27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Duh! 37 Desa di Karangasem Terancam Kesulitan Air Bila Kemarau Tiba

AMLAPURA, Radar Bali.id– Musim kemarau sudah mulai. Nah, di Karangasem ada  37 desa yang terancam kesulitan air saat kemarau berlangsung. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Dia mengungkapkan, prediksi dari BMKG, musim kemarau ini akan berlangsung lebih  panas dibanding tiga tahun terakhir. Mengacu prediksi itu, pihaknya telah melakukan antisipasi dan melakukan pemetaan terhadap wilayah yang terancam kesulitan mendapat pasokan air bersih.

“Dari pemetaan kami, ada 37 desa yang berisiko kesulitan air saat musim kemarau. Tapi dalam satu desa tidak secara keseluruhan. Mungkin dalam satu desa hanya ada beberapa banjar,” katanya.

Baca Juga:  Gapasdap Padangbai Berharap, Izin Rute Lintasan Penyeberangan Dikaji Ulang

Arimbawa menyebut, dari 37 desa yang masuk dalam pemetaan itu, tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Karangasem. Terbanyak terjadi di wilayah Kubu dan Abang mengingat daerah tersebut merupakan daerah kering. Terutama banjar yang berada di ketinggian.

“Memang jadi langganan setiap kemarau tiba. Makanya sebelum-sebelumnya kami minta menampumg air hujan di cubang atau tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan air selama musim kemarau,” kata Arimbawa.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat yang masuk ke dalam wilayah rawan kering, agar menggunakan air secara hemat. “Seperlunya saja. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan PDAM, apabila ada wilayah yang kesulitan air nanti akan dipasok menggunakan mobil tangki,” tandasnya. [zulfika rahman/radar bali]

Baca Juga:  Amor Ring Acintya, Hanya Gegara Disengat Tawon, Pegawai Dishub Karangasem Meninggal

 



AMLAPURA, Radar Bali.id– Musim kemarau sudah mulai. Nah, di Karangasem ada  37 desa yang terancam kesulitan air saat kemarau berlangsung. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa dikonfirmasi, Selasa (21/3/2023).

Dia mengungkapkan, prediksi dari BMKG, musim kemarau ini akan berlangsung lebih  panas dibanding tiga tahun terakhir. Mengacu prediksi itu, pihaknya telah melakukan antisipasi dan melakukan pemetaan terhadap wilayah yang terancam kesulitan mendapat pasokan air bersih.

“Dari pemetaan kami, ada 37 desa yang berisiko kesulitan air saat musim kemarau. Tapi dalam satu desa tidak secara keseluruhan. Mungkin dalam satu desa hanya ada beberapa banjar,” katanya.

Baca Juga:  Rumah Tersambar Petir, Tv Terbakar, Babi di Kandang Mati

Arimbawa menyebut, dari 37 desa yang masuk dalam pemetaan itu, tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Karangasem. Terbanyak terjadi di wilayah Kubu dan Abang mengingat daerah tersebut merupakan daerah kering. Terutama banjar yang berada di ketinggian.

“Memang jadi langganan setiap kemarau tiba. Makanya sebelum-sebelumnya kami minta menampumg air hujan di cubang atau tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasokan air selama musim kemarau,” kata Arimbawa.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan masyarakat yang masuk ke dalam wilayah rawan kering, agar menggunakan air secara hemat. “Seperlunya saja. Tapi kami sudah berkoordinasi dengan PDAM, apabila ada wilayah yang kesulitan air nanti akan dipasok menggunakan mobil tangki,” tandasnya. [zulfika rahman/radar bali]

Baca Juga:  Bendahara Bumdes Kertha Buana Jadi Tersangka Tunggal, Ini Penyebabnya

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru