28.7 C
Denpasar
Thursday, June 1, 2023

Duh, Pencurian Pratima di Jembrana Meresahkan Warga

NEGARA – Pencurian pratima (benda-benda  suci di  pura) kembali meresahkan. Dalam sebulan terakhir, sudah terjadi dua kali pencurian pratima di wilayah hukum Polres Jembrana. Karena itu, Polres Jembrana mengintensifkan patroli oleh masing -masing jajaran Polsek dengan sasaran pura-pura di wilayah masing – masing.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa  pencurian pratima terjadi di wilayah Polsek Kota Jembrana dan Polsek Pekutatan. Pratima yang dicuri yang memiliki nilai jual tinggi, seperti bunga Sekar emas dan benda yang terbuat dari kuningan.

Pencurian pratima di wilayah Polsek Jembrana, Pura Dalem Desa Perancak. Baru diketahui Sabtu (5/11) lalu oleh pemangku pura.

Kemudian dilaporkan ke Polsek Kota Jembrana. Dugaan pencurian diketahui saat pemangku  sembahyang di pura dalem, melihat bahwa pintu gedongan dalam keadaan terbuka dan rusak.

Dari pengecekan, ternyata pratima yang di simpan dalam gedongan hilang. Diantarnya, satu buah pratima, lima  buah bunga sekar emas, satu sangku dan sembilan biji senjata nawa sanga dan sebuah pase terbuat dari kuningan. Nilai kerugian pencurian pratima diperkirakan Rp 30 juta.

Baca Juga:  Kapolres Tabanan Diganti, Pencuri di Pura dan TPB Belum Tertangkap

Sementara di Pura Puseh Desa Pengaragoan, Kecamatan Pekutatan, kehilangan pis bolong atau uang kepeng puluhan renteng dan pratima empat buah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta lebih.

Hilangnya benda sakral di pura tersebut baru diketahui oleh pemangku pura saat masuk tempat penyimpanan pratima sekitar dua Minggu lalu. Saat itu, salah satu pemangku melihat lantai basah, setelah dilihat bagian atap atas gedong simpan berlubang. “Seperti ada bekas gergaji pada bagian atap,” kata sumber koran ini.

Pencurian pratima diduga dilakukan dengan cara membobol bagian atap gedong penyimpan pratima. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pekutatan. Kasus pencurian pratima di dua pura tersebut, penyelidikan juga dilakukan oleh Polres Jembrana.

Baca Juga:  Sirkuit Makepung Rampung, Langsung Diujicoba Bupati Jembrana

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi membenarkan adanya pencurian pratima di dua lokasi kejadian tersebut.

Saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh jajaran Polsek dan Polres Jembrana. Hingga saat ini belum ada petunjuk terduga pelaku. “Polres yang backup penyelidikan,” ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi, kepolisian dari  jajaran Polsek dan Polres Jembrana sudah melakukan patroli rutin, baik siang dan malam hari. Selain itu, pecalang desa adat juga diimbau untuk bersama -sama patroli wilayah untuk mengantisipasi pencurian pratima di pura. “Biasanya ada yang makemit di pura, Itu juga diaktifkan. Sebagai bentuk partisipasi warga menjaga keamanan pura,” terangnya. (m.basir/radar bali)

 

 

 

 

 

 

 

 



NEGARA – Pencurian pratima (benda-benda  suci di  pura) kembali meresahkan. Dalam sebulan terakhir, sudah terjadi dua kali pencurian pratima di wilayah hukum Polres Jembrana. Karena itu, Polres Jembrana mengintensifkan patroli oleh masing -masing jajaran Polsek dengan sasaran pura-pura di wilayah masing – masing.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa  pencurian pratima terjadi di wilayah Polsek Kota Jembrana dan Polsek Pekutatan. Pratima yang dicuri yang memiliki nilai jual tinggi, seperti bunga Sekar emas dan benda yang terbuat dari kuningan.

Pencurian pratima di wilayah Polsek Jembrana, Pura Dalem Desa Perancak. Baru diketahui Sabtu (5/11) lalu oleh pemangku pura.

Kemudian dilaporkan ke Polsek Kota Jembrana. Dugaan pencurian diketahui saat pemangku  sembahyang di pura dalem, melihat bahwa pintu gedongan dalam keadaan terbuka dan rusak.

Dari pengecekan, ternyata pratima yang di simpan dalam gedongan hilang. Diantarnya, satu buah pratima, lima  buah bunga sekar emas, satu sangku dan sembilan biji senjata nawa sanga dan sebuah pase terbuat dari kuningan. Nilai kerugian pencurian pratima diperkirakan Rp 30 juta.

Baca Juga:  Diduga Terlilit Utang, Ibu Rumah Tangga Bunuh Diri

Sementara di Pura Puseh Desa Pengaragoan, Kecamatan Pekutatan, kehilangan pis bolong atau uang kepeng puluhan renteng dan pratima empat buah. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta lebih.

Hilangnya benda sakral di pura tersebut baru diketahui oleh pemangku pura saat masuk tempat penyimpanan pratima sekitar dua Minggu lalu. Saat itu, salah satu pemangku melihat lantai basah, setelah dilihat bagian atap atas gedong simpan berlubang. “Seperti ada bekas gergaji pada bagian atap,” kata sumber koran ini.

Pencurian pratima diduga dilakukan dengan cara membobol bagian atap gedong penyimpan pratima. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pekutatan. Kasus pencurian pratima di dua pura tersebut, penyelidikan juga dilakukan oleh Polres Jembrana.

Baca Juga:  Emas Dicuri, Rangda Seharga Rp100 Juta di Pura Dalem Siyut akan Dibakar

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana saat dikonfirmasi membenarkan adanya pencurian pratima di dua lokasi kejadian tersebut.

Saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh jajaran Polsek dan Polres Jembrana. Hingga saat ini belum ada petunjuk terduga pelaku. “Polres yang backup penyelidikan,” ujarnya.

Sebagai upaya antisipasi, kepolisian dari  jajaran Polsek dan Polres Jembrana sudah melakukan patroli rutin, baik siang dan malam hari. Selain itu, pecalang desa adat juga diimbau untuk bersama -sama patroli wilayah untuk mengantisipasi pencurian pratima di pura. “Biasanya ada yang makemit di pura, Itu juga diaktifkan. Sebagai bentuk partisipasi warga menjaga keamanan pura,” terangnya. (m.basir/radar bali)

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru