TABANAN, Radar Bali.id – Untuk mencegah terjadinya kemacetan pada sejumlah jalan-jalan protokol di Kota Tabanan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tabanan meminta masyarakat yang hendak menyaksikan pawai ogoh-ogoh saat hari pengerupukan pada Nyepi Tahun Saka 1945 untuk menghindari penggunaan roda empat atau mobil.
Dengan pertimbangannya agar warga tidak terjebak macet. Sebaiknya warga menggunakan sepeda motor jika ingin menonton pawai ogoh-ogoh. Hal itu diungkapkan Kepala Satlantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Franata, Kamis (16/3/2023).
AKP Kanisius menjelaskan dengan memakai motor, ini akan memudahkan warga yang hendak menonton untuk mencari tempat parkir. Selain itu, ini juga akan membantu petugas Kepolisian, TNI, atau pecalang yang menjaga jalur pawai ogoh-ogoh.
“Warga yang mau menonton juga akan lebih mudah mencari tempat untuk parkir. Sehingga semuanya sama-sama nyaman. Yang nonton bisa nyaman. Yang ikut pawai juga nyaman,” jelasnya.
Di Tabanan, sambungnya, akan ada dua wilayah yang akan mendapatkan fokus pengamanan lalu lintas.
Pertama di Kecamatan Tabanan karena di wilayah Desa Adat Kota Tabanan akan melakukan pawai ogoh-ogoh dari depan Pura Dalem-Jalan Pahlawan-Jalan Gajah Mada – Jalan Cendrawasih – Jalan Merak – Jalan Gunung Agung – finish depan Taman Kota/Bung Karno.
Berikutnya di Kecamatan Kediri, pengamanan lalu lintas dilaksanakan menyusul adanya tradisi Tektekan oleh Desa Adat Kediri pada malam hari. Ditambahkan lagi rute pelaksanaannya berdekatan dengan jalur Denpasar-Gilimanuk.“Di simpang Wisnu Murti nanti akan diterapkan sistem (pengaturan lalu lintas) buka tutup,” tandasnya.
Sekedar diketahui dalam Nyepi Tahun Saka 1945 pada 22 Maret hari pengerupukan sebanyak 812 ogoh-ogoh akan tampil yang tersebar di 10 kecamatan. [juliadi/radar bali]