26.5 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Wow! Tren Ngopi Belum habis, Pelatihan Barista Disambut Antusias

TABANAN, Radar Bali.id – Dinas Tenaga Kerja, UKM dan Koperasi Tabanan yang membuka latihan keterampilan kerja melalui Unit Pelatihan Terpadu Daerah lembaga latihan kerja (UPTD LLK) Meliling, Kerambitan sejak Januari lalu.

Pelatihan ini dibanjiri pelamar. Nah, dari berbagai program pelatihan kerja yang ditawarkan, pelatihan barista kopi masih tetap menjadi tren  bagi anak-anak muda di Tabanan.

Dari berbagai kelas latihan kerja dengan program latihan yakni barista, pembuatan roti, menjahit, SPA, pengolahan hasil pertanian, tata rias kecantikan, bengkel dan servis AC.“Paling ramai pelamarnya masih pelatihan barista kopi. Itu terjadi setiap tahun,” ujar Kepala UPTD LLK Meliling, Tabanan I Gede Nengah Sugiarta.

Dia menjelaskan dari berbagai pelatihan kerja yang dibuka tersebut dan akan dimulai pada bulan Februari ini jumlah pelamar barista kopi tertinggi sudah mencapai 45 orang pelamar dari data yang ada.

Baca Juga:  Penjaga Objek Wisata Kayu Putih, Tabanan, Temukan Benda Mirip Mangkuk Unik Model Singing Bowl

Baru diikuti dengan pelatihan menjahit sebanyak 29 orang pelamar, pembuatan roti 28 orang, SPA 23 orang servis AC 16 orang dan servis sepeda motor (bengkel) 9 orang. Sisa untuk tata rias kecantikan belum pihaknya buka.

Ramai pelamar yang mendaftar mengikuti pelatihan barista kopi saat ini sejatinya mengikuti tren kekinian saat ini. Dimana bisnis atau kedai kopi yang menjamur, termasuk adanya peluang kerja yang terbuka lebar menjadi seorang barista. “Dominan pelamar barista kopi masih dari kalangan anak muda di LLK,” jelasnya.

Dari program pelatihan barista kopi ini, tidak hanya praktik membuat dan menyajikan kopi diberikan. Melainkan pula materi lengkap dari sejarah dan jenis kopi, tugas dan fungsi barista.

Baca Juga:  Kasus Bunuh Diri di Marga Tinggi, Kapolsek Ingatkan Penting Komunikasi dalam Keluarga

“Selain itu, juga memberikan pelatihan membuka usaha, digital marketing dan gambaran bisnis dalam dunia kopi secara lengkap,” pungkasnya.

Sekadar diketahui pelatihan kerja kali ini setiap siswa yang mengikuti diberikan uang saku sebesar Rp 25 ribu. Uang saku ini diberikan selama pelatihan per orang. Kisaran waktu pelatihan bervariasi ada 25, 28 dan 30 hari.

Saat ini ada sekitar 12 paket program latihan dilakukan UPTD LLK Meliling, dengan sumber anggarannya dari APBN dan tiga paket pelatihan sumber APBD. [juliadi/radar bali]

 



TABANAN, Radar Bali.id – Dinas Tenaga Kerja, UKM dan Koperasi Tabanan yang membuka latihan keterampilan kerja melalui Unit Pelatihan Terpadu Daerah lembaga latihan kerja (UPTD LLK) Meliling, Kerambitan sejak Januari lalu.

Pelatihan ini dibanjiri pelamar. Nah, dari berbagai program pelatihan kerja yang ditawarkan, pelatihan barista kopi masih tetap menjadi tren  bagi anak-anak muda di Tabanan.

Dari berbagai kelas latihan kerja dengan program latihan yakni barista, pembuatan roti, menjahit, SPA, pengolahan hasil pertanian, tata rias kecantikan, bengkel dan servis AC.“Paling ramai pelamarnya masih pelatihan barista kopi. Itu terjadi setiap tahun,” ujar Kepala UPTD LLK Meliling, Tabanan I Gede Nengah Sugiarta.

Dia menjelaskan dari berbagai pelatihan kerja yang dibuka tersebut dan akan dimulai pada bulan Februari ini jumlah pelamar barista kopi tertinggi sudah mencapai 45 orang pelamar dari data yang ada.

Baca Juga:  Airlangga Sambut Positif Tawaran Kerjasama Pelaku Industri Kopi

Baru diikuti dengan pelatihan menjahit sebanyak 29 orang pelamar, pembuatan roti 28 orang, SPA 23 orang servis AC 16 orang dan servis sepeda motor (bengkel) 9 orang. Sisa untuk tata rias kecantikan belum pihaknya buka.

Ramai pelamar yang mendaftar mengikuti pelatihan barista kopi saat ini sejatinya mengikuti tren kekinian saat ini. Dimana bisnis atau kedai kopi yang menjamur, termasuk adanya peluang kerja yang terbuka lebar menjadi seorang barista. “Dominan pelamar barista kopi masih dari kalangan anak muda di LLK,” jelasnya.

Dari program pelatihan barista kopi ini, tidak hanya praktik membuat dan menyajikan kopi diberikan. Melainkan pula materi lengkap dari sejarah dan jenis kopi, tugas dan fungsi barista.

Baca Juga:  Lagi, Ditemukan Tiga Kasus Anjing Positif Rabies di Tabanan

“Selain itu, juga memberikan pelatihan membuka usaha, digital marketing dan gambaran bisnis dalam dunia kopi secara lengkap,” pungkasnya.

Sekadar diketahui pelatihan kerja kali ini setiap siswa yang mengikuti diberikan uang saku sebesar Rp 25 ribu. Uang saku ini diberikan selama pelatihan per orang. Kisaran waktu pelatihan bervariasi ada 25, 28 dan 30 hari.

Saat ini ada sekitar 12 paket program latihan dilakukan UPTD LLK Meliling, dengan sumber anggarannya dari APBN dan tiga paket pelatihan sumber APBD. [juliadi/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru