NEGARA,radarbali.id– Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Jembrana, meninggalkan kesan yang tidak terlupakan bagi warga Jembrana. Terutama pada salah satu pelaku usaha pembuatan sepatu berbahan kain endek, karena presiden dan sejumlah menteri langsung membeli sepatu meski baru 3 bulan berproduksi.
Pembuatan sepatu berbahan kain endek ini oleh kelompok Loka Swarna, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Mulai membuat sepatu sebagian besar berbahan kain endek sejak bulan November 2022 lalu.
Inisiatif awal pembuatan sepatu, berawal dari mengikuti pelatihan membuat sepatu yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana. “Dari dinas, diharapkan selain pelatihan ada kontribusi selanjutnya dari peserta pelatihan. Jadi, disepakati bersama oleh rekan -rekan yang mengikuti pelatihan membuat sepatu,” ujar Ketua Kelompok Loka Swarna Putu Devi Indah Bestari.
Kebetulan peserta pelatihan banyak anak muda yang awalnya tidak memiliki pekerjaan direkrut. Saat ini, hanya ada 10 orang yang mengikuti pelatihan dan memproduksi sepatu berbahan kain endek.
Mengenai bahan pembuatan sepatu, memang tidak semua berasal dari produksi lokal. Bahan outsole yang terletak di bagian bawah sepatu dibeli dari Bandung, Jawa Barat. “Bahan outsole Bali sendiri kesulitan, kita ambil di Bandung,” ujarnya.
Sedangkan bahan lain tersedia di Bali, seperti busa dan lem membeli di Denpasar, karena bahan ini belum ada di Jembrana. Khusus kain endek, merupakan produksi lokal yang ditenun oleh penenun Jembrana. “Kain endek dari lokal Jembrana,” ungkapnya.
Penggunaan kain endek, awalnya menggunakan potongan sisa yang terbuang dari penjahit. Namun dari hasil mengumpulkan potongan kain endek dari penjahit tidak mencukupi untuk produksi sepatu, akhirnya menambah dengan membeli kain endek dalam jumlah banyak yang dijual per meter. “Karena permintaan banyak, kita bikin stok beli kain endek meteran juga, tapi kebanyakan selama dua bulan ini kita banyak mengandalkan kain perca dari teman-teman penjahit,” ujarnya.
Produksi sepatu berbahan kain endek, dalam dua hari target 25 pasang sepatu. Karena saat ini masih manual untuk pembuatannya, mulai dari proses pemotongan hingga pembuatan sepatu, seperti pengeleman dan menjahit. “Masih pakai gunting, mengelem juga manual dan lasting juga manual. Pemasangan di sol juga manual,” ujarnya.
Sejak bulan November lalu sudah seratus pasang sepatu lebih dibuat. Dari kualitas sepatu, dari segi pengelihatan sudah bagus dan kuat karena menggunakan lem terbaik dengan harga mahal, sehingga bisa lebih awet. Namun kualitas sepatu berbahan endek ini tidak bisa dibandingkan dengan kualitas sepatu bermerek.
Kelompoknya ke depan akan membuat sepatu yang lebih berkualitss lagi, tentunya dengan peralatan yang memadai. “Harapan kita ke depan bisa membeli mesin pengepresan untuk membuat sepatu agar kualitas bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.
Mengenai sepatu yang dibeli Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri, awalnya Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata menyampaikan bahwa akan ada kunjungan presiden.
Akhirnya dibuat sepatu sebanyak 15 pasang sepatu berbahan kain endek yang memang khusus disediakan untuk kunjungan presiden ke sentra tenun Jembrana, serta ada beberapa pasang sepatu yang memang sudah distok di pajang di sentra tenun. “Karena ini momen langka, jadi kita dalam dua hari kita bikin sepatu sebagai sovenir. Tapi saya belum tahu berapa total yang terjual saat kunjungan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Sepatu berbahan kain endek ini juga bisa dipesan sesuai selera atau keinginan pemesan, bisa selesai dalam dua hari. Harga sepatu Rp 400 ribu, karena dari bahan utama lain endek harganya cukup mahal meskipun dalam satu sepatu hanya 30 -40 sentimeter. “Seluruh body sepatu berbahan kain endek, kecuali bagian tumit dan aplikasi depan sepatu bukan kain endek,” terangnya.
Setelah diapresiasi dan dibeli langsung oleh Presiden Joko Widodo dan jajaran menteri, berharap produksi lebih banyak dan kualitas lebih baik lagi. Selain itu bisa mengurangi limbah kain yang terbuang dari para penjahit. “Selain bisa mengurangi limbah kain, bisa produksi lebih baik dan kualitas lebih bagus,” tandasnya.
Saat berkunjung ke sentra tenun Jembrana, Kamis (2/2) lalu, Presiden Joko Widodo membeli sepatu berbahan endek karya UMKM Jembrana. Bahkan Presiden membayar sendiri sepatu yang dibeli. Sejumlah menteri dan pejabat juga membeli sepatu karya pengrajin lokal Jembrana tersebut.
Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan bantuan kepada penenun Jembrana. Sebanyak 18 orang penenun menerima bantuan yang diserahkan langsung oleh presiden.
Presiden apresiasi sentra tenun Jembrana, sebagai wujud perhatian pemerintah daerah bagi pengembangan UMKM lokal di Jembrana. (bas/rid)