BADUNG, Radar Bali – Penerapan Pengarusutamaan Gender (PUG) pada penyediaan sarana dan prasarana serta pemberian layanan di Bea Cukai Ngurah Rai terbaik se-Kementerian Keuangan.
Penganugerahan Juara 1 Implementasi PUG se-Kementerian Keuangan kepada Bea Cukai Ngurah Rai tersebut, diberikan pada kesempatan Family Gathering peringatan Hari Oeang Republik Indonesia ke-75 di hadapan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sabtu (20/11) secara virtual.
“Mewakili seluruh keluarga besar Bea Cukai Ngurah Rai, saya sampaikan terima kasih atas kerja keras rekan-rekan dalam pembangunan implementasi PUG ini, serta atas bantuan tim asistensi PUG Kantor Pusat DJBC yang telah banyak memberikan arahan kepada kami.” ucap Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Kusuma Santi Wahyuningsih.
Implementasi PUG di Bea Cukai Ngurah Rai merupakan proses berkelanjutan yang dirintis sejak tahun 2018 hingga saat ini pelayanan di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai telah responsif gender sesuai dengan prinsip-prinsip PUG mulai fasilitas kantor hingga budaya kerjanya.
“Proses implementasi PUG ini tidak bisa kami lakukan secara instan. Sejak tahun 2018 kami telah menginisiasi penerapan PUG sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 807/KMK.01/2018 tentang Pedoman Implementasi Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Kementerian Keuangan.” tambah Kusuma Santi.
Dengan implementasi PUG, pemberian layanan di bidang kepabeanan dan cukai pada Bea Cukai Ngurah Rai saat ini mampu memberikan kesetaraan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat bagi pegawainya maupun pengguna jasa.
Fasilitas di Kantor Bea Cukai Ngurah Rai yang responsif gender antara lain penyediaan sejumlah fasilitas prioritas yang memungkinkan aksesibilitas difabel di ruang publik antara lain lahan parkir prioritas, kursi prioritas, dan toilet prioritas.
Bea Cukai Ngurah Rai juga telah melengkapi sarana dan prasarananya dengan ruang laktasi, ruang bermain anak, daycare, dan tempat ibadah untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna jasanya.
“Pada dasarnya, dengan implementasi PUG ini kami mengharapkan adanya kesetaraan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat bagi seluruh pegawai dan pengguna jasa kami.
Setara bukan berarti sama, kesetaraan adalah upaya kami memahami kebutuhan gender. Hal ini demi meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna jasa, serta memastikan pelayanan kami tidak diskriminatif.
Seperti contohnya ruang bermain anak dan daycare, kami sediakan untuk bisa dimanfaatkan sehingga bagi pegawai atau pengguna jasa yang datang dengan anaknya dapat merasakan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang sama karena telah kami penuhi kebutuhannya,” tutup Kusuma Santi mengakhiri.