NEGARA, Radar Bali – Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Jembrana mulai dibangun. Pembangunan pengelolaan beras di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (22/2/2023), bersumber dari CSR Bank Mandiri ini, bisa menjaga stabilitas harga gabah dan beras, khususnya di Jembrana.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat peletakan batu pertama pembangunan SPBT, menceritakan ihwal dibangunnya SPBT bermula dari pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Saat itu, bupati menyampaikan kepada Erick Thohir membahas tentang rencana menjadikan kabupaten Jembrana sebagai lumbung pangan ditindaklanjuti secara serius.
Gayung bersambut, Menteri Erick Thohir melalui Bank Mandiri memberikan bantuan berupa SPBT. Akhirnya terwujud pembangunan SPBT di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (22/2).
“Saya bertemu bapak Menteri BUMN, saya bicarakan masalah petani, astungkara pak Menteri menerima dengan baik dan dihubungkanlah saya dengan Bank Mandiri,” ujarnya.
Pembangunan SPBT di lahan subak seluas 3500 meter persegi. Dengan pembangunan SPBT ini diharapkan menjadi jawaban atas keluhan para petani yang sering menyampaikan harga gabah yang kurang sesuai ketika memasuki masa panen raya.
“Setelah mendengar keluhan petani, khususnya petani padi yang saat panen sering rugi. Solusinya, harus ada pabrik pengolahan gabah yang bisa menjaga stabilitas harga gabah,” jelasnya.
Bupati menyebut, meski harua menunggu beberapa bulan hingga akhirnya bantuan CSR Bank Mandiri dapat direalisasikan.
“Hari ini menunggu hampir 14 bulan, sudah terbukti hari ini kita ground breaking,” ungkapnya.
Menurut bupati, nantinya SPBT ini mampu memproduksi beras sebanyak 3 ton per jam. Diharapkan nantinya dengan jumlah produksi yang semakin meningkat mampu menjaga stabilitas harga gabah dan beras.
“Harapan saya semua petani kita bisa mendapat kesejahteraan dari keberadaan SPBT ini,” ujarnya.
Dengan adanya SPBT, juga bisa menjaga stabilitas harga gabah dan juga bisa menurunkan harga beras. ” Ini harus memberikan manfaat kepada petani dan masyarakat Jembrana,” tandasnya.
Sementara Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan menuturkan akan dibangun pabrik dengan teknologi modern yang mampu menghasilkan beras yang kualitas yang sangat baik.
“Di lahan seluas 3500 meter persegi kita akan bangun suatu pabrik yang cukup modern, dari pengeringan sampai nanti kita pastikan bahwa yang keluar adalah beras premium,” ujarnya.
Hendrianto menyampaikan terima kasih atas kerjasama Pemerintah Daerah dan masyarakat dan berharap kerjasama ini terus terjalin sehingga dapat memberikan hasil yang baik bagi masyarakat khususnya para petani.
“Kami atas nama Bank Mandiri ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sangat tinggi atas kepercayaan pemerintah dan masyarakat kabupaten Jembrana kepada Bank Mandiri dalam menjalankan kewirausahaan petani di kabupaten Jembrana.
Kami mengharapkan sinergi ini cukup kuat guna memastikan program program yang akan kita bangun bersama semua dari dan untuk kita semua,” ucapnya.
Disisi lain, salah seorang petani, Anak Agung Nyoman Geriya memiliki harapan tinggi terhadap pembangunan SPBT ini. Ia berharap nantinya harga gabah dan beras di Jembrana dapat terjaga dengan baik.
“Harapannya dengan sekarang pembangunan pabrik disini, harapan kami para petani agar harga gabah bisa naik dan harga beras bisa standar dengan harga gabah atau barangkali bisa turun,” harapnya. (bas)