DENPASAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali angkat bicara terkait dengan langkanya Bahan Bakar Minya (BBM), terutama jenis Pertalite dan Solar di Bali. Pihaknya menyebut, sudah turun ke lapangan untuk mengetahui situasi.
“Setelah atensi komunikasi dan koordinasi hari rabu lalu, hari kamis dan hari ini tiang (saya) lihat di lapangan sudah jauh menurun antreannya bahkan hampir tidak ada,” ujar Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana selaku Ketua Komisi III DPRD Bali membidangi energi pada Jumat (9/12/2022).
Ia menyebut, penyelenggaraan G20 di Bali kemarin menjadi salah satu penyebabnya. Karena Bali mendapatkan pasokan BBM yang berlebihan sebelumnya. “Kejadian Sabtu sampai dengan Rabu kemarin memang masuk tahap normalisasi pasokan mengingat over penyaluran selama G20,” ungkapnya.
Namun saat disinggung, apakah DPRD Bali akan mengirimkan surat ke Pertamina terkait hal ini, Gung Adhi panggilan akrabnya memilih menunggu perkembangan situasi kedepannya. “Kita lihat beberapa hari ke depan untuk menyimpulkan, sebelum kami DPRD Bali harus mengeluarkan rekomendasi,” jawabnya.
Diketahui, beberapa hari belakangan ini masyarakat Bali mengalami kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite atau pun solar. Pihak Pertamina melempar ke BPH Migas karena adanya pembatasan kuota. (ara/rid)