Pemkab Klungkung memiliki program Angkutan Siswa Gratis atau Angsis. Hanya saja para siswa tidak menunggu angkutan di terminal. Tetapi di sejumlah titik kumpul dekat dengan rumah mereka.
“Secara umum fungsi utama terminal (tipe C) tetap melayani angkutan pedesaan,” terang Kadis Perhubungan Klungkung, I Gusti Gede Gunarta.
Ada sebanyak 110 angkutan yang dilibatkan dalam program Angsis. Di mana para sopir program tersebut sangat merasakan manfaatnya. Seperti yang dirasakan koordinator Angkutan Siswa Gratis Kabupaten Klungkung untuk angkutan Isuzu, Anak Agung Gde Mayun Widnyana.
Program Angsis sangat membantu mereka di tengah paceklik penumpang. Melalui program itu, dia bisa mendapat penghasilan sekitar Rp112 ribu per sekali antar jemput siswa. “Setiap angkutan berbeda. Tergantung jarak,” terangnya.
Menurutnya pendapatan sebesar itu sulit didapatkannya bila mengandalkan penumpang umum. Sebab hanya sebagian kecil masyarakat yang membutuhkan jasa mereka di zaman yang serba modern ini. Bahkan terminal sebagai tempat menunggu angkutan umum pun kerap tiada penumpang. Sehingga bila memaksa untuk bekerja mencari penumpang umum, justru kerugian yang akan diperolehnya. “Sementara kami juga harus bersaing dengan mobil pariwisata yang cukup mewah. Sebab mobil pariwisata sekarang sudah merambah sampah ke desa-desa,” tandasnya.
Di Jembrana, angkutan desa (angdes) akan dijadikan angkutan untuk anak sekolah. Itu dianggarkan pada tahun anggaran perubahan 2023. Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Ketut Wardana Naya, menyatakan kebijakan itu melayani wilayah Pekutatan dan Kelurahan Gilimanuk. “Armada angdes digunakan untuk angkutan anak sekolah, sementara khusus untuk Gilimanuk dan Pekutatan,” ujarnya.
Dengan adanya angdes, pelajar yang sekolahnya jauh bisa memanfaatkan angdes yang khusus untuk anak sekolah berangkat dan pulang sekolah. “Nanti biaya armadanya kita yang tanggung. Nanti kerjasama dengan dinas pendidikan untuk mengenai data sekolah dan siswanya. Pemerintah bupati, tahun anggaran perubahan ini sudah jalan angkutan sekolahnya di Gilimanuk dan Pekutatan,” tandasnya.
Di Badung, mengubah angkutan umum jadi angkutan siswa ada. Bahkan, pemerintah membuat program bus sekolah gratis. Namun program bus sekolah belum masih di APBD 2023. “Kajian (bus sekolah) sudah ada. Namun kami masih dalam perencanaan untuk tahun anggaran berikutnya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Badung, AA Ngurah Rai Yuda Darma. (dewa ayu pitri arisanti/m.basir/made dwija putra/editor: ib indra prasetia)