29.8 C
Denpasar
Sunday, June 4, 2023

Waspada! Hujan Deras Memicu Banjir dan Rumah Roboh, BPBD Evakuasi Warga

NEGARA,radarbali.id– Hujan lebat yang terjadi lebih dari lima jam di wilayah Jembrana, membuat sejumlah lokasi di Jembrana banjir, Senin (27/2) dini hari. Bahkan satu rumah warga Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, ambruk rata dengan tanah.

Informasi yang dihimpun, hujan deras beberapa jam disertai angin kencang menyebabkan banjir di beberapa titik di wilayah Jembrana. Puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. “Bahkan ada yang belum surut sampai siang ini (kemarin siang),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Selasa (28/2).

Kondisi banjir terparah terjadi di wilayah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Meluapnya air sungai Kaliakah mengakibatkan 50 rumah warga  terendam dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Made Sapta Budiarta menambahkan, karena air yang cukup tinggi sebanyak 8 Orang warga dievakuasi menuju tempat yang lebih aman menggunakan perahu fiber life boat. “Terdapat salah satu orang warga yang mengalami stroke dievakuasi menggunakan ambulance rescue BPBD Jembrana ke rumah saudaranya yang berada di Banjar Adat Terusan Lelateng,” jelasnya.

Baca Juga:  Puluhan Rumah Terendam Banjir, Jembatan Penyaringan Semakin Parah

Banjir juga terjadi di Banjar Terusan Lelateng, sebanyak 8 rumah warga terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut.

Banjir juga terjadi, di Banjar Pangkung Dedari dan Banjar Sumbersari, Desa Melaya. Banjir di Banjar Sumbersari Desa Melaya merendam pondok pesantren dengan ketinggian air selutut orang dewasa. “Banjir di Pangkung Dedari masih ada genangan dan akan ditangani segera,” tegas Agus .

Selain itu, luapan sungai Tukadaya yang memisahkan Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara juga meluap hingga merendam puluhan rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. “Tidak ada korban jiwa yang terjadi atas kejadian banjir tersebut,” terang Agus.

Baca Juga:  Bupati Tamba Bersama BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian

Hujan deras disertai angin juga mengakibatkan rumah warga Banjar Anyar, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, ambruk hingga rata dengan tanah. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Made Sapta Budiarta sudah mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen rumah roboh tersebut.

Rumah yang roboh, disebabkan oleh hujan intensitas tinggi dan disertai angin kencang. Selain itu, kondisi rumah sudah lapuk. Korban rumah roboh sudah diberikan bantuan kebutuhan dasar berupa sembako dan keperluan sehari -hari. “Kejadian banjir dan rumah roboh ini karena intensitas hujan yang tinggi disertai angin,” terangnya. (bas/rid)



NEGARA,radarbali.id– Hujan lebat yang terjadi lebih dari lima jam di wilayah Jembrana, membuat sejumlah lokasi di Jembrana banjir, Senin (27/2) dini hari. Bahkan satu rumah warga Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, ambruk rata dengan tanah.

Informasi yang dihimpun, hujan deras beberapa jam disertai angin kencang menyebabkan banjir di beberapa titik di wilayah Jembrana. Puluhan rumah warga terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa. “Bahkan ada yang belum surut sampai siang ini (kemarin siang),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Selasa (28/2).

Kondisi banjir terparah terjadi di wilayah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Meluapnya air sungai Kaliakah mengakibatkan 50 rumah warga  terendam dengan ketinggian air setinggi dada orang dewasa.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Made Sapta Budiarta menambahkan, karena air yang cukup tinggi sebanyak 8 Orang warga dievakuasi menuju tempat yang lebih aman menggunakan perahu fiber life boat. “Terdapat salah satu orang warga yang mengalami stroke dievakuasi menggunakan ambulance rescue BPBD Jembrana ke rumah saudaranya yang berada di Banjar Adat Terusan Lelateng,” jelasnya.

Baca Juga:  OMG! Rumah Lenyap Disapu Air Bah, Dua Lansia Ini Tak Berdaya, Tolong..

Banjir juga terjadi di Banjar Terusan Lelateng, sebanyak 8 rumah warga terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut.

Banjir juga terjadi, di Banjar Pangkung Dedari dan Banjar Sumbersari, Desa Melaya. Banjir di Banjar Sumbersari Desa Melaya merendam pondok pesantren dengan ketinggian air selutut orang dewasa. “Banjir di Pangkung Dedari masih ada genangan dan akan ditangani segera,” tegas Agus .

Selain itu, luapan sungai Tukadaya yang memisahkan Kecamatan Melaya dan Kecamatan Negara juga meluap hingga merendam puluhan rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. “Tidak ada korban jiwa yang terjadi atas kejadian banjir tersebut,” terang Agus.

Baca Juga:  Gegara Jembatan Putus, Aktivitas Desa Wisata Blimbingsari Terganggu

Hujan deras disertai angin juga mengakibatkan rumah warga Banjar Anyar, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, ambruk hingga rata dengan tanah. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Made Sapta Budiarta sudah mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen rumah roboh tersebut.

Rumah yang roboh, disebabkan oleh hujan intensitas tinggi dan disertai angin kencang. Selain itu, kondisi rumah sudah lapuk. Korban rumah roboh sudah diberikan bantuan kebutuhan dasar berupa sembako dan keperluan sehari -hari. “Kejadian banjir dan rumah roboh ini karena intensitas hujan yang tinggi disertai angin,” terangnya. (bas/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru