25.4 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Kehilangan Pekerjaan, Buat Perabotan Rumah Tangga dari Batok Kelapa

Pandemi Covid-19 tak membuat mati akal bagi tiga sekawan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, ini. Ketika kehilangan pekerja dari tempat kerjanya masing-masing, mereka tetap kreatif. Mereka membuat kerajinan dari batok kelapa. Batok disulap menjadi berbagai perabotan dapur.

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

 

PERABOTAN dapur seperti piring hingga mangkok terpajang di sebuah rumah di Jalan Bima, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati. Produksi skala rumahan itu dikerjakan oleh tiga teman sepermainan.

 

Mereka adalah I Gede Arik Adiguna, 34, yang merupakan guide di Hyden Canyon Guwang. Ada juga I Putu Oka Swardiana, 26, yang merupakan driver ojek online dan I Kadek Bagas Septiawan, 20, pegawai salah satu Hotel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Baca Juga:  Kehilangan Pekerjaan, Pengamen dan Pengemis Marak di Denpasar

 

Ditemui di markas mereka di Jalan Bima, mereka sedang menghaluskan tempurung kelapa.

 

Gede Arik yang merupakan inisiator kerajinan itu mengatakan kerajinan dibuat saat awal pandemi covid. Awalnya, mereka bingung tidak ada aktivitas selama dirumahkan.

 

“Kami jadi punya banyak waktu luang. Kalau diam saja otomatis tidak ada penghasilan,” ujarnya, kemarin (21/8).

 

Agar tidak bosan diam di rumah, Gede Arik bersama dua temannya, sempat menyusuri sungai menghabiskan waktu.

 

 

Dalam penelusuran, dilihat banyak buah kelapa yang hanyut di aliran sungai. Maksud hati mengangkat agar tidak menjadi sampah, ternyata buah kelapa tersebut menginspirasi tiga sekawan.

 

“Kami ambil bawa pulang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Menjanjikan, Transaksi di Stand PKB Tembus Rp 11 Miliar Lebih

 

Dari awalnya jalan-jalan iseng, lambat laun menjadi perburuan. Sehingga cukup banyak batok kelapa yang dikumpulkan.

 

“Kelapa itu kami kupas dulu, potong jadi dua. Bersihkan bagian dalamnya. Ada yang dijadikan mangkok, ada piring,” terangnya.

 

Saat mencoba membuat perabotan dari batok kelapa, karya mereka tidak sempurna. Sebab masih dibuat secara manual belum di amplas halus. Meski demikian, untuk kalangan rumah tangga, karya mereka ternyata memikat masyarakat sekitar. (bersambung)



Pandemi Covid-19 tak membuat mati akal bagi tiga sekawan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, ini. Ketika kehilangan pekerja dari tempat kerjanya masing-masing, mereka tetap kreatif. Mereka membuat kerajinan dari batok kelapa. Batok disulap menjadi berbagai perabotan dapur.

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

 

PERABOTAN dapur seperti piring hingga mangkok terpajang di sebuah rumah di Jalan Bima, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati. Produksi skala rumahan itu dikerjakan oleh tiga teman sepermainan.

 

Mereka adalah I Gede Arik Adiguna, 34, yang merupakan guide di Hyden Canyon Guwang. Ada juga I Putu Oka Swardiana, 26, yang merupakan driver ojek online dan I Kadek Bagas Septiawan, 20, pegawai salah satu Hotel di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Baca Juga:  Kelor Jadi Komoditas Unggulan, Bisa Diolah Jadi Teh hingga Kue

 

Ditemui di markas mereka di Jalan Bima, mereka sedang menghaluskan tempurung kelapa.

 

Gede Arik yang merupakan inisiator kerajinan itu mengatakan kerajinan dibuat saat awal pandemi covid. Awalnya, mereka bingung tidak ada aktivitas selama dirumahkan.

 

“Kami jadi punya banyak waktu luang. Kalau diam saja otomatis tidak ada penghasilan,” ujarnya, kemarin (21/8).

 

Agar tidak bosan diam di rumah, Gede Arik bersama dua temannya, sempat menyusuri sungai menghabiskan waktu.

 

 

Dalam penelusuran, dilihat banyak buah kelapa yang hanyut di aliran sungai. Maksud hati mengangkat agar tidak menjadi sampah, ternyata buah kelapa tersebut menginspirasi tiga sekawan.

 

“Kami ambil bawa pulang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tanam Mangrove di Pantai Pidada, Berharap Bisa Tanggulangi Abrasi

 

Dari awalnya jalan-jalan iseng, lambat laun menjadi perburuan. Sehingga cukup banyak batok kelapa yang dikumpulkan.

 

“Kelapa itu kami kupas dulu, potong jadi dua. Bersihkan bagian dalamnya. Ada yang dijadikan mangkok, ada piring,” terangnya.

 

Saat mencoba membuat perabotan dari batok kelapa, karya mereka tidak sempurna. Sebab masih dibuat secara manual belum di amplas halus. Meski demikian, untuk kalangan rumah tangga, karya mereka ternyata memikat masyarakat sekitar. (bersambung)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru