27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Menko Marves Luhut dan Wamen BUMN II Apresiasi Perkembangan KEK Kesehatan Sanur

DENPASAR, Radar Bali – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo melakukan tinjauan ke “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur”, Denpasar, Jumat (10/3/2023).

Didampingi oleh Tjokorda Oka Artha Adana Sukawati selaku Wakil Gubernur Bali, Dony Oskaria selaku Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Maya Watono selaku Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan Christine Hutabarat selaku Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour.

Kegiatan tinjauan diawali dengan paparan Perkembangan KEK Sanur oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan PT Hotel Indonesia Natour, dilanjutkan dengan Peninjauan Ethnobotanical Garden, peninjauan area utilitas kawasan melipitu Ground Water Tank, Waste Water Treatment Plant, Power House, dan peninjauan progress Revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach.

Seperti diketahui, sejalan dengan dinamika yang terjadi pasca pandemi Covid-19 di bidang ekonomi, teknologi, kesehatan, pariwisata serta berbagai bidang lainnya, Pemerintah telah memutuskan untuk mengembangkan “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur” di kawasan hotel Grand Inna Bali Beach yang telah dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) sejak tahun 1963.

Baca Juga:  Mengenal Software Akunting, Manfaat, Tujuan, dan Rekomendasinya

Dengan area seluas 41,26 Ha, Kawasan Ekonomi Khusus Sanur akan dikembangkan menjadi “World Class Medical & Wellness Centre” sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia/berstandar internasional yang memiliki “state-theart facilities”.

Seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga 1000 kamar, fasilitas bagi elderly people (usia lanjut), Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5000 orang, Area Komersial, Sentra UMKM, Restaurant, serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir.

PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur sesuai yang ditetapkan oleh Pemerintah, saat ini telah menyelesaikan Pembangunan infrastruktur dasar Kawasan serta melakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort, pembangunan Convention Centre bertaraf Internasional.

Sektor Wisata Kesehatan adalah sebuah potensi baru yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia membawa Medical & Wellness Tourism Indonesia ke kancah Internasional.

Baca Juga:  HIN Proyeksi Gandeng Investor Indonesia dan Berbagai Negara untuk KEK Kesehatan Sanur

Sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, “Kita harus meningkatkan terus diversifikasi ekonomi. Dan ekonomi tidak bisa sekarang ini, utamanya Bali, hanya tergantung pada satu sektor saja.”

Pemilihan Bali sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata selain memberikan kesempatan kepada pasien dan pengunjung mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus juga dapat memanfaatkan keindahan Bali sebagai pilihan tempat berwisata.

Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour menyampaikan “KEK Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, Ethnobotanical Garden, serta pusat komersial.

Kawasan Ekonomi Khusus Sanur diharapkan menjadi jawaban atas tantangan banyaknya masyarakat Indonesia yang saat ini lebih memilih untuk berobat ke luar negeri”. (han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



DENPASAR, Radar Bali – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo melakukan tinjauan ke “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur”, Denpasar, Jumat (10/3/2023).

Didampingi oleh Tjokorda Oka Artha Adana Sukawati selaku Wakil Gubernur Bali, Dony Oskaria selaku Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), Maya Watono selaku Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan Christine Hutabarat selaku Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour.

Kegiatan tinjauan diawali dengan paparan Perkembangan KEK Sanur oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan PT Hotel Indonesia Natour, dilanjutkan dengan Peninjauan Ethnobotanical Garden, peninjauan area utilitas kawasan melipitu Ground Water Tank, Waste Water Treatment Plant, Power House, dan peninjauan progress Revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach.

Seperti diketahui, sejalan dengan dinamika yang terjadi pasca pandemi Covid-19 di bidang ekonomi, teknologi, kesehatan, pariwisata serta berbagai bidang lainnya, Pemerintah telah memutuskan untuk mengembangkan “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur” di kawasan hotel Grand Inna Bali Beach yang telah dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN) sejak tahun 1963.

Baca Juga:  Gandeng OJK Melali ke Banjar, Bank Lestari Bali Semarakkan Edukasi Investasi dan Entrepreneurship

Dengan area seluas 41,26 Ha, Kawasan Ekonomi Khusus Sanur akan dikembangkan menjadi “World Class Medical & Wellness Centre” sebagai Pusat Layanan Kesehatan dan Pariwisata Baru Terpadu kelas dunia/berstandar internasional yang memiliki “state-theart facilities”.

Seperti sarana akomodasi yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga 1000 kamar, fasilitas bagi elderly people (usia lanjut), Ethnobotanical Garden, Convention Centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5000 orang, Area Komersial, Sentra UMKM, Restaurant, serta berbagai fasilitas lain yang didukung dengan teknologi mutakhir.

PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur sesuai yang ditetapkan oleh Pemerintah, saat ini telah menyelesaikan Pembangunan infrastruktur dasar Kawasan serta melakukan renovasi dan revitalisasi hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Resort, pembangunan Convention Centre bertaraf Internasional.

Sektor Wisata Kesehatan adalah sebuah potensi baru yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia membawa Medical & Wellness Tourism Indonesia ke kancah Internasional.

Baca Juga:  Menko Airlangga: Ekonomi Kuartal II Bergerak Positif, Prediksi 7 %

Sesuai dengan arahan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, “Kita harus meningkatkan terus diversifikasi ekonomi. Dan ekonomi tidak bisa sekarang ini, utamanya Bali, hanya tergantung pada satu sektor saja.”

Pemilihan Bali sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata selain memberikan kesempatan kepada pasien dan pengunjung mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sekaligus juga dapat memanfaatkan keindahan Bali sebagai pilihan tempat berwisata.

Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour menyampaikan “KEK Sanur menawarkan alur perjalanan end to end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata dengan berbagai fasilitas dari layanan kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, Ethnobotanical Garden, serta pusat komersial.

Kawasan Ekonomi Khusus Sanur diharapkan menjadi jawaban atas tantangan banyaknya masyarakat Indonesia yang saat ini lebih memilih untuk berobat ke luar negeri”. (han)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru