25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Amor Ring Acintiya, Mandi di Bendung, Anak 13 Tahun Tenggelam Lalu Ditemukan Meninggal

NEGARA,radarbali.id– Seorang bocah perempuan 13 tahun, Ni Putu Ayu Yuliantini, tenggelam di Bendung Tegalgintungan, Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kamis (23/3) sore lalu. Korban ditemukan sekitar satu jam kemudian dalam kondisi meninggal.

Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi membenarkan adanya kejadian tersebut. Kapolsek menjelaskan, peristiwa terjadi bermula Kamis (23/3) sore sekitar pukul 15.30 WITA, empat orang anak perempuan termasuk korban mandi di Bendung Tegalgintungan. “Korban tenggelam saat mandi di bendung,” jelasnya Jumat (24/3).

Berdasarkan ketengan dari saksi- saksi, saat tiba di bendung korban lebih dulu turun ke aliran sungai bendung Tegalgintungan. Korban mandi di  kedalaman sedada korban lalu disusul oleh ketiga temannya yang juga masuk dalam air.

Pada semua sudah berendam dalam air, menurut ketiga saksi teman korban, lanjut Kapolsek, korban mengatakan untuk mencoba air yang lebih dalam. Ketiga temannya sudah berusaha mencegah, tetapi korban nekat ke air yang lebih dalam.

Baca Juga:  Lahan Tergerus Abrasi, Warga Desa Banyubiru Bangun Senderan Pantai Sendiri

Saat korban mulai tenggelam, korban sempat berteriak memanggil nama salah satu teman korban. Setelah korban berteriak langsung tenggelam dalam air bendung. Salah satu saksi, Ni Kadek Melia Antarini, 13, mencari kayu panjang untuk menolong korban. “Saat saksi berusaha menolong korban dengan menjulurkan kayu, namun korban sudah tenggelam,” ujarnya.

Pada saat saksi Melia berusaha menolong korban, sempat terpeleset dan tangannya dipegang oleh saksi Ni Luh Kadek Ayu Sri Lestari, 12. Karena upaya menolong korban tidak membuahkan hasil, selanjutnya ketiga saksi secara bersama-sama pulang ker rumah korban untuk memberitahu orang tua dari korban namun orang tuanya tidak ada.

Salah satu tema korban, Lestari, kemudian memberitahukan kepada bapaknya yang saat itu memetik kelapa. Beberapa saat kemudian warga lain berdatangan untuk mencari korban. Akhirnya, korban ditemukan dua orang yang mencari korban di pinggir sungai sebelah utara Bendung Telepus, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Mendoyo. “Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Gegara Ada Sapi Mati Mendadak, Sampel Darah Sapi Banjar Sawe Kini Diteliti

Korban kemduian dibawa pulang ke rumah duka Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo. Hasil Olah TKP dari tim Identifikasi Polres Jembrana dan Pemeriksaan dari tim medis Puskesmas I Mendoyo, tinggi badan korban 147 sentimeter, mengalami  memar pada pelipis kiri diameter 4 sentimeter, rahang kaku, kaki kaku, tangan masih lemas dan luka lecet di sudut bibir bawah. “Dengan adanya kejadian tersebut dari pihak keluarga mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak dilakukan otopsi,” tandasnya. (bas/rid)



NEGARA,radarbali.id– Seorang bocah perempuan 13 tahun, Ni Putu Ayu Yuliantini, tenggelam di Bendung Tegalgintungan, Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kamis (23/3) sore lalu. Korban ditemukan sekitar satu jam kemudian dalam kondisi meninggal.

Kapolsek Mendoyo Kompol I Putu Suarmadi membenarkan adanya kejadian tersebut. Kapolsek menjelaskan, peristiwa terjadi bermula Kamis (23/3) sore sekitar pukul 15.30 WITA, empat orang anak perempuan termasuk korban mandi di Bendung Tegalgintungan. “Korban tenggelam saat mandi di bendung,” jelasnya Jumat (24/3).

Berdasarkan ketengan dari saksi- saksi, saat tiba di bendung korban lebih dulu turun ke aliran sungai bendung Tegalgintungan. Korban mandi di  kedalaman sedada korban lalu disusul oleh ketiga temannya yang juga masuk dalam air.

Pada semua sudah berendam dalam air, menurut ketiga saksi teman korban, lanjut Kapolsek, korban mengatakan untuk mencoba air yang lebih dalam. Ketiga temannya sudah berusaha mencegah, tetapi korban nekat ke air yang lebih dalam.

Baca Juga:  Nah! Di Jembrana Ada Sisa 76 Buah STB Belum Didistribusikan

Saat korban mulai tenggelam, korban sempat berteriak memanggil nama salah satu teman korban. Setelah korban berteriak langsung tenggelam dalam air bendung. Salah satu saksi, Ni Kadek Melia Antarini, 13, mencari kayu panjang untuk menolong korban. “Saat saksi berusaha menolong korban dengan menjulurkan kayu, namun korban sudah tenggelam,” ujarnya.

Pada saat saksi Melia berusaha menolong korban, sempat terpeleset dan tangannya dipegang oleh saksi Ni Luh Kadek Ayu Sri Lestari, 12. Karena upaya menolong korban tidak membuahkan hasil, selanjutnya ketiga saksi secara bersama-sama pulang ker rumah korban untuk memberitahu orang tua dari korban namun orang tuanya tidak ada.

Salah satu tema korban, Lestari, kemudian memberitahukan kepada bapaknya yang saat itu memetik kelapa. Beberapa saat kemudian warga lain berdatangan untuk mencari korban. Akhirnya, korban ditemukan dua orang yang mencari korban di pinggir sungai sebelah utara Bendung Telepus, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Mendoyo. “Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Astaga! Gegara Kaki Sopir Keram, Mobil Boks Hajar Tiang Lampu

Korban kemduian dibawa pulang ke rumah duka Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo. Hasil Olah TKP dari tim Identifikasi Polres Jembrana dan Pemeriksaan dari tim medis Puskesmas I Mendoyo, tinggi badan korban 147 sentimeter, mengalami  memar pada pelipis kiri diameter 4 sentimeter, rahang kaku, kaki kaku, tangan masih lemas dan luka lecet di sudut bibir bawah. “Dengan adanya kejadian tersebut dari pihak keluarga mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak dilakukan otopsi,” tandasnya. (bas/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru