28.7 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Top! Cupang Crowntail Plakat lagi Naik Daun, Harga Sampai Jutaan, Begini Keunggulannya

DENPASAR,radarbali.id –Untuk hobi, banyak orang tak mikir rogoh kocek jutaan. Dan, jangan diremehkan, ikan Cupang pun saat ini lagi trending. Mau tahu?. Setiap tahun, ada saja varian baru yang muncul dan jadi buruan para penghobi ikan hias ini. Ternyata ikan cupang jenis ini yang tren di tahjun 2023 ini. Pakar ikan cupang Dominikus Ferdinand menyebut cupang jenis crowntail plakat sedang menjadi tren baru di Indonesia pada 2023. Seperti namanya, cupang itu merupakan hasil perkawinan silang antara jenis crowntail atau serit dan plakat.

Karena hasil persilangan itulah, bentuk tubuh dan sirip ikan jenis tersebut juga mencerminkan ’’kombinasi’’ keduanya. ’’Jadi, bentuknya kayak plakat biasa ekor pendek, tapi ada seritnya,’’ ujarnya ditemui JawaPos.Com di Farm Boton Betta, Tangerang Selatan, Kamis (16/3/2023) baru lalu.

Baca Juga:  Nursery Rhymes Bali : Konsisten Ngepunk dan Kritis di Debut Album Love and Anger

Di dunia internasional, lanjut dia, crowntail plakat sejatinya bukan hal baru. Di sejumlah negara seperti Thailand dan wilayah Eropa, jenis itu sudah ditemui dan dipelihara sebelumnya. Namun, di Indonesia baru ramai sekarang.

Untuk menghasilkan kualitas dan warna yang bagus, dia juga memilah bibit yang baik. Selain itu, kombinasi warna indukan jantan dan betina disesuaikan. ’’Kalau cari warna, kami mengawinkan warna yang diincar. Anaknya nanti bisa mendekati itu,’’ jelasnya. Proses persilangan dilakukan seperti umumnya. Tingkat kegagalannya juga ada. Mulai gagal kawin, jantan memakan telurnya, hingga faktor genetik yang tidak sesuai. ’’Kalau genetiknya nggak pas, anaknya bisa cacat. Badan bengkok, nggak ada sirip dasi, dan lain-lain,’’ jelasnya.

Di usia cupang 2–3 bulan, Domi biasanya sudah bisa mendistribusikan kepada para peminat. Untuk crowntail plakat, dia biasa membanderolnya Rp 200 ribu–Rp 2 juta. ’’Yang sudah menang kontes bisa dijual Rp 1 juta–Rp 2 juta,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Seraya Festival Jadi Momen Kebangkitan Gebug Ende Khas Karangasem

Faktor lain yang memengaruhi harga adalah tingkat kecantikannya. Mulai komposisi tubuh hasil persilangan, konsistensi warna, hingga mental ikan saat saling berhadapan dengan ikan lain. Peminat cupang koleksi Boston Betta berasal dari berbagai kalangan, baik dalam maupun luar negeri.

Untuk luar negeri, Domi sudah bisa menembus pasar Asia. Perawatan cupang crowntail plakat relatif sama dengan jenis lainnya. Yang utama adalah menjaga kualitas air. Mulai mengganti secara rutin hingga menambahkan zat yang menyehatkan cupang.

Biasanya Domi menggunakan garam, general tonic, dan daun ketapang. Untuk pakan, Domi menggunakan jentik, kutu air, dan pelet. Ketiganya dikombinasikan secara bergiliran. ’’Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Harus saling melengkapi,’’ tandasnya. (jpg/rid)



DENPASAR,radarbali.id –Untuk hobi, banyak orang tak mikir rogoh kocek jutaan. Dan, jangan diremehkan, ikan Cupang pun saat ini lagi trending. Mau tahu?. Setiap tahun, ada saja varian baru yang muncul dan jadi buruan para penghobi ikan hias ini. Ternyata ikan cupang jenis ini yang tren di tahjun 2023 ini. Pakar ikan cupang Dominikus Ferdinand menyebut cupang jenis crowntail plakat sedang menjadi tren baru di Indonesia pada 2023. Seperti namanya, cupang itu merupakan hasil perkawinan silang antara jenis crowntail atau serit dan plakat.

Karena hasil persilangan itulah, bentuk tubuh dan sirip ikan jenis tersebut juga mencerminkan ’’kombinasi’’ keduanya. ’’Jadi, bentuknya kayak plakat biasa ekor pendek, tapi ada seritnya,’’ ujarnya ditemui JawaPos.Com di Farm Boton Betta, Tangerang Selatan, Kamis (16/3/2023) baru lalu.

Baca Juga:  Kreativitas FEIPRO pada Video Pengagum Rahasia

Di dunia internasional, lanjut dia, crowntail plakat sejatinya bukan hal baru. Di sejumlah negara seperti Thailand dan wilayah Eropa, jenis itu sudah ditemui dan dipelihara sebelumnya. Namun, di Indonesia baru ramai sekarang.

Untuk menghasilkan kualitas dan warna yang bagus, dia juga memilah bibit yang baik. Selain itu, kombinasi warna indukan jantan dan betina disesuaikan. ’’Kalau cari warna, kami mengawinkan warna yang diincar. Anaknya nanti bisa mendekati itu,’’ jelasnya. Proses persilangan dilakukan seperti umumnya. Tingkat kegagalannya juga ada. Mulai gagal kawin, jantan memakan telurnya, hingga faktor genetik yang tidak sesuai. ’’Kalau genetiknya nggak pas, anaknya bisa cacat. Badan bengkok, nggak ada sirip dasi, dan lain-lain,’’ jelasnya.

Di usia cupang 2–3 bulan, Domi biasanya sudah bisa mendistribusikan kepada para peminat. Untuk crowntail plakat, dia biasa membanderolnya Rp 200 ribu–Rp 2 juta. ’’Yang sudah menang kontes bisa dijual Rp 1 juta–Rp 2 juta,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Melongok Kesibukan Lomba Ogoh-Ogoh(2-Habis): Karangasem Sepi Peminat,Kecamatan Kubu-Abang 1 Peserta

Faktor lain yang memengaruhi harga adalah tingkat kecantikannya. Mulai komposisi tubuh hasil persilangan, konsistensi warna, hingga mental ikan saat saling berhadapan dengan ikan lain. Peminat cupang koleksi Boston Betta berasal dari berbagai kalangan, baik dalam maupun luar negeri.

Untuk luar negeri, Domi sudah bisa menembus pasar Asia. Perawatan cupang crowntail plakat relatif sama dengan jenis lainnya. Yang utama adalah menjaga kualitas air. Mulai mengganti secara rutin hingga menambahkan zat yang menyehatkan cupang.

Biasanya Domi menggunakan garam, general tonic, dan daun ketapang. Untuk pakan, Domi menggunakan jentik, kutu air, dan pelet. Ketiganya dikombinasikan secara bergiliran. ’’Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Harus saling melengkapi,’’ tandasnya. (jpg/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru