TABANAN – Di tengah harga umbi porang ekspor yang anjlok setelah sempat menggiurkan hingga banyak orang demam menanam porang, tetapi sangat berbeda dengan harga buah manggis Tabanan.
Ketua Perkumpulan Eksportir Manggis dan Hortikultura Indonesia Jro Putu Tesan menyebut harga buah manggis yang kini mengalami lompatan harga sampai dua kalinya.
Kata dia, saat ini harga manggis Rp30 ribu per kilogram. Itu terjadi sejak sebulan yang lalu. Semula, ungkapnya, harga manggis hanya pada kisaran Rp15 ribu per kilogram.
“Semula harga manggis sempat turun karena dampak pandemi Covid-19 di kisaran harga Rp 15 ribu per kilogram. Sekarang naik jadi Rp30 ribu per kilogram,” kata Jro Tesan, Rabu (13/10).
Kini, harga buah manggis melompat tinggi mencapai Rp30 ribu per kilogram. Harga ini mengalami lompatan sampai dua kali.
Naiknya harga buah manggis ini disambut dengan semringah oleh para petani. Dikatakan, saat ini produksi manggis paling banyak berasal dari Tabanan, Jembrana, Buleleng dan Karangasem.
“Terbesar serapan buah manggis berada di Kabupaten Tabanan, kemudian sisanya berada di Kabupaten Jembrana, Buleleng dan Karangasem,” tutur eksportir buah manggis asal Desa Padangan, Pupuan ini saat dikonfirmasi, Rabu (13/10).
Disinggung perihal luasan tanam buah manggis Jro Teson mengungkapkan, khusus di Tabanan sendiri mencapai 950 hektare. Masih posisi terbesar di daerah Selemadeg Barat dan Pupuan.
Tetapi dari 950 hektare tersebut baru hanya 650 hektare yang mampu menghasilkan buah manggis. Dengan rata-rata setiap kali musim panen 4.000 sampai 5.000 ton.
“Luasan areal tanam 950 hektare tersebut tidak semua kebun murni penanaman buah manggis secara monokultur. Melainkan masih tumpang sari. Artinya ditanam dengan berbagai jenis tanaman lainnya,” pungkasnya.