DENPASAR, Radar Bali – Nuansa berbeda tersaji di Kantor Pusat Bank Pembangunan Daerah Bali, Jalan Raya Puputan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Senin (13/9) sore.
Sudut barat lantai 1 bank kebanggaan masyarakat Bali ini disulap menjadi galeri lukisan yang menampilkan Proklamator RI Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, sosok pendiri Bank BPD Bali sekaligus karyawan nomor 002, almarhum I Wayan Jiwa.
Juga ada lukisan Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster, Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, dan seluruh Bupati/Walikota se-Bali.
Seluruhnya merupakan goresan tangan Direktur RSU Puri Raharja, dr. Gede Bagus Darmayasa, MM.,M.Repro. Untuk memberi ruang bagi seniman di masa pandemi, Bank BPD Bali membuka Galeri Lukisan Perupa Binaan BPD Bali, Senin (13/9).
“Kami jajaran direksi manajemen Bank BPD Bali menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dr. Bagus ikut menggerakkan ekonomi kreatif. Saya lihat dari 16 subsektor ekonomi kreatif, salah satunya adalah seni rupa.
Inilah keunggulan ekonomi kreatif Bali di luar kuliner, fashion, seni pertunjukkan, fotografi, dan lain-lain.
Oleh Kementerian Perekonomian ini bisa dibantu lewat kredit usaha rakyat,” ucap Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H. Sebelumnya, pada 7-21 Juni 2021, Bank BPD Bali bersama Dekranasda Bali juga menggelar pameran lukisan virtual yang difasilitasi Bali Mall.
Pameran itu diikuti oleh 52 pelukis dengan penjualan Rp 227 juta. “Di akhir pameran itu, seorang seniman menawarkan agar Bank BPD Bali memajang karya pelukis di kantor BPD Bali dan menawarkan kepada nasabah. Gayung bersambut, akhirnya terwujud,” ujarnya.
Nyoman Sudharma langsung menjadi pembeli pertama. Ia membeli lukisan Proklamator RI Ir. Soekarno- Mohammad Hatta dan bertransaksi menggunakan QRIS (QR Code Indonesian Standard) Bank BPD Bali.
Transaksi non tunai ungkapnya menjadi hal mutlak dalam rangka menunjang protokol kesehatan di era pandemi Covid-19.
“Semoga acara ini memberikan arti dan makna. Di kemudian hari pada saat kita tua masih kita ingat bahwa saat pandemi kita masih bisa berkarya sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Hidup ini harus berharga untuk orang lain,” tegasnya.
Selain Sudharma, Ni Made Dewi Suryani, S.E., Ak., M.Ak., CA, Komisaris Non Independen, Bank BPD Bali tampak memborong 3 lukisan sekaligus, yakni lukisan almarhum I Wayan Jiwa, Gubernur Bali Wayan koster, dan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster. Made Lestara Widiatmika, S.E., Direktur Kredit Bank BPD Bali terpantau membeli lukisan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.
Ditemui di lokasi, dr. Gede Bagus Darmayasa mengatakan sejak kanak-kanak memang menggandrungi lukisan.
“Saya sebenarnya tidak bercita-cita sebagai dokter. Cita-cita saya sebenarnya arsitek atau seni rupa. Ikut testing di Universitas Parahyangan Bandung lolos, ITB Bandung diterima, tapi atas rayuan orang tua akhirnya masuk kedokteran karena dapat hadiah mobil DX tahun 1980,” ujarnya sembari mengaku tidak bisa tidur jika sehari tak melukis. Melukis, ujarnya memberikan ketenangan jiwa.