27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Kasus DB Meningkat di Tabanan, Diskes Minta Masyarakat Terapkan PSN

TABANAN,radarbali.id – Dinas Kesehatan (Diskes) Tabanan mencatat terjadinya lonjakan kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Tabanan di awal tahun 2023. Berdasarkan data dari Diskes Tabanan, sepanjang 2023 tercatat ada 72 kasus di bulan Januari. Dari data ini menunjukkan lonjakan kurang lebih 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2022 lalu. Pada bulan Januari 2022 lalu, jumlah kasus DB tercatat hanya 13 kasus.

Kepala Diskes Tabanan, dr I Nyoman Susila mengatakan kasus DB di Tabanan tersebut merata di tiap kecamatan. Terkecuali Kecamatan Selemadeg Barat yang sejauh ini nihil catatan kasus. Kemunculan DB pada Januari 2023, paling tinggi tercatat di Kecamatan Kediri sebanyak 20 kasus, Tabanan sebanyak 13 kasus, Marga sebanyak 12 kasus, Penebel sebanyak 11 kasus.

Baca Juga:  Waspada! Ada 30 Bencana Alam Terjadi, BPBD Ingatkan Angin Puting Beliung

Sedangkan Kecamatan Kerambitan dan Selemadeg Timur jumlahnya sama, masing-masing 5 kasus. Selanjutnya di Selemadeg sebanyak 3 kasus, Pupuan sebanyak 2 kasus, dan di Baturiti sebanyak 1 kasus.

Antisipasi melonjaknya kasus DB tersebut, pihaknya telah mengambil tindakan antisipasi untuk meredamnya. Salah satunya dengan melakukan fogging atau pengasapan meskipun efektivitasnya rendah. “Terakhir fogging di 3 lokasi di Kecamatan Marga dan Kediri. Sisanya di tempat yang lain kami dorong pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” ungkap mantan Direktur RSUD Tabanan ini, Rabu (8/2/2023).

PSN sejauh ini lebih efektif mengantisipasi kemunculan DB dibandingkan fogging. Sebab, fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa. “Kalau PSN kan ke sarang nyamuknya. Jadi yang dibasmi termasuk jentiknya. Kalau fogging hanya membasmi nyamuk dewasa saja,” jelasnya.

Baca Juga:  DBD Renggut Nyawa Siswa SD di Karangasem

Susila menambahkan potensi kemunculan DB masih akan terjadi, karena faktor kondisi cuaca yang turut mempengaruhi. Apalagi musim penghujan masih berlangsung. Berkaca pada pengalaman di 2022, puncak kemunculan DB terjadi pada April 2022. “Jadi untuk mengantisipasinya, tiap rumah tangga mesti menjaga lingkungan rumahnya dengan melakukan PSN,” tandasnya. (uli/rid)



TABANAN,radarbali.id – Dinas Kesehatan (Diskes) Tabanan mencatat terjadinya lonjakan kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Tabanan di awal tahun 2023. Berdasarkan data dari Diskes Tabanan, sepanjang 2023 tercatat ada 72 kasus di bulan Januari. Dari data ini menunjukkan lonjakan kurang lebih 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2022 lalu. Pada bulan Januari 2022 lalu, jumlah kasus DB tercatat hanya 13 kasus.

Kepala Diskes Tabanan, dr I Nyoman Susila mengatakan kasus DB di Tabanan tersebut merata di tiap kecamatan. Terkecuali Kecamatan Selemadeg Barat yang sejauh ini nihil catatan kasus. Kemunculan DB pada Januari 2023, paling tinggi tercatat di Kecamatan Kediri sebanyak 20 kasus, Tabanan sebanyak 13 kasus, Marga sebanyak 12 kasus, Penebel sebanyak 11 kasus.

Baca Juga:  AJB Tembus 91 Persen, Kasus Demam Berdarah di Tabanan Naik Signifikan

Sedangkan Kecamatan Kerambitan dan Selemadeg Timur jumlahnya sama, masing-masing 5 kasus. Selanjutnya di Selemadeg sebanyak 3 kasus, Pupuan sebanyak 2 kasus, dan di Baturiti sebanyak 1 kasus.

Antisipasi melonjaknya kasus DB tersebut, pihaknya telah mengambil tindakan antisipasi untuk meredamnya. Salah satunya dengan melakukan fogging atau pengasapan meskipun efektivitasnya rendah. “Terakhir fogging di 3 lokasi di Kecamatan Marga dan Kediri. Sisanya di tempat yang lain kami dorong pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” ungkap mantan Direktur RSUD Tabanan ini, Rabu (8/2/2023).

PSN sejauh ini lebih efektif mengantisipasi kemunculan DB dibandingkan fogging. Sebab, fogging hanya efektif untuk membasmi nyamuk dewasa. “Kalau PSN kan ke sarang nyamuknya. Jadi yang dibasmi termasuk jentiknya. Kalau fogging hanya membasmi nyamuk dewasa saja,” jelasnya.

Baca Juga:  Waw! Imbas Cuaca Buruk dan Lahan Tergerus, Harga Gabah Naik di Tabanan, Tertinggi dalam Sejarah

Susila menambahkan potensi kemunculan DB masih akan terjadi, karena faktor kondisi cuaca yang turut mempengaruhi. Apalagi musim penghujan masih berlangsung. Berkaca pada pengalaman di 2022, puncak kemunculan DB terjadi pada April 2022. “Jadi untuk mengantisipasinya, tiap rumah tangga mesti menjaga lingkungan rumahnya dengan melakukan PSN,” tandasnya. (uli/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru