26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Berkah Musim Hujan, Panen Jamur Meningkat Signifikan

RadarBali.com – Musim hujan membuat suhu udara sejuk bahkan cenderung dingin, memberi berkah terhadap hasil panen para petani jamur.

Pasalnya, dengan kondisi curah hujan cukup tinggi seperti yang terjadi akhir-akhir ini, panen jamur melimpah sehingga permintaan akan jamur dapat terpenuhi.

Made Juli Astuti salah seorang petani jamur di Desa Pikat, Dusun Pangi, Kecamatan Dawan, Klungkung, Selasa (8/8) kemarin menuturkan, sejak curah hujan turun cukup tinggi, hasil panen jamurnya terutama jamur tiram mengalami peningkatan cukup signifikan.

Saat cuaca normal hasil panen hanya mencapai 10 kilogram per hari. Saat musim hujan, hasil panennya bisa mencapai 25-30 kilogram per hari. “Hasil panen sejumlah itu untuk 1.000 bag log,” ungkapnya.

Baca Juga:  Fokus Kepada Nasabah AXA Mandiri Catat Kinerja Positif di 2019

Sayang, dengan hasil panen melimpah, menurutnya, harga jamur di pasaran mengalami penurunan. Jika saat musim panas harga jamur Rp 25 ribu – Rp 30 ribu per kilogram, saat ini harganya hanya Rp 15 ribu per kilogram.

Meski harga jamur mengalami penurunan, menurutnya, tidak membuat dirinya merugi. Sebab jamur dapat dibuat berbagai jenis olahan, seperti jamur crispy, peyek jamur dan lainnya.

“Jadi saat musim panas atau pun hujan, saya tidak pernah rugi. Hanya saja kalau cuaca panas, harus disiram,” katanya.

Menurutnya, saat ini masih sedikit warga yang melihat budidaya jamur sebagai peluang usaha. Sehingga persaingan di sektor ini cukup kecil dan menguntungkan.

Baca Juga:  Erupsi, Gempa Hingga JE Jadi Penyebab Target Pendapatan Badung Meleset

“Permintaan paling banyak itu dari pasar dan warung sayur,” tandasnya.



RadarBali.com – Musim hujan membuat suhu udara sejuk bahkan cenderung dingin, memberi berkah terhadap hasil panen para petani jamur.

Pasalnya, dengan kondisi curah hujan cukup tinggi seperti yang terjadi akhir-akhir ini, panen jamur melimpah sehingga permintaan akan jamur dapat terpenuhi.

Made Juli Astuti salah seorang petani jamur di Desa Pikat, Dusun Pangi, Kecamatan Dawan, Klungkung, Selasa (8/8) kemarin menuturkan, sejak curah hujan turun cukup tinggi, hasil panen jamurnya terutama jamur tiram mengalami peningkatan cukup signifikan.

Saat cuaca normal hasil panen hanya mencapai 10 kilogram per hari. Saat musim hujan, hasil panennya bisa mencapai 25-30 kilogram per hari. “Hasil panen sejumlah itu untuk 1.000 bag log,” ungkapnya.

Baca Juga:  Bertabur Bintang dan Hadiah, BritAma FSTVL Ke-3 Diundi

Sayang, dengan hasil panen melimpah, menurutnya, harga jamur di pasaran mengalami penurunan. Jika saat musim panas harga jamur Rp 25 ribu – Rp 30 ribu per kilogram, saat ini harganya hanya Rp 15 ribu per kilogram.

Meski harga jamur mengalami penurunan, menurutnya, tidak membuat dirinya merugi. Sebab jamur dapat dibuat berbagai jenis olahan, seperti jamur crispy, peyek jamur dan lainnya.

“Jadi saat musim panas atau pun hujan, saya tidak pernah rugi. Hanya saja kalau cuaca panas, harus disiram,” katanya.

Menurutnya, saat ini masih sedikit warga yang melihat budidaya jamur sebagai peluang usaha. Sehingga persaingan di sektor ini cukup kecil dan menguntungkan.

Baca Juga:  BRI Raih 3 Penghargaan di Ajang Co-Branding Award 2021

“Permintaan paling banyak itu dari pasar dan warung sayur,” tandasnya.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru