan sudah meninggal, kondisinya kaku,” ujarnya.

Tim Inafis Polres Jembrana yang juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), juga menemukan jejak atau bekas jeratan pada leher korban, serta simpul pada bagian belakang leher. Sehingga dugaan kuat korban memang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil pemeriksaan dari dokter UPTD Puskesmas 1 Negara Ngurah Arya Weda Karma. Ditemukan bekas jeratan pada lehernya.

Pada mayat korban, punggungnya ada lembab mayat, mata tertutup dan lidah tergigit, keluar cairan putih dari kelamin dan kemungkinan meninggal lebih dari 2 jam. “Tidak ditemukan tanda kekerasan,” jelasnya.

Baca Juga:  Amor Ring Acintya! Ibu Tewas di TKP, Dua Anaknya Selamat dari Maut

Dari keterangan orang tua korban, sebelum berangkat sekolah Rabu pagi sempat meminta uang saku. Kedua orang tuanya kemudian berangkat ke Denpasar.

Mengenai motif korban nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, diduga korban mengakhiri hidupnya karena merasa putus asa akibat masalah percintaan. Namun, pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak mempermasalahkan hal ini. (bas)

 



NEGARA- Seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP) berinisial NPR, 14, ditemukan tewas dengan cara gantung diri di Desa Berangbang, Rabu (15/3) sore. Pelajar kelas XI salah satu SMP Negeri ini ditemukan gantung diri masih mengenakan seragam olahraga sekolah.

Informasi yang dihimpun, korban ditemukan dalam kondisi sudah gantung diri di sebuah gubuk di kebun milik orang tuanya di Banjar Tangimeyeh, Desa Berangbang, Rabu sore sekitar pukul 17.00 WITA. Korban ditemukan pertamakali oleh I Nengah Sadia, 64, paman korban saat hendak memberi makan ternak sapi milik orang tua korban. “Paman korban melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di kayu lambang gubuk,” kata Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Androyuan Elim, Kamis (16/3).

Baca Juga:  Beragam Jurus Atasi Sampah:Ajak Warga Disiplin Memilah, Pemkab Jembrana akan Beli Sampah Terpilah

Korban ditemukan gantung diri dengan tali nilon warna biru. Saat ditemukan korban mengenakan baju seragam olah raga warna putih strip merah biru serta celana warna merah. “Korban ditemukan sudah meninggal, kondisinya kaku,” ujarnya.

Tim Inafis Polres Jembrana yang juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), juga menemukan jejak atau bekas jeratan pada leher korban, serta simpul pada bagian belakang leher. Sehingga dugaan kuat korban memang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil pemeriksaan dari dokter UPTD Puskesmas 1 Negara Ngurah Arya Weda Karma. Ditemukan bekas jeratan pada lehernya.

Pada mayat korban, punggungnya ada lembab mayat, mata tertutup dan lidah tergigit, keluar cairan putih dari kelamin dan kemungkinan meninggal lebih dari 2 jam. “Tidak ditemukan tanda kekerasan,” jelasnya.

Baca Juga:  Waspada! Hujan Deras Memicu Banjir dan Rumah Roboh, BPBD Evakuasi Warga

Dari keterangan orang tua korban, sebelum berangkat sekolah Rabu pagi sempat meminta uang saku. Kedua orang tuanya kemudian berangkat ke Denpasar.

Mengenai motif korban nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri, diduga korban mengakhiri hidupnya karena merasa putus asa akibat masalah percintaan. Namun, pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas dan tidak mempermasalahkan hal ini. (bas)

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru