Seorang warga asal Banjar Dinas Beraban, Desa Beraban, Kediri Tabanan dilaporkan hilang pada Jumat (24/3). I Ketut Suka, namanya. Pria 65 tahun ini dilaporkan hilang oleh istrinya Ni Wayan Metri. Pria nahas ini diketahui hilang di sekitar areal persawahan sampai ke pantai Banjar Nyanyi sejak hari Kamis (23/3/2023) dan masih dicari hingga hari ini (25/3/2023).
INI seperti dituturkan Kawil Banjar Beraban I Wayan Hadiono. I Ketut Suka dikabarkan hilang bermula dari yang bersangkutan berencana menjemput istrinya Ni Wayan Metri yang sedang memetik padi di areal persawahan Nyanyi Kamis (23/3/2023).
Dalam perjalanan menjemput istri korban diduga menuju arah areal Pura Bomo, karena di lokasi itu ditemukan sepeda motor milik korban oleh keluarganya yang tak jauh dari pinggir pantai.
Karena suaminya tak kunjung datang, istri korban pun akhirnya pulang ke rumah. Sesampai di rumah kemudian bercerita kepada kepada anak-anaknya bahwa bapak tidak menjemputnya di sawah.
Korban yang hingga larut malam tak pulang ke rumah, sehingga pihak keluarga berusaha mencari keberadaan orang tuanya. “Namun hanya ditemukan sepeda motor korban yang berada pinggir pantai dekat tangga turunan menuju pantai dibawah pohon waru dekat Pura Bomo,” ungkap Wayan Hadiono.
Sementara itu dari keterangan salah seorang nelayan, sempat melihat korban sekitar pukul 18.00 berjalan-jalan di pantai nyanyi. Akan tetapi nelayan itu tidak menghiraukan.Sampai dengan saat ini korban belum ditemukan keberadaan, pihak keluarga akhirnya melaporkan ke Polsek Kediri.
“Saat ini aparat kepolisian Polsek Kediri, PMI, Polair Polres Tabanan dan balawista Tanah Lot masih melakukan pencarian di lokasi hilang korban,” ucapnya.
Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Nyoman Subagia mengatakan proses pencarian terhadap hilang korban I Ketut Suka yang juga bekerja sebagai nelayan dan petani masih dilakukan pencarian oleh petugas di sekitar areal pantai nyanyi. Sayangnya belum membuahkan hasil.
Saat hilang, dari keterangan keluarga korban I Ketut Suka memakai baju warna hijau lengan panjang dan celana panjang warna hitam. Untuk memperlancar proses pencarian dari pihak keluarga sudah berusaha melakukan upaya secara keagamaan (niskala) dengan melakukan persembahyangan ngaturang pekelem di pesisir pantai.
“Karena sudah larut malam proses pencarian korban sehingga petugas dihentikan, dilanjut Sabtu (25/3/2023, hari ini) oleh petugas,” jelasnya. [juliadi/radar bali]