24.8 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Beh! Anjing Gigit Empat Warga Lelateng, Jembrana, Positif Rabies

NEGARA, Radar Bali.id – Sampel otak anjing yang menggigit empat orang warga di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, positif rabies berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Dengan tambahan kasus positif baru tersebut tercatat sudah ada 27 kasus positif rabies di Jembrana dalam tahun 2023 ini

Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa, hasil dari pengecekan sampel otak anjing ke laboratorium BBVet Denpasar dari ada bebrapa sampel yang positif dan ada juga yang negatif. “Bulan ini kita kirim belasan sampel otak ke BBVet Denpasar. Dan hasilnya ada yang positif dan ada yang negatif,” jelasnya.

Widarsa menjelaskan, kasus positif rabies di Jembrana setiap bulan sejak Januari lalu, terdapat 12 kasus anjing positif rabies, kemudian bulan Februari tercatat ada 6 ekor positif rabies. Bulan Maret ini, hingga Sabtu (25/3/2023) lalu, dari total 17 sampel otak dikirim ke laboratorium BBVet Denpasar, sebanyak 9 sampel otak anjing positif rabies. Sehingga total dalam tiga bulan terakhir sebanyak 27 positif rabies.

Baca Juga:  Rabies Kian Menggila, Desa di Buleleng Diminta Buat Perarem Rabies

Dengan kasus positif rabies yang masih terjadi, sebenarnya pihaknya sudah meningkat pencegahan dengan vaksinasi baik emergency dan massal. Bahkan dialkukan KIE hingga ke sekolah -sekolah.

Peran serta masyarakat juga penting untuk mencegah penyebaran rabies. Masyarkat tidak abai jika terjadi gigitan hewan penular rabies, terutama anjing. “Kami harap masyarakat berpartisipasi, jika ada gigitan HPR segera dilaporkan agar kita lakukan penanganan. Peran serta masyarakat Jembrana untuk memerangi rabies bersama-sama sangat penting,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, satu ekor anjing milik warga Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, mengamuk dan menggigit empat orang warga. Anjing warna putih tersebut lalu mati secara tiba -tiba dan otaknya diambil untuk dijadikan sampel ke laboratorium, Sabtu (18/3/2023) lalu.

Baca Juga:  Setiap Hari 50 Warga Digigit Anjing, Stok Vaksin di Jembrana Hampir Habis

Anjing awalnya menggigit seorang anak, WD, 8, yang sedang bermain. Tiga hari kemudian, Sabtu (18/3/2023) lalu, anjing menggigit tiga orang pemilik anjing dan keluarganya. Kemudian anjing kembali gigit pemiliknya dan kelurganya. Kemudian anjing yang menggigit tersebut tiba-tiba mati dengan sendirinya. [m.basir/radar bali]

 



NEGARA, Radar Bali.id – Sampel otak anjing yang menggigit empat orang warga di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, positif rabies berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Dengan tambahan kasus positif baru tersebut tercatat sudah ada 27 kasus positif rabies di Jembrana dalam tahun 2023 ini

Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa, hasil dari pengecekan sampel otak anjing ke laboratorium BBVet Denpasar dari ada bebrapa sampel yang positif dan ada juga yang negatif. “Bulan ini kita kirim belasan sampel otak ke BBVet Denpasar. Dan hasilnya ada yang positif dan ada yang negatif,” jelasnya.

Widarsa menjelaskan, kasus positif rabies di Jembrana setiap bulan sejak Januari lalu, terdapat 12 kasus anjing positif rabies, kemudian bulan Februari tercatat ada 6 ekor positif rabies. Bulan Maret ini, hingga Sabtu (25/3/2023) lalu, dari total 17 sampel otak dikirim ke laboratorium BBVet Denpasar, sebanyak 9 sampel otak anjing positif rabies. Sehingga total dalam tiga bulan terakhir sebanyak 27 positif rabies.

Baca Juga:  Jelang Lonjakan Arus Mudik, Perbaikan Jalan Rusak di Gilimanuk Dikebut

Dengan kasus positif rabies yang masih terjadi, sebenarnya pihaknya sudah meningkat pencegahan dengan vaksinasi baik emergency dan massal. Bahkan dialkukan KIE hingga ke sekolah -sekolah.

Peran serta masyarakat juga penting untuk mencegah penyebaran rabies. Masyarkat tidak abai jika terjadi gigitan hewan penular rabies, terutama anjing. “Kami harap masyarakat berpartisipasi, jika ada gigitan HPR segera dilaporkan agar kita lakukan penanganan. Peran serta masyarakat Jembrana untuk memerangi rabies bersama-sama sangat penting,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, satu ekor anjing milik warga Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, mengamuk dan menggigit empat orang warga. Anjing warna putih tersebut lalu mati secara tiba -tiba dan otaknya diambil untuk dijadikan sampel ke laboratorium, Sabtu (18/3/2023) lalu.

Baca Juga:  BMKG Ingatkan Warga Bali Waspadai Cuaca Ekstrem!

Anjing awalnya menggigit seorang anak, WD, 8, yang sedang bermain. Tiga hari kemudian, Sabtu (18/3/2023) lalu, anjing menggigit tiga orang pemilik anjing dan keluarganya. Kemudian anjing kembali gigit pemiliknya dan kelurganya. Kemudian anjing yang menggigit tersebut tiba-tiba mati dengan sendirinya. [m.basir/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru