NEGARA, Radar Bali.id – Kejadian hilangnya motor pengunjung rumah sakit umum (RSU) Negara langsung disikapi dengan evaluasi dan percepatan sistem parkir bagi pengunjung. Mengenai motor pengunjung yang hilang diduga dicuri, pihak ruamh sakit tidak mengganti karena pengelola parkir bukan rumah sakit, melainkan dikelola oleh Desa Adat Baler Bale Agung.
Direktur RSU Negara Ni Putu Eka Indrawati saat dikonfirmasi mengatakan, mengenai adanya kehilangan motor milik pengunjung sudah dilaporkan kepada kepolisian. “Sudah dilakukan penyelidikan kepolisian,” jelasnya.
Mengenai parkir RSU Negara, selama ini dikelola oleh Desa Adat Baler Bale Agung. Sehingga rumah sakit tidak ada tanggungjawab mengenai kehilangan motor pengunjung. “Tidak ada tanggungjawab apa (ruang sakit), tidak ada ganti rugi juga,” ujarnya.
Pada saat pengunjung kehilangan motor, pihaknya sudah cek rekaman CCTV. Karena saat itu malam hari, tidak terlihat jelas yang membawa motor pengunjung yang hilang. “Terekam CCTV tapi saru (tidak terlihat jelas), karena malam,” jelasnya.
Sebenarnya, rumah sakit sudah merencanakan perbaikan sistem parkir pengunjung maupun pegawai di rumah sakit. Salah satunya dengan sistem parkir digital. Rencana pada bulan Maret mendatang akan dibahas lagi. “Perbaikan parkir ini bukan karena ada kasus pencurian, memang sudah dari tahun lalu direncanakan,” ungkapnya.
Rencana perbaikan parkir ini, karena memang belum tertata dengan baik. Pintu keluar rumah sakit juga sering terjadi kecelakaan. “Antara masuk dan keluar memang semrawut,” ujarnya.
Penataan parkir yang direncanakan sejak tahun lalu. Sementara masih fokus pembenahan layanan rumah sakit. Tahun ini, sudah direncanakan penambahan sistem parkirnya. “Parkir ini menjadi atensi khusus. Pasti dilakukan penataan, karena sudah direncanakan tahun lalu,” tegasnya.
Mengenai kasus curanmor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana mengatakan, sudah melakukan upaya penyelidikan untuk pengungkapan pelaku.
Pihaknya juga sudah merencanakan operasi sikat agung 2023, untuk mengungkap kasus pencurian kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan curanmor. “Mudah – mudahan dioperasi sikat bisa kita ungkap,” jelasnya.
Dengan kasus curanmor yang terjadi, Kapolres mengimbau masyarakat untuk lebih waspada mmenjaga barang berharga. Apalagi di jalur sepi, motor harus dikunci ganda untuk mengantisipasi pencurian. “Untuk menambah keamanan kunci ganda,” ujarnya.
Karena modus pencurian motor yang terjadi selama ini, umumnya dengan cara merusak kunci motor. Sehingga upaya dengan kunci ganda bisa memperkecil peluang upaya pencurian. Ketika kunci asli dirusak, masih ada kunci lain untuk bisa menjaga keamanan motor.
Rumah sakit rawan menjadi tempat pencurian karena pelaku umumnya berpura- pura mejadi pengunjung rumah sakit. [m.basir/radar bali]
