26.5 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Amor Ring Acintya, Hanya Gegara Disengat Tawon, Pegawai Dishub Karangasem Meninggal

AMLAPURA, radarbali.id – Ajal bisa datang kapan saja. Bahkan karena sebab apa pun orang bisa meninggal dunia. Salah seorang pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem, I Gede Parwata meninggal usai disengat tawon pada Sabtu (4/2). Peristiwa yang menimpa pria asal Banjar Dinas Batumadeg, Desa Besakih Kecamatan Rendang itu terjadi saat dirinya menjalankan tugas pengawalan persembahyangan Sekda Karangasem ke Pura Tunggul Besi di Banjar Temukus Besakih pada pagi hari.

Informasi yang dihimpun radarbali.id, kejadian tersebut berawal saat Parwata diminta untuk melakukan pengawalan rombongan Sekda yang akan melangsungkan persembahyangan Pura Tunggul Besi di Banjar Temukus Besakih. Sekitar pukul 09.30, mobil rombongan Sekda berhenti di ujung aspa menuju Pura. Karena jalan tak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta melanjutkan menggunakan sepeda motor dibonceng salah seorang warga. Sementara itu, Parwata yang menggunakan sepeda motor pun langsung melakukan pengawalan dari belakang.

Selang beberapa saat, tepatnya di jalan menanjak, Parwata tiba-tiba berhenti karena ada tawon berukuran besar masuk ke dalam helm yang digunakan. Sambil mengibaskan tangan dan membuka helm, gerombolan tawon justru semakin banyak dan menyerang Parwata. Karena mendapat serbuan gerombolan tawon yang semakin banyak itu, ia pun berusaha berlari untuk menghindari sengatan. Namun baru beberapa langkah, pria yang ditugaskan di Besakih tersebut ambruk dan tak sadarkan diri.

Baca Juga:  Tegas! PHRI Karangasem Desak Pemerintah Beri Hukuman Turis Kurang Ajar di Gunung Agung!

Kakak dan rekan korban yang ikut dalam rombongan itu pun langsung memberikan pertolongan dan membawa Parwata menuju Puskesmas Rendang untuk mendapat pertolongan medis. Namun beberapa saat sampai di Puskesmas Rendang, Parwata dinyatakan meninggal.

Dugaan kepolisian, serangan tawon tersebut terjadi di areal leher korban yang membuat racun tawon menyebar cepat ke organ vital tubuh korban. Dugaan lainnya, korban meninggal akibat sakit jantung setelah tersengat tawon.

Kepala Puskesmas Redang, dr. I Made Sudarma Yasa saat dikonfirmasi terkait penyebab kematian korban menyebut, korban diduga meninggal akibat mengalami shok anapilatik atau reaksi alergi berat terhadap toksin yang disebabkan sengatan tawon. “Menurut keterangan dokter jaga. Saat tiba di Puskesmas sudah dalam kondisi meninggal. Diduga karena korban mengalami alergi berat terhadap gigitan tawon, beberapa gejalanya seperti tensi menurun drastis, denyut nadi melemah, lemas hingga gagal pernafasan,” ujarnya.

Baca Juga:  Duh, PNS Ditemukan Tergeletak di Halaman Kantor

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiasa membenarkan korban yang merupakan salah satu pegawai dishub Karangasem yang ditugaskan di kawasan Pura Besakih, namun untuk informasi penyeban personelnya meninggal ia mengaku belum mengetahui secara pasti. “Ya katanya sempat digigit tawon dan meninggal di Puskesmas Rendang,” kata Budiasa.

Salah seorang warga Banjar Batumadeg,  I Nengah Wartawan, mengaku kaget dan sempat tak percaya dengan kabar meninggalnya korban. Padahal, sebelum berangkat menjalankan tugas, tepatnya pada pukul 06.00 Sabtu pagi sempat diajak mebat di Dalem Puri. “Sangat sangat kaget dengar berita ini. Padahal paginya saya ajak nyate di Dalem Puri, tapi sekarang sudah meninggal dunia,” ucapnya. (zul/rid)



AMLAPURA, radarbali.id – Ajal bisa datang kapan saja. Bahkan karena sebab apa pun orang bisa meninggal dunia. Salah seorang pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem, I Gede Parwata meninggal usai disengat tawon pada Sabtu (4/2). Peristiwa yang menimpa pria asal Banjar Dinas Batumadeg, Desa Besakih Kecamatan Rendang itu terjadi saat dirinya menjalankan tugas pengawalan persembahyangan Sekda Karangasem ke Pura Tunggul Besi di Banjar Temukus Besakih pada pagi hari.

Informasi yang dihimpun radarbali.id, kejadian tersebut berawal saat Parwata diminta untuk melakukan pengawalan rombongan Sekda yang akan melangsungkan persembahyangan Pura Tunggul Besi di Banjar Temukus Besakih. Sekitar pukul 09.30, mobil rombongan Sekda berhenti di ujung aspa menuju Pura. Karena jalan tak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta melanjutkan menggunakan sepeda motor dibonceng salah seorang warga. Sementara itu, Parwata yang menggunakan sepeda motor pun langsung melakukan pengawalan dari belakang.

Selang beberapa saat, tepatnya di jalan menanjak, Parwata tiba-tiba berhenti karena ada tawon berukuran besar masuk ke dalam helm yang digunakan. Sambil mengibaskan tangan dan membuka helm, gerombolan tawon justru semakin banyak dan menyerang Parwata. Karena mendapat serbuan gerombolan tawon yang semakin banyak itu, ia pun berusaha berlari untuk menghindari sengatan. Namun baru beberapa langkah, pria yang ditugaskan di Besakih tersebut ambruk dan tak sadarkan diri.

Baca Juga:  Duh, PNS Ditemukan Tergeletak di Halaman Kantor

Kakak dan rekan korban yang ikut dalam rombongan itu pun langsung memberikan pertolongan dan membawa Parwata menuju Puskesmas Rendang untuk mendapat pertolongan medis. Namun beberapa saat sampai di Puskesmas Rendang, Parwata dinyatakan meninggal.

Dugaan kepolisian, serangan tawon tersebut terjadi di areal leher korban yang membuat racun tawon menyebar cepat ke organ vital tubuh korban. Dugaan lainnya, korban meninggal akibat sakit jantung setelah tersengat tawon.

Kepala Puskesmas Redang, dr. I Made Sudarma Yasa saat dikonfirmasi terkait penyebab kematian korban menyebut, korban diduga meninggal akibat mengalami shok anapilatik atau reaksi alergi berat terhadap toksin yang disebabkan sengatan tawon. “Menurut keterangan dokter jaga. Saat tiba di Puskesmas sudah dalam kondisi meninggal. Diduga karena korban mengalami alergi berat terhadap gigitan tawon, beberapa gejalanya seperti tensi menurun drastis, denyut nadi melemah, lemas hingga gagal pernafasan,” ujarnya.

Baca Juga:  Nyepi, Penyeberangan Pelabuhan Padangbai-Lembar Ditutup 24 Jam

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiasa membenarkan korban yang merupakan salah satu pegawai dishub Karangasem yang ditugaskan di kawasan Pura Besakih, namun untuk informasi penyeban personelnya meninggal ia mengaku belum mengetahui secara pasti. “Ya katanya sempat digigit tawon dan meninggal di Puskesmas Rendang,” kata Budiasa.

Salah seorang warga Banjar Batumadeg,  I Nengah Wartawan, mengaku kaget dan sempat tak percaya dengan kabar meninggalnya korban. Padahal, sebelum berangkat menjalankan tugas, tepatnya pada pukul 06.00 Sabtu pagi sempat diajak mebat di Dalem Puri. “Sangat sangat kaget dengar berita ini. Padahal paginya saya ajak nyate di Dalem Puri, tapi sekarang sudah meninggal dunia,” ucapnya. (zul/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru