30.4 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Sentra Dagang Ogoh-ogoh Mini di Sempidi; Permintaan Membeludak, Perhari Tembus 200 Unit Lebih

Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi menjadi berkah bagi pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung. Pasalnya, permintaan ogoh-ogoh mini melonjak drastis. Bahkan per hari bisa tembus 200-300 ogoh-ogoh per harinya. Seperti apa?

 

Mulai dari sebulan lalu, para pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung telah menjajakan aneka jenis ogoh-ogoh. Mulai dari jenis rangda, hanoman, celuluk, banaspati dan lainnya.  Lokasinya persis di timur Pasar Sempidi. Kini kawasan tersebut bak menjadi sentra penjualan ogoh-ogoh mini. Tak heran, silih berganti para pembeli pun berdatangan satu per satu untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. Tidak hanya warga lokal setempat, pelanggan mereka juga dari seantero Bali hingga luar Bali.

I Gusti Made Artika selaku pemilik toko alit Jalan Raya Sempidi menjadi pedagang yang mengawali menjual aneka jenis ogoh-ogoh. Bahkan ia membuka toko tersebut sudah dari 15 tahun silam lalu. “Saya berjualan disini pertama dan mungkin sudah dari 15 tahun lalu,” Jelas Gusti Artika saat ditemui, Sabtu (11/3).

Baca Juga:  Cerita Sepeda Bambu di Even KTT G20 (2-Habis): Bambu Petung Mendunia

Lebih lanjut, untuk saat ini penjualan ogoh-ogoh mini yang mendominasi.  Bahkan ia juga sampai kekurangan barang untuk dijual. Sebab, permintaannya melonjak drastis. Selama tiga tahun ini pandemi Covid-19 dan tahun  sekarang permintaannya sangat ramai sekali. “Per hari rata-rata bisa sampai 200 biji atau lebih ogoh-ogoh terjual. Bahkan saya sampai kekurangan stok barang, selain jual eceran juga ada banyak langganan yang beli ogoh-ogoh mini di sini,” ungkap pria asli Banjar Tengah, Sempidi, Badung ini.

Kata dia, aneka jenis ogoh-ogoh mini dijual. Begitu juga harganya bervariasi. Ia mematok harga mulai dari Rp 35 ribu- Rp 800 ribu per ogoh-ogoh, tergantung besar kecilnya ogoh-ogoh tersebut. “Harganya bervariasi mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 800 ribu,” terangnya.

Baca Juga:  Hanya Bisa Selamatkan Rp20 Juta, Yang Rp450 Juta Hangus

Para pelanggannya hampir dari semua wilayah Bali dan juga ada dari luar Bali. Terlebih menjelang Nyepi, biasanya anak-anak sangat gemar untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. “Pelanggan saya dari seluruh Bali dan luar Bali juga ada,” bebernya.

Imbuhnya, setelah perayaan Nyepi penjualannya biasanya tetap ada saja yang mencari ogoh-ogoh mini.  Sebab, ia juga selalu memajang ogoh-ogoh mini tersebut di tokonya. “Usai perayaan Nyepi ada saja orang yang beli,” ungkapnya.

Selain menjual ogoh-ogoh mini, dia juga menjual aneka jenis layangan, barong mini, celuluk mini, rangka mini, dan mainan gamelan untuk anak-anak. “Usai ogoh-ogoh, biasanya lanjut ramai yang beli layangan,” pungkasnya. (made dwija putra/rid)



Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi menjadi berkah bagi pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung. Pasalnya, permintaan ogoh-ogoh mini melonjak drastis. Bahkan per hari bisa tembus 200-300 ogoh-ogoh per harinya. Seperti apa?

 

Mulai dari sebulan lalu, para pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung telah menjajakan aneka jenis ogoh-ogoh. Mulai dari jenis rangda, hanoman, celuluk, banaspati dan lainnya.  Lokasinya persis di timur Pasar Sempidi. Kini kawasan tersebut bak menjadi sentra penjualan ogoh-ogoh mini. Tak heran, silih berganti para pembeli pun berdatangan satu per satu untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. Tidak hanya warga lokal setempat, pelanggan mereka juga dari seantero Bali hingga luar Bali.

I Gusti Made Artika selaku pemilik toko alit Jalan Raya Sempidi menjadi pedagang yang mengawali menjual aneka jenis ogoh-ogoh. Bahkan ia membuka toko tersebut sudah dari 15 tahun silam lalu. “Saya berjualan disini pertama dan mungkin sudah dari 15 tahun lalu,” Jelas Gusti Artika saat ditemui, Sabtu (11/3).

Baca Juga:  Penyebab Keputihan Putih Susu, Perlukah Khawatir?

Lebih lanjut, untuk saat ini penjualan ogoh-ogoh mini yang mendominasi.  Bahkan ia juga sampai kekurangan barang untuk dijual. Sebab, permintaannya melonjak drastis. Selama tiga tahun ini pandemi Covid-19 dan tahun  sekarang permintaannya sangat ramai sekali. “Per hari rata-rata bisa sampai 200 biji atau lebih ogoh-ogoh terjual. Bahkan saya sampai kekurangan stok barang, selain jual eceran juga ada banyak langganan yang beli ogoh-ogoh mini di sini,” ungkap pria asli Banjar Tengah, Sempidi, Badung ini.

Kata dia, aneka jenis ogoh-ogoh mini dijual. Begitu juga harganya bervariasi. Ia mematok harga mulai dari Rp 35 ribu- Rp 800 ribu per ogoh-ogoh, tergantung besar kecilnya ogoh-ogoh tersebut. “Harganya bervariasi mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 800 ribu,” terangnya.

Baca Juga:  Dipercaya Kaya Protein, Kerap Dijadikan Lauk Hingga Teman Minum Tuak

Para pelanggannya hampir dari semua wilayah Bali dan juga ada dari luar Bali. Terlebih menjelang Nyepi, biasanya anak-anak sangat gemar untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. “Pelanggan saya dari seluruh Bali dan luar Bali juga ada,” bebernya.

Imbuhnya, setelah perayaan Nyepi penjualannya biasanya tetap ada saja yang mencari ogoh-ogoh mini.  Sebab, ia juga selalu memajang ogoh-ogoh mini tersebut di tokonya. “Usai perayaan Nyepi ada saja orang yang beli,” ungkapnya.

Selain menjual ogoh-ogoh mini, dia juga menjual aneka jenis layangan, barong mini, celuluk mini, rangka mini, dan mainan gamelan untuk anak-anak. “Usai ogoh-ogoh, biasanya lanjut ramai yang beli layangan,” pungkasnya. (made dwija putra/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru