28.7 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Awas! Kasus DBD di Klungkung Terus Melonjak

SEMARAPURA, Radar Bali.id– Kasus menderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klungkung ada saja setiap bulannya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dan melakukan abatisasi sebagai upaya penanggulangan.

Kadis Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Made Adi Swapatni, Minggu (29/1/2023) mengungkapkan, kasus DBD di Kabupaten Klungkung tahun 2022 sebanyak 616 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak empat orang. Jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun 2021 yang jumlahnya sebesar 219 kasus dengan nihil kasus meninggal dunia.

“Dan hingga 19 Januari 2023, ada sebanyak 39 kasus DBD. Tiap hari kadang ada yang positif,” terangnya.

Melihat kasus DBD yang seperti itu, menurutnya itu tidak terlepas dari kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya nyamuk pembawa virus dengue. Apalagi saat merebaknya virus korona, kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan tidak maksimal dilakukan. “Begitu juga di tahun ini, kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan belum maksimal. Di sisi lain, curah hujan tidak menentu membuat potensi berkembangnya nyamuk meningkat,” katanya.

Baca Juga:  DBD Renggut Nyawa Siswa SD di Karangasem

Sebagai upaya penanggulangan, menurutnya Dinas Kesehatan Klungkung telah gencar melakukan sosialisasi, begitu juga dengan petugas puskesmas. Hanya saja belum berkesinambungan lantaran kesibukan masing-masing masyarakat.

“Saya harap, masyarakat kalau ada kasus, satu-satunya jalan tidak hanya mengharapkan fogging tapi abatisasi. Masyarakat bisa meminta abate ke puskesmas dan gratis,” tandasnya. [dewa ayu pitri arisanti/radarbali]

 



SEMARAPURA, Radar Bali.id– Kasus menderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klungkung ada saja setiap bulannya. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dan melakukan abatisasi sebagai upaya penanggulangan.

Kadis Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Made Adi Swapatni, Minggu (29/1/2023) mengungkapkan, kasus DBD di Kabupaten Klungkung tahun 2022 sebanyak 616 kasus dengan jumlah kasus meninggal dunia sebanyak empat orang. Jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun 2021 yang jumlahnya sebesar 219 kasus dengan nihil kasus meninggal dunia.

“Dan hingga 19 Januari 2023, ada sebanyak 39 kasus DBD. Tiap hari kadang ada yang positif,” terangnya.

Melihat kasus DBD yang seperti itu, menurutnya itu tidak terlepas dari kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya nyamuk pembawa virus dengue. Apalagi saat merebaknya virus korona, kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan tidak maksimal dilakukan. “Begitu juga di tahun ini, kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan belum maksimal. Di sisi lain, curah hujan tidak menentu membuat potensi berkembangnya nyamuk meningkat,” katanya.

Baca Juga:  Disengat Tawon, Petugas Damkar Klungkung Dilarikan ke IGD

Sebagai upaya penanggulangan, menurutnya Dinas Kesehatan Klungkung telah gencar melakukan sosialisasi, begitu juga dengan petugas puskesmas. Hanya saja belum berkesinambungan lantaran kesibukan masing-masing masyarakat.

“Saya harap, masyarakat kalau ada kasus, satu-satunya jalan tidak hanya mengharapkan fogging tapi abatisasi. Masyarakat bisa meminta abate ke puskesmas dan gratis,” tandasnya. [dewa ayu pitri arisanti/radarbali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru