NEGARA– Rumah pasangan suami istri (pasutri) I Gede Raka Merta Sanjaya, 23, dan Ni Komang Pramesti Regita Cahyani, 18, warga asal Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, amruk. Kejadiannya Rabu (18/1). Rumah pasutri ini rata tanah diduga karena hujan deras dan kondisi rumah sudah lapuk. Beruntung tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Rumah tersebut ditempati pasutri muda dan anaknya yang masih balita. Saat kejadian sekitar pukul 9.00 WITA, rumah yang tidak permanen itu tiba-tiba roboh. Saat kejadian hanya ada Ni Komang Pramesti Regita Cahyani. Saat itu dia berada di rumah tentanga. Sementara suaminya bekerja. “Kebetulan suami saya juga masih bekerja, jadi tidak ada seorang pun di rumah, dan tidak ada yang menyaksikan kejadian itu,” ungkapnya.
Pasutri ini pun terpaksa harus tinggal sementara di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari lokasi rumah yang ambruk.
Perbekel Mendoyo Dauh Tukad I Gusti Putu Ediana mengatakan, rumah yang dijadikan tempat tinggal pasutri muda ini bukan rumah permanen. “Rumahnya memang sudah tua. Kondisinya memang rapuh, saat hujan deras membuat rumah ambruk,” ujarnya.
Perbaikan rumah ambruk diharapkan bisa dibantu dengan bantuan bedah rumah dari pemerintah kabupaten Jembrana. “Kalau diperbaiki sudah tidak memungkinkan,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, rumah yang ambruk tersebut bukan rumah permanen. Bentuknya seperti emperan berukuran sekitar 3 x 3 meter, tetapi dijadikan rumah tinggal oleh pemilik. “Kami sudah assessment dan berikan bantuan pada korban,” jelasnya.
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna saat meninjau langsung ke lokasi menyalurkan bantuan kepada keluarga korban. Bantuan sembako dan perlengkapan mandi, peralatan dapur, tikar dan tenda darurat. “Saya titip kepada instansi yang menangani setelah penyaluran bantuan sementara ini, dapat dilanjutkan dengan diberikan bantuan rumah yang layak melalui program bedah rumah,” ungkapnya. (bas)
Â