GIANYAR, radarbali.id – Selain bersejarah, Desa Bedulu dianugerahi pemandangan alam yang khas.
Desa kuno dan unik di Gianyar ini menjadi pusat pemerintahan Bali sejak Dinasti Warmadewa pada masa pemerintahan Maharaja Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Dalem Bedahulu) (1332-1343).
Tak hanya bersejarah, Desa Bedulu menyimpan beragam potensi wisata yang belum dieksplorasi maksimal. Salah satunya terletak di Banjar Tegallinggah.
Melalui observasi oleh Tim Prodi Magister Terapan Pariwisata (MTP) Poltekpar Bali ditemukan sejumlah permasalahan yang perlu diatasi terkait pengelolaan desa wisata di Banjar Tegallinggah.
Permasalahan tersebut meliputi tata kelola potensi wisata, kemampuan bahasa asing, pelayanan dengan protokol kesehatan dan CHSE, serta kurangnya kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship) bagi masyarakat Banjar Tegallinggah.
Menjawab permasalahan tersebut, Poltekpar Bali tergerak melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Banjar Tegallinggah pada Sabtu dan Minggu, 16-17 Oktober 2021.
Pengamalan nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prodi MTP Poltekpar Bali ini digelar di Jaba Pura Sucen dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Seluruh peserta wajib melakukan pengukuran suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, mengenakan masker, serta menjaga jarak.
Ketua pelaksana kegiatan, Dr. I Putu Utama, SE.,MM, dalam laporannya menjelaskan bahwa tujuan PKM Prodi MTP adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan. Termasuk pembentukan sikap masyarakat yang profesional dalam mengelola desa wisata.
“Sebanyak 30 peserta yang hadir merupakan kader pembangunan wisata di Banjar Tegallinggah di mana potensi atraksi dan potensi alam di Banjar Tegallinggah di Desa Bedulu dapat dikembangkan dalam rangka menambah obyek wisata di Bali,” ucap Putu Utama.
Aksi sosial ini turut dihadiri oleh Kelian Dinas Banjar Tegallinggah, Wayan Aryasa. “Terima kasih. Kami harapkan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi positif untuk tumbuh kembang destinasi wisata di Desa Bedulu,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Poltekpar Bali, Drs. Ida Bagus Putu Puja yang membuka kegiatan secara resmi mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan desa wisata, yakni potensi wisata, aksesibilitas, dan komitmen pemangku kepentingan.
Pelatihan ini diikuti dengan sangat antusias. Berbagai materi pelatihan disajikan oleh narasumber yang meliputi Kepala Desa Bedulu, Kadisparda Kabupaten Gianyar, dan dosen Prodi MTP Poltekpar Bali.
Adapun materi yang dipaparkan meliputi kebijakan pemerintah dalam pengembangan desa wisata di daerah Gianyar, tata kelola destinasi, teknik berkomunikasi dan berinteraksi dengan wisatawan, Sapta Pesona, CHSE, dan kewirausahaan.
Materi mencakup keseluruhan informasi yang diperlukan oleh pengelola wisata di Banjar Tegallinggah dalam mengembangkan potensi wisata dan meningkatkan pelayanan di daerah wisata.
Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh peserta pada kegiatan diskusi di setiap sesi narasumber.
Pelatihan ini diharapkan memberikan pemahaman tentang pengelolaan desa wisata di Banjar Tegallinggah serta kegiatan pelatihan dapat diadakan secara berkelanjutan hingga memberikan hasil positif bagi masyarakat. (arb/ken)