NEGARA,radarbali.id– Kolam yang mengelilingi gedung kesenian Ir. Soekarno Jembrana menelan korban jiwa, Jumat (17/3). Seorang anak yang masih berusia 3,5 tahun, I Putu Bagus Reynanda Adi Putra, warga Kelurahan Dauhwaru, kehilangan nyawa setelah sempat tenggelam di kolam dengan kedalaman 150 sentimeter tersebut.
Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya mendapat laporan, kejadian sekitar pukul 14.40 WITA. Kejadian di kolam yang mengelilingi gedung kesenian Ir. Soekarno Jembrana, tepatnya kolam sebelahan barat gedung yang juga dikenal disebut twin tower. “Kebetulan saat yang sama ada parade ogoh-ogoh anak TK dan Paud depan kantor bupati, kami juga tempatkan dua personil di tower. Saat itu ada informasi ada anak tercebur ke kolam sisi barat,” jelasnya.
Korban sempat ditolong oleh warga, Jhonny Aladin Silalahi,52, bahkan sempat mendapat pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit swasta. “Korban tidak bisa diselamatkan, meninggal dunia,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan, korban bersama neneknya, Ni Nyoman Suastini, 53, bermain di tempat permainan anak-anak yang di berada di area belakang Gedung Kesenian Ir. Soekarno. Sekitar 10 menit kemudian, setelah bermain di area permainan anak-anak, neneknya melihat korban berlari ke arah barat menuju arah kolam.
Neneknya yang berada di lokasi berusaha mengejar dan memanggil korban. Namun korban terus berlari dan menceburkan diri ke dalam kolam. “Saksi berteriak minta tolong warga yang ada di sekitar lokasi,” ujarnya.
Keterangan dari nenek korban, sempat melihat korban timbul tenggelam di kolam. Selanjutnya, korban ditolong warga dengan turun ke kolam dan mengangkat korban. “Waktu korban jatuh sampai diangkat dari kolam kurang lebih selama 2 menit,” jelasnya.
Peristiwa tersebut diduga ada keteledoran. Karena itu, Kapolsek mengimbau kepada masyarakat yang sering mengajak anak ke areal gedung Ir. Soekarno, terutama anak yang memang butuh pengawasan jangan lengah. “Kemungkinan teledor atau kurang pengawasan, sehingga korban tenggelam,” ujarnya.
Lokasi koban tenggelam ke kolam memang tidak ada pagar pembatas. Lokasi tenggelam juga bukan tempat bermain, karena sudah ada tempat bermain khusus anak yang lebih aman dengan pagar pengaman.
Tim inafis Polres Jembrana sudah melakukan olah TKP. Ke dalaman kolam tempat korban tenggelam sekitar 150 sentimeter. Berdasarkan pemeriksaan dokter rumah sakit, korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 15.05 Wita dengan diantar oleh keluarga dalam keadaan tidak sadar.
Saat diperiksa sudah tidak ada denyut nadi pada korban, keluar cairan pada mulut korban, rekam jantung tidak ada tanda-tanda dan tidak ditemukan tanda-tanda; kekerasan pada tubuh korban. “Pihak Korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai suatu musibah. Jenazah korban selanjutnya akan dibawa ker rumah orang tuanya di Lingkungan Dauhwaru, Kelurahan Dauhwaru,” tandasnya. (bas/rid)