NEGARA – Warga di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali sepertinya menjadi langganan banjir tahunan. Banjir terus terulang setiap musim penghujan. Seperti hujan deras yang terjadi di Jembrana sejak Minggu, 20 Maret 2022 sore lalu, menyebabkan sejumlah lokasi di Desa Pengambengan mengalami banjir.
Berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir sepertinya tak pernah membuahkan hasil. Buktinya, Februari 2021 lalu, telah terjadi banjir di Banjaar Munduk, Desa Pengambengan. Empat bulan sebelumnya, yakni Oktober 2020, juga terjadi banjir di Desa Pengambengan. Bahkan, pada November 2018 lalu, juga banjir di Desa Pengambengan juga terjadi.
Pada 20 Maret 2022 ini bisa juga dibilang sebagai banjir terparah di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang merendam ratusan rumah warga. Tingginya genangan air dan drainase yang kecil membuat air tidak cepat surut.
Informasi yang dihimpun, hujan dengan intensitas tinggi terjadi hampir merata seluruh Jembrana. Banjir terjadi di sejumlah lokasi, sebagian besar terjadi di daerah yang memang sudah langganan banjir saat hujan deras terjadi. Salah satunya Desa Pengambengan yang langganan banjir setiap musim hujan.
Menurut sejumlah warga, banjir yang merata di hampir seluruh desa di Pengambengan, sebagian terjadi sejak Minggu petang, setelah hujan deras terjadi.
Karena hujan deras tidak berhenti hingga Senin (21/3) dini hari, genangan air terus menerus naik hingga merata di hampir semua dusun. Terparah di Dusun Munduk, ketinggian air hingga mencapai sepinggang orang dewasa.
“Ada yang dari Magrib (sekitar Pukul 19.00 Wita) sudah naik airnya. Kalau rumah saya airnya naik mulai jam satu tadi malam (Senin dini hari),” kata Jailani, warga yang rumahnya terendam banjir, Senin (21/3).
Perbekel Desa Pengambengan Kamaruzzaman mengatakan, banjir yang terjadi di hampir merata di seluruh desa karena hujan deras yang terjadi dari Minggu sore hingga malam.
Di beberapa lokasi, banjir mulai terjadi dari Minggu siang saat hujan deras terjadi. Setelah sempat surut, hujan deras datang lagi hingga terjadi banjir susulan pada malam hari.
“Sekitar 400 rumah warga terdampak banjir,” kata Kamaruzzaman.