SELAMA masa pandemi pembelajaran dilaksanakan guna mencegah cluster penularan covid 19 di lingkungan pendidikan.
Terdapat banyak pro dan kontra yang ditimbulkan dari diterapkannya pembelajaran online di seluruh tingkatan pendidikan, ada yang menerima pembelajaran online dengan alasan lebih fleksibel dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Namun ada yang kurang dapat menerima pembelajaran online dengan alasan tugas yang menumpuk, membutuhkan akses internet lebih sehingga butuh biaya lebih untuk membeli paket internet, bagi yang berdomisili di daerah terpencil akan susah untuk mendapatkan akses internet serta tidak semua siswa memiliki perangkat yang mendukung untuk melakukan pembelajaran online.
Melihat fenomena belajar secara online di masa pandemi ini, kita ketahui bersama bahwa banyak penyedia layanan bimbingan belajar atau yang biasa disebut dengan bimbel[1] .
Terlebih bimbel yang melakukan kegiatannya secara online, cukup berperan penting untuk membantu siswa dalam belajar. Tidak sedikit dari penyedia layanan tersebut menawarkan akses pembelajaran yang gratis sehingga bisa dinikmati semua siswa dari beragam latar belakang.
Melihat kondisi siswa yang semakin terbebani dengan adanya pembelajaran online ini, pemerintah mulai menerapkan adanya tingkatan PPKM sesuai daerah masing-masing.
Sehingga dengan adanya program ada beberapa kelonggaran yang didapatkan oleh siswa, misalnya sekolah sudah bisa mulai tatap muka dengan setengah dari kapasitas normal, dengan syarat protokol kesehatan yang ketat.
Adanya kebijakan tersebut, membuat siswa bisa bernafas lebih lega di samping beban pembelajaran online yang sudah mulai berkurang.
Dengan melihat perkembangan penularan covid 19 yang semakin menurun maka pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara penuh juga sudah mulai direncanakan oleh pemerintah dan pastinya harus memiliki sejumlah persiapan yang ketat dari semua pihak.
Adapun persiapan yang harus disiapkan oleh orang tua, siswa, dan pihak sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara penuh.
Orang tua memiliki peran penting dalam menjaga anak di masa pandemi ini, selain berperan dalam membantu anak dalam melaksanakan pembelajaran online, orang tua juga harus mempersiapkan anak mereka agar lebih siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka kembali mengingat resiko yang ditimbulkan cukup besar.
Hal yang paling utama dan pertama dilakukan orang tua untuk menjaga anak agar siap melakukan pembelajaran tatap muka adalah menerapkan protokol kesehatan secara tepat dan maksimal seperti rajin mencuci tangan, selalu menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Kemudian yang tidak kalah penting yaitu memberikan anak vaksin minimal dosis pertama hingga dosis kedua guna untuk memberikan proteksi secara internal kepada anak agar lebih kebal terhadap covid 19.
Kemudian untuk mendukung sistem imun anak orang tua harus memberikan nutrisi yang cukup kepada anak dengan 4 sehat 5 sempurna agar anak tetap terlindungi dan tidak mudah sakit.
Selain itu orang tua juga harus sigap melakukan pengecekan kepada anak sebelum dan sesudah pulang sekolah seperti membersihkan diri, mandi dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi dengan orang lain serta penggunaan seragam sekali pakai untuk meminimalisir virus yang menempel.
Selain itu orang tua melakukan desinfeksi terhadap barang anak seperti tas, sepatu jaket dan lain-lain. Orang tua juga harus rutin mengecek kesehatan anak dengan memperhatikan gejala yang mungkin timbul seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak nafas sehingga bisa diantisipasi lebih awal.
Bagi siswa yang menjalani pembelajaran tatap muka wajib menerapkan protokol kesehatan yang berlaku seperti mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setiap bersentuhan dengan sesuatu, menggunakan masker yang berlapis, serta menjaga jarak dengan teman maupun guru. Siswa juga diharapkan membawa bekal sendiri dari rumah agar lebih higienis, serta tidak meminjamkan alat makan maupun alat tulis kepada teman.
Siswa juga harus lebih peka terhadap kondisi tubuhnya seperti memperhatikan berbagai gejala pada sistem pernapasan maupun pencernaan, apabila terdapat gejala makan diharapkan segera melapor pada unit kesehatan sekolah agar dapat dilakukan tindakan lanjut.
Sepulang dari sekolah siswa juga harus memperhatikan barang bawaan dengan tidak menaruh secara sembarang tempat di rumah.
Sekolah memiliki peran utama untuk suksesnya penerapan pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini.
Hal utama yang perlu disiapkan yaitu dari segi fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti tempat untuk mencuci tangan yang tersedia di setiap kelas, dengan memastikan alat pengukur suhu berfungsi dengan baik agar dapat dilakukan pemantauan kepada seluruh siswa saat datang ke sekolah.
Selain itu setiap kelas diharapkan memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara selalu terjaga. Sekolah juga harus lebih ketat dalam memantau kondisi kesehatan siswa serta guru. (arb)