26.5 C
Denpasar
Thursday, March 30, 2023

Demi Ogoh-Ogoh Bisa Melintas, Jembatan Darurat di Desa Jungutan, Karangasem, Diperlebar

AMLAPURA, Radar Bali.id– Warga di Desa Jungutan gotong royong melakukan pelebaran akses jembatan daryrat yang terbuat dari bambu pada jalur pelintas Jungutan-Mumbul, Kecamatan Bebandem. Jembatan yang jebol akibat hujan deras pada November 2022 lalu itu diperlebar agar bisa dilintasi pengarak ogoh-ogoh saat malam pengerupukan Hari Raya Nyepi.

Perbekel Desa Jungutan, I Wayan Wastika mengatakan, pelebaran pada jembatan darurat itu, dilakukan secara gotong royong karena menjadi akses terdekat untuk membawa ogoh-ogoh di wilayah Desa Jungutan menuju wilayah Desa Sibetan tempat dipusatkannya pawai ogoh-ogoh. “Memang sudah direncanakan sebelumnya. Karena akan dilewati rombongan pengarak ogog-ogoh. Kalau yang sekarang kan sempit. Hanya bisa dilalui sepeda motor saja,” katanya Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga:  Lama Disimpan, Ogoh-Ogoh Hari Pengerupukan Akhirnya Dilombakan

Wastika mengungkapkan, ada sekitar tujuh ogoh-ogoh di Desa Jungutan yang akan melewati akses jalan tersebut menuju Sibetan. Pelebaran jembatan pun masih menggunakan bahan bambu. Karena hingga saat ini belum ada perbaikan jembatan secara permanen. “Sebenarnya ada jalan alternatif lain, tapi jaraknya sangat jauh kalau dibanding melewati pelintas ini,” terang Wastika.

Dia menambahkan, perbaikan secara permanen rencananya akan dilakukan tahun ini. “Oleh pemerintah direncanakan perbaikan jembatan tahun ini. Semoga segera terealisasi karena jembatan itu akses vital bagi warga,” pungkasnya. [zulfika rahman/radar bali]

 



AMLAPURA, Radar Bali.id– Warga di Desa Jungutan gotong royong melakukan pelebaran akses jembatan daryrat yang terbuat dari bambu pada jalur pelintas Jungutan-Mumbul, Kecamatan Bebandem. Jembatan yang jebol akibat hujan deras pada November 2022 lalu itu diperlebar agar bisa dilintasi pengarak ogoh-ogoh saat malam pengerupukan Hari Raya Nyepi.

Perbekel Desa Jungutan, I Wayan Wastika mengatakan, pelebaran pada jembatan darurat itu, dilakukan secara gotong royong karena menjadi akses terdekat untuk membawa ogoh-ogoh di wilayah Desa Jungutan menuju wilayah Desa Sibetan tempat dipusatkannya pawai ogoh-ogoh. “Memang sudah direncanakan sebelumnya. Karena akan dilewati rombongan pengarak ogog-ogoh. Kalau yang sekarang kan sempit. Hanya bisa dilalui sepeda motor saja,” katanya Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga:  Dinaikkan, Dana Kreativitas Ogoh-Ogoh di Badung Per Sekaa Teruna Rp 15 Juta!

Wastika mengungkapkan, ada sekitar tujuh ogoh-ogoh di Desa Jungutan yang akan melewati akses jalan tersebut menuju Sibetan. Pelebaran jembatan pun masih menggunakan bahan bambu. Karena hingga saat ini belum ada perbaikan jembatan secara permanen. “Sebenarnya ada jalan alternatif lain, tapi jaraknya sangat jauh kalau dibanding melewati pelintas ini,” terang Wastika.

Dia menambahkan, perbaikan secara permanen rencananya akan dilakukan tahun ini. “Oleh pemerintah direncanakan perbaikan jembatan tahun ini. Semoga segera terealisasi karena jembatan itu akses vital bagi warga,” pungkasnya. [zulfika rahman/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru