28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

BRI Optimistis Ekonomi Mulai Pulih

 

JAKARTA, Radar Bali – Pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 membumbungkan asa optimisme kebangkitan ekonomi nasional di kalangan pelaku industri keuangan. Senada dengan hal tersebut, pencapaian kinerja BRI hingga kuartal II 2021 tercatat tumbuh positif.

Salah satu indikator kinerja BRI yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi nasional yakni terus menurunnya angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto pada pemaparan kinerja BRI kuartal II 2021 di Jakarta (06/08). Hingga akhir Juni 2021 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid di BRI telah mencapai sebesar Rp 175,2 triliun atau turun sebesar Rp 56,53 triliun.

Baca Juga:  Sambut HUT Ke-126, BRI Gelar Sayembara Desain Logo

“Sampai Juni, kita sudah on track. Total restruk COVID kita sudah turun kurang lebih Rp 56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid kita sebesar Rp 231,5 triliun. Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp 175,2 triliun. Jadi ada penurunan sebesar Rp 56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar 44,3 triliun,” ujar Agus.

Perkembangan ini membuat perseroan makin optimistis ke depannya. “Jadi perkembangan ini sudah sangat baik karena kita bisa menurunkan kurang lebih sebesar lebih dari 20% dari total outstanding akumulasi restrukturisasi kita sampai dengan Juni. Kalau kedepan mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Rudi Jadi Pahlawan Kembangkan Kampung Sayur Cempoko

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021. Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage dikisaran 254,84%, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

“Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun,” pungkasnya.

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :

Aestika Oryza Gunarto

Corporate Secretary

Telp.    : 021-575-1966

Fax.      : 021-570-091

email : humas@bri.co.id

 



 

JAKARTA, Radar Bali – Pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 membumbungkan asa optimisme kebangkitan ekonomi nasional di kalangan pelaku industri keuangan. Senada dengan hal tersebut, pencapaian kinerja BRI hingga kuartal II 2021 tercatat tumbuh positif.

Salah satu indikator kinerja BRI yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi nasional yakni terus menurunnya angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto pada pemaparan kinerja BRI kuartal II 2021 di Jakarta (06/08). Hingga akhir Juni 2021 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid di BRI telah mencapai sebesar Rp 175,2 triliun atau turun sebesar Rp 56,53 triliun.

Baca Juga:  BRI Dukung Gelaran Internasional World Superbike

“Sampai Juni, kita sudah on track. Total restruk COVID kita sudah turun kurang lebih Rp 56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid kita sebesar Rp 231,5 triliun. Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp 175,2 triliun. Jadi ada penurunan sebesar Rp 56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar 44,3 triliun,” ujar Agus.

Perkembangan ini membuat perseroan makin optimistis ke depannya. “Jadi perkembangan ini sudah sangat baik karena kita bisa menurunkan kurang lebih sebesar lebih dari 20% dari total outstanding akumulasi restrukturisasi kita sampai dengan Juni. Kalau kedepan mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi,” imbuhnya.

Baca Juga:  Gedung Baru MS Glow Aesthetic Clinic Dibuka

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021. Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage dikisaran 254,84%, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

“Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun,” pungkasnya.

Informasi mengenai BANK BRI dapat diakses melalui situs www.bri.co.id

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi :

Aestika Oryza Gunarto

Corporate Secretary

Telp.    : 021-575-1966

Fax.      : 021-570-091

email : humas@bri.co.id

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru