NEGARA -Hari Raya Nyepi tahun ini pengamanan tidak hanya oleh pecalang, TNI dan Polri. Namun, juga melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). Terlebih Hari Raya Nyepi, bersamaan dengan awal bulan puasa. Sehingga, setiap ranting desa banser terlibat dalam pengamanan bersama pecalang di desa masing- masing.
Ketua Banser NU Jembrana Syarif Hidayatullah mengatakan, Banser NU setiap ada kegiatan keagamaan selalu terlibat dalam pengamanan. “Keterlibatan Banser NU ini sebagai bentuk toleransi, kerukunan dan saling menghormati antar umat beragama di Indonesia, khususnya di Jembrana,” ujarnya.
Khusus pada hari Raya Nyepi tahun 2023 ini, setiap ranting di desa sudah menyiapkan personil Banser NU untuk berkolaborasi dengan pecalang masing- masing desa serta aparat keamanan. Setiap ranting di desa banser yang terlibat tergantung kebutuhan, rata-rata antara 10 orang hingga 20 orang anggota Banser NU. Sehingga, seluruh Jembrana sekitar 500 orang anggota Banser yang terlibat. “Setiap ranting sudah diberikan kewenangan untuk mengatur sendiri jumlah anggota yang dilibatkan,” ujarnya.
Pengamanan yang dilakukan oleh Banser NU, untuk membantu pecalang dan aparat keamanan dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas wilayah selama pelaksanaan upacara penyepian di wilayah Jembrana.
Menurutnya, pengamanan Hari Raya Nyepi saat ini merupakan hari raya yang spesial karena bersamaan dengan awal bulan puasa. Karena itu, sesuai dengan rapat yang telah digelar bersama Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), TNI dan Polri, sudah diimbau untuk saling menghormati dan menghargai ibadah masing-masing.
Untuk umat muslim yang akan melaksanakan tarawih, diimbau untuk di rumah masing-masing. Atau apabila di masjid dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan pengeras suara.
Dalam apel kesiapan pasukan dalam rangka pengamanan rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1945, Selasa (21/3), Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana menyampaikan apresiasi tingginya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat di Jembrana, terutama dalam bidang agama. Hal itu dapat dilihat dari perayaan agama setiap hari maupun hari tertentu yang tidak pernah terjadi gesekan-gesekan yang mengarah ke masalah SARA.
Kapolres berharap hal tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang sehingga di Kabupaten Jembrana selalu tercipta situasi yang aman, damai, dan tentram serta masyarakat merasa nyaman dalam melakukan aktivitasnya.
“Setiap ada kegiatan keagamaan di Jembrana tidak ada keributan, di Jembrana semua lengkap agamanya dan saling menjaga toleransi antar umat beragama. Mari kita saling menjaga keamanan wilayah Jembrana kita ini agar tercipta situasi yang aman dan kondusif,” tandasnya. (bas)