26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Bersihkan Sumur, Warga Loloan Timur Tewas di Dasar Sumur, Diduga Karena Ini

Karena diameter sumur yang sempit dengan diameter sekitar 80 sentimeter dan kurang oksigen, diduga bercampur dengan gas beracun proses evakuasi berlangsung akhirnya selesai sekitar pukul 11.30 WITA.

Bahkan tim evakuasi yang mencoba untuk evakuasi langsung ke dalam sumur yang menggunakan oksigen sebanyak 3 kali namun gagal, evakuasi berhasil dengan teknik menjerat korban dari atas menggunakan tali.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan menjelaskan, kedalaman sumur sekitar 9 sampai 10 meter dari atas hingga dasar sumur. Korban tiba-tiba lemas diduga karena ada gas beracun di dalam sumur. “Gas beracun menyebabkan korban lemas,” jelasnya.

Tim SAR gabungan menggunakan alat Self Contained breathing apparatus (SCBA) untuk melaksanakan evakuasi korban. Setelah dilakukan evaluasi korban dinyatakan meninggal.

Baca Juga:  Pengiriman Sapi Dihentikan, Peternak dan Pedagang Sapi di Jembrana Resah

“Karena diduga ada gas beracun, kami harus hati – hati melakukan proses evakuasi,” jelasnya.

Keluarga korban Muhamad Faris di rumahnya. (ist)

Setelah berhasil dievakuasi dari dasar sumur, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap korban oleh dokter puskesmas 1 Jembrana. Hasil pemeriksa tim medis dengan visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban sudah dalam keadaan meninggal saat dievakuasi dari dasar sumur.

Dari keterangan dokter, korban meninggal karena hipoksia atau kekurangan oksigen, akibat tenggelam dalam sumur. “Pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi, sehingga jenasah almarhum langsung diserahterimakan di TKP kepada keluarga,” tandas kapolsek. (bas)



Karena diameter sumur yang sempit dengan diameter sekitar 80 sentimeter dan kurang oksigen, diduga bercampur dengan gas beracun proses evakuasi berlangsung akhirnya selesai sekitar pukul 11.30 WITA.

Bahkan tim evakuasi yang mencoba untuk evakuasi langsung ke dalam sumur yang menggunakan oksigen sebanyak 3 kali namun gagal, evakuasi berhasil dengan teknik menjerat korban dari atas menggunakan tali.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan menjelaskan, kedalaman sumur sekitar 9 sampai 10 meter dari atas hingga dasar sumur. Korban tiba-tiba lemas diduga karena ada gas beracun di dalam sumur. “Gas beracun menyebabkan korban lemas,” jelasnya.

Tim SAR gabungan menggunakan alat Self Contained breathing apparatus (SCBA) untuk melaksanakan evakuasi korban. Setelah dilakukan evaluasi korban dinyatakan meninggal.

Baca Juga:  Lagi! Pembuat Suket Rapid Test Palsu Ditangkap di Gilimanuk

“Karena diduga ada gas beracun, kami harus hati – hati melakukan proses evakuasi,” jelasnya.

Keluarga korban Muhamad Faris di rumahnya. (ist)

Setelah berhasil dievakuasi dari dasar sumur, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap korban oleh dokter puskesmas 1 Jembrana. Hasil pemeriksa tim medis dengan visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban sudah dalam keadaan meninggal saat dievakuasi dari dasar sumur.

Dari keterangan dokter, korban meninggal karena hipoksia atau kekurangan oksigen, akibat tenggelam dalam sumur. “Pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi, sehingga jenasah almarhum langsung diserahterimakan di TKP kepada keluarga,” tandas kapolsek. (bas)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru