SEMARAPURA, Radar Bali.id– Musibah kebakaran dapat terjadi di mana saja, tidak terkecuali di rumah sakit. Oleh karenanya, upaya antisipasi dilakukan pihak RSUD Klungkung meski peristiwa itu belum pernah terjadi di rumah sakit milik Pemkab Klungkung tersebut.
Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nengah Winata mengungkapkan simulasi penanganan kebakaran rutin dilakukan setiap tahunnya, meski rumah sakit tersebut belum pernah mengalami musibah kebakaran. Itu dilakukan untuk memastikan kesigapan seluruh pihak yang ada di RSUD Klungkung dalam penanganan peristiwa kebakaran. “Rumah sakit kami belum pernah terjadi peristiwa kebakaran dan semoga tidak pernah. Meski begitu, kami harus memiliki kemampuan dalam penanganan kebakaran,” ujarnya.
Selain rutin melakukan simulasi, menurutnya sarana-prasarana penanganan kebakaran juga telah diperhatikan. Di antaranya ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR). Setiap radius 225 meter persegi terdapat APAR tertempel di dinding gedung RSUD Klungkung. “Kurang lebih kami memiliki sebanyak 250 APAR di rumah sakit,” katanya.
Tidak hanya jumlah, menurut Winata perawatan APAR juga mesti diperhatikan agar siap digunakan saat dibutuhkan. Sebab APAR memiliki masa kedaluwarsanya. “Kami di RSUD Klungkung ada pemeliharaan APAR rutin berkala bulanan, dan diisi ulang setiap dua tahun sekali. Karena waktu kedaluwarsanya itu dua tahun sekali,” bebernya. [dewa ayu pitri arisanti/radar bali]