28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Tiga Tahun Terdampak Covid-19, “Klungkung Menari” Kembali Digelar, Kini Setahun Digelar Enam Kali

Setelah tiga tahun lamanya terhenti akibat pandemi Covid-19, Klungkung Menari”,  salah satu program Pemkab Klungkung melestarikan seni dan budaya akan kembali digelar. Meski begitu, program yang biasa dihelat setiap akhir bulan ini sekarang dihemat, hanya enam kali saja untuk tahun 2023 ini.

TETABUHAN gamelan  dan gerakan tarian nan ritmis sebagai pertunjukan rutin itu akan segera semarak  lagi. Kadis Kebudayaan Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana,  mengungkapkan bahwa  program “Klungkung Menari” ini sangat dinanti-nanti para seniman dan masyarakat Klungkung.

Ini lantaran akibat pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak pada tidak diselenggarakannya program “Klungkung Menari” sejak tahun 2020 lalu. “Di tahun 2020, anggarannya ada namun tidak dapat digelar karena pandemi Covid-19,” terangnya.

Baca Juga:  Pameran di Rumah, Cara Perempuan Terdampak Skizofrenia Berekspresi

Padahal bagi para seniman, Klungkung Menari menjadi wadah bagi mereka menampilkan kreativitasnya dalam berkesenian. Bagi masyarakat, program tersebut menjadi tempat untuk mendapat hiburan sekaligus mengenal tentang seni dan budaya yang ada. “Pastilah ada seniman yang bertanya-tanya kapan program ini digelar kembali. Karena saat ini kan sudah normal (kasus Covid-19 melandai),” ujarnya.

Untuk itu, “Klungkung Menari” kembali digelar mulai tahun 2023. Hanya saja, kegiatan itu digelar enam kali dalam setahun. Berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, yang biasa digelar setiap akhir bulan.

“Karena keterbatasan anggaran akibat dampak pandemi Covid-19, “Klungkung Menari” hanya dapat digelar enam kali dalam setahun. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang setiap akhir bulan. Untuk saat ini, masih kami rencanakan bulan apa saja akan dilaksanakan Klungkung menari. Kami masih koordinasi,” katanya.

Baca Juga:  Ingin Nama Band Nge-hits, Ini Tips dari Indra Q Eks Slank

Lebih lanjut terkait lokasi pelaksanaan, rencananya akan tetap digelar di Monumen Ida Dewa Agung Jambe. Sementara untuk jumlah pengunjung, menurutnya tidak dibatasi. “Dengan kembalinya Klungkung Menari ini, kami berharap pelaku seni semakin bergairah untuk berkreativitas dan berkompetisi dalam melestarikan seni dan budaya. Begitu juga terjadi regenerasi seniman di Klungkung,” tandasnya. [dewa ayu pitri arisanti/radar bali]

 



Setelah tiga tahun lamanya terhenti akibat pandemi Covid-19, Klungkung Menari”,  salah satu program Pemkab Klungkung melestarikan seni dan budaya akan kembali digelar. Meski begitu, program yang biasa dihelat setiap akhir bulan ini sekarang dihemat, hanya enam kali saja untuk tahun 2023 ini.

TETABUHAN gamelan  dan gerakan tarian nan ritmis sebagai pertunjukan rutin itu akan segera semarak  lagi. Kadis Kebudayaan Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana,  mengungkapkan bahwa  program “Klungkung Menari” ini sangat dinanti-nanti para seniman dan masyarakat Klungkung.

Ini lantaran akibat pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak pada tidak diselenggarakannya program “Klungkung Menari” sejak tahun 2020 lalu. “Di tahun 2020, anggarannya ada namun tidak dapat digelar karena pandemi Covid-19,” terangnya.

Baca Juga:  Dewa Budjana Dkk Prakarsai Konser Amal Gitaris untuk Korban Gempa Cianjur

Padahal bagi para seniman, Klungkung Menari menjadi wadah bagi mereka menampilkan kreativitasnya dalam berkesenian. Bagi masyarakat, program tersebut menjadi tempat untuk mendapat hiburan sekaligus mengenal tentang seni dan budaya yang ada. “Pastilah ada seniman yang bertanya-tanya kapan program ini digelar kembali. Karena saat ini kan sudah normal (kasus Covid-19 melandai),” ujarnya.

Untuk itu, “Klungkung Menari” kembali digelar mulai tahun 2023. Hanya saja, kegiatan itu digelar enam kali dalam setahun. Berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, yang biasa digelar setiap akhir bulan.

“Karena keterbatasan anggaran akibat dampak pandemi Covid-19, “Klungkung Menari” hanya dapat digelar enam kali dalam setahun. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang setiap akhir bulan. Untuk saat ini, masih kami rencanakan bulan apa saja akan dilaksanakan Klungkung menari. Kami masih koordinasi,” katanya.

Baca Juga:  Ingin Nama Band Nge-hits, Ini Tips dari Indra Q Eks Slank

Lebih lanjut terkait lokasi pelaksanaan, rencananya akan tetap digelar di Monumen Ida Dewa Agung Jambe. Sementara untuk jumlah pengunjung, menurutnya tidak dibatasi. “Dengan kembalinya Klungkung Menari ini, kami berharap pelaku seni semakin bergairah untuk berkreativitas dan berkompetisi dalam melestarikan seni dan budaya. Begitu juga terjadi regenerasi seniman di Klungkung,” tandasnya. [dewa ayu pitri arisanti/radar bali]

 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru