Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi menjadi berkah bagi pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung. Pasalnya, permintaan ogoh-ogoh mini melonjak drastis. Bahkan per hari bisa tembus 200-300 ogoh-ogoh per harinya. Seperti apa?
Mulai dari sebulan lalu, para pedagang ogoh-ogoh mini di kawasan Jalan Raya Sempidi, Badung telah menjajakan aneka jenis ogoh-ogoh. Mulai dari jenis rangda, hanoman, celuluk, banaspati dan lainnya. Lokasinya persis di timur Pasar Sempidi. Kini kawasan tersebut bak menjadi sentra penjualan ogoh-ogoh mini. Tak heran, silih berganti para pembeli pun berdatangan satu per satu untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. Tidak hanya warga lokal setempat, pelanggan mereka juga dari seantero Bali hingga luar Bali.
I Gusti Made Artika selaku pemilik toko alit Jalan Raya Sempidi menjadi pedagang yang mengawali menjual aneka jenis ogoh-ogoh. Bahkan ia membuka toko tersebut sudah dari 15 tahun silam lalu. “Saya berjualan disini pertama dan mungkin sudah dari 15 tahun lalu,” Jelas Gusti Artika saat ditemui, Sabtu (11/3).
Lebih lanjut, untuk saat ini penjualan ogoh-ogoh mini yang mendominasi. Bahkan ia juga sampai kekurangan barang untuk dijual. Sebab, permintaannya melonjak drastis. Selama tiga tahun ini pandemi Covid-19 dan tahun sekarang permintaannya sangat ramai sekali. “Per hari rata-rata bisa sampai 200 biji atau lebih ogoh-ogoh terjual. Bahkan saya sampai kekurangan stok barang, selain jual eceran juga ada banyak langganan yang beli ogoh-ogoh mini di sini,” ungkap pria asli Banjar Tengah, Sempidi, Badung ini.
Kata dia, aneka jenis ogoh-ogoh mini dijual. Begitu juga harganya bervariasi. Ia mematok harga mulai dari Rp 35 ribu- Rp 800 ribu per ogoh-ogoh, tergantung besar kecilnya ogoh-ogoh tersebut. “Harganya bervariasi mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 800 ribu,” terangnya.
Para pelanggannya hampir dari semua wilayah Bali dan juga ada dari luar Bali. Terlebih menjelang Nyepi, biasanya anak-anak sangat gemar untuk membeli ogoh-ogoh mini tersebut. “Pelanggan saya dari seluruh Bali dan luar Bali juga ada,” bebernya.
Imbuhnya, setelah perayaan Nyepi penjualannya biasanya tetap ada saja yang mencari ogoh-ogoh mini. Sebab, ia juga selalu memajang ogoh-ogoh mini tersebut di tokonya. “Usai perayaan Nyepi ada saja orang yang beli,” ungkapnya.
Selain menjual ogoh-ogoh mini, dia juga menjual aneka jenis layangan, barong mini, celuluk mini, rangka mini, dan mainan gamelan untuk anak-anak. “Usai ogoh-ogoh, biasanya lanjut ramai yang beli layangan,” pungkasnya. (made dwija putra/rid)